Redemption • 2

17 1 0
                                    

✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✨✨✨✨✨✨✨✨✨


Vio duduk nyaman di kursi barunya. Untuk beberapa bulan ke depan, kursi itu akan menjadi tempat kekuasaannya. Matanya mulai meneliti satu persatu manusia di dalam kelas, mengamati apa saja yang dilakukan mereka di tempat masing-masing.

Setelah acara perkenalannya beberapa menit yang lalu, penghuni kelas XI A1 itu kembali sibuk dengan kegiatannya.

Tiga bangku paling depan diisi oleh seorang siswa dan siswi yang sibuk dengan buku tebal dan kertas yang berceceran di mejanya. Sedang siswa lain yang duduk tepat di samping pintu asik dengan headphone-nya.

Barisan bangku tengah, tempat Vio, Clara dan seorang siswa duduk sekarang. Lelaki tersebut tampak asik dengan ponselnya, sesekali menanggapi ocehan seorang gadis yang duduk tepat di belakangnya.

Pandangan Vio teralih pada Clara, gadis itu hanya diam sembari membaca sebuah buku yang ditebak Vio adalah sebuah novel.

Beralih pada dua bangku terakhir di belakangnya, dua orang gadis yang sangat terlihat bertolak belakang. Gadis yang duduk di sudut ruangan itu terlihat cantik, terlebih hanya dia yang sedari tadi tidak berhenti mengoceh, mengajak lelaki di hadapannya itu untuk berbicara.

Sedang gadis di belakang Clara terlihat lebih pendiam. Dari penampilan saja Vio sudah menyadari satu hal. Gadis berkacamata itu sepertinya pesuruh dari semua murid di kelas ini.

Setelah selesai dengan acara penelitian mendadaknya, Vio menyenggol pelan meja Clara dengan kakinya. Berusaha mencuri perhatian gadis itu untuk sekedar mengajaknya mengobrol.

Tepat saat Vio membuka mulut, pintu cokelat itu juga ikut terbuka. Seorang guru perempuan yang masih terlihat muda melangkah masuk. Senyum kecil terpatri di wajah manisnya itu. Clara tertawa kecil melihat Vio yang kembali mengatupkan bibir, tidak jadi merecoki dirinya.

"Selamat pagi anak-anak, untuk semester ini Ibu akan menjadi wali kelas kalian. Sebagian dari kalian mungkin sudah mengenal Ibu, tapi kita akan berkenalan kembali sebagai bentuk formalitas." Guru tersebut tersenyum kecil.

"Perkenalkan nama ibu Emely Farensca, kalian bisa memanggil saya Bu El. Harap kerjasamanya untuk beberapa bulan ke depan," lanjutnya.

"Baik, Bu," jawab semua siswa serempak, termasuk Vio.

"Selanjutnya kalian. Kita mulai dari kamu." Bu El menunjuk siswa paling depan di pojok kanan.

***


"Lo bilang kelasnya seru. Apaan kek gitu, diem-dieman doang."
Vio menyeruput es teh yang dimilikinya.

Sekarang adalah jam istirahat pertama setelah tiga jam pelajaran terlewati. Masih ada sekitar sepuluh menit sebelum pelajaran selanjutnya dimulai. Dan di sinilah Vio dan Clara berada, di bawah sebuah pohon rindang yang berada di samping perpustakaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang