17. Haruskah Seperti Itu?

384 71 6
                                    

"Kemana dia, dia tidak menyusun berkas ini? Padahal ini adalah hukumannya" keluh paman Mingyu yang baru kembali lagi ke ruangan Mingyu

Sedangkan Mingyu yang sudah hampir sampai di Seoul terus berharap, orang yang ia cari masih ada di kantor. Ya walaupun peluangnya sangat tipis.

____oOo____
BECAUSE YOU'RE MY ONLY ONE
MW


Ciittt....
Mobil sedan berwarna hitam mengkilap Mingyu sudah berhenti tepat di depan gedung perusahaan perfilman, Movie One Direction. Segera pun Mingyu keluar dari mobil sembari memperhatikan gedung tinggi lumayan besar itu
"Kalau dia memang bukan wonu, setidaknya aku harus minta maaf karena sudah membuat dia terlibat dengan Tzuyu" batinnya

Dengan langkah yang cukup lebar Mingyu memasuki gedung Movie One.
.

"Tuan maaf ada keperluan apa?" Tanya karyawan yang bekerja di lantai enam, sepertinya pekerjaannya sudah selesai dan baru akan pulang.  Dan saat melihat Mingyu kebingungan, ia pun memutuskan untuk bertanya setelah belum lama ia keluar dari lift tadi.

"Jeon... Jeon wonwoo masih ada?" Tanya Mingyu sedikit terburu-buru

"Jeon wonwoo? Aa~ sepertinya sudah pulang, karena jam segini karyawan lantai tiga sudah tidak bekerja lagi"

"Lantai tiga ya...?" Ucap Mingyu yang setelah itu langsung menuju ke lift

"Jogi...jogiyo..." Sahut karyawan merasa Mingyu tidak pantas melakukan itu, kantor sudah tutup dan siapa dia melakukan itu.

Mingyu tidak perduli, ia tetap melangkah masuk ke dalam lift. Dan lantai tiga adalah tujuannya sekarang, bagaimana pun juga ada sesuatu yang membuat ia yakin melakukan ini.
"Kenapa dia bersedih saat Tzuyu mengatakan semua itu padanya?"
"Dia datang tanpa tujuan ke Anyang? Lalu matanya...mata itu adalah milik wonu, aku tau itu"

Ting....
pintu lift terbuka.

DEG!!!
Jantungnya seperti terkena pukulan, bahkan perutnya terasa sedikit keram dan menggelitik.
Di hadapannya ada pria yang sedang ia cari sekarang, menunduk seraya sedang murung.

Tap...
Satu langkah wonwoo ambil untuk masuk ke dalam lift, namun terhenti karena ia baru mengangkat dagunya dan mendapati seorang pria di hadapannya.

Saat pintu lift hendak tertutup, Mingyu langsung menahan pintu dan keluar dari lift. Membuat Wonwoo melangkah ke belakang dan menunduk karena enggan menatap balik pria yang sebenarnya sedang ia rindukan itu.

Wonwoo tidak dapat mundur lagi, tembok sudah menempel di punggungnya kini. Dan ujung dua pasang sepatu, dapat ia lihat sangat dekat di bawah sana.
"Seseorang menemani mu siang tadi?" Suara Mingyu terdengar rendah

".....?!" Wonwoo mendongak begitu saja

"Seseorang menemui mu tadi?" Mingyu memilih bertanya ulang

"Maaf saya harus..." Wonwoo memilih untuk menghindar namun Mingyu kembali berucap

"Kau Jeon wonwoo?" Tanya Mingyu sedikit bergetar

".....!!!" Wonwoo hanya dapat terdiam
"Dia mengenal ku?" Benaknya

"Sebenarnya saya juga tidak tau kenapa datang kemarin, tapi saya memiliki beberapa alasan" Sembari mengubah posisi berdirinya. Membuat dirinya menghadap ke arah wonwoo lagi, walaupun hanya bagian samping badan wonwoo saja yang ia lihat kini. Wonwoo terus menatap lurus ke depan saja, karena enggan menoleh ke arah Mingyu

"Alasan pertama, saya ingin menjelaskan kalau wanita itu bukan tunangan saya, jadi tidak mungkin saya akan memperistrikan dia. Semua ucapan wanita itu tidak benar adanya"
"Alasan ke dua saya datang kemari, yaitu ingin meminta maaf atas kejadian kemarin. Saya sungguh meminta maaf" Mingyu terus menatap wonwoo hangat

Because You're My Only One || MEANIE || MINWON || MW || LENGKAP || √ || 💚💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang