House Wife

790 103 22
                                    



Giyuu (Alfa) × Tanjiro (Omega)



Kehidupan rumah tangga Tomioka Giyuu sangat harmonis, tidak ada pertengkaran, tidak ada adu argumentasi, bahkan tidak ada rasa tidak nyaman. Bagaimana tidak? Giyuu yang begitu pendiam dan tenang memiliki istri yang lincah, tidak banyak mengeluh, tabah, dan baik hati.

Orang-orang yang pernah bertemu dengan istri dari Tuan Kelima, Tomioka Tanjiro, selalu menganggap omega kecil itu luar biasa. Pekerjaan sehari-harinya adalah membantu orang lain membawa barang, memperbaiki pintu, menemukan barang, dll.

Hidung Tanjiro yang sangat peka membantunya melihat suasana hati orang lain. Pagi ini, suaminya telah mengenakan seragam Pemburu Iblis di balik haorinya. Giyuu sangat tampan, tetapi wajahnya senantiasa tanpa ekspresi dan tatapan matanya kosong seperti tubuh tanpa jiwa. Namun Tanjiro menemukan suasana hati suaminya tidak benar, jadi ia berjalan mendekat dan menyentuh wajah Giyuu dengan kekhawatiran terlukis di wajah Tanjiro.

"Tuan, ada apa denganmu?"

Giyuu menghela napas, mencium telapak tangan Tanjiro, "Tuan apa? Panggil aku suami."

Tanjiro terkekeh, sudah dua bulan mereka menikah dan ia menemukan bahwa suaminya sangat manis. Tanjiro mengangguk, "Hai, hai. Suamiku, apa moodmu sedang tidak bagus?" Tadi malam, Giyuu tidak banyak meminta, hanya satu kali memenuhi kebutuhan biologisnya dan tertidur hingga matahari meninggi. Seakan-akan semangatnya menguap entah ke mana.

Tangan Giyuu mendarat di atas perut Tanjiro, kelopak matanya memberat, "Apa kau tidak ingin memeriksakan tubuhmu?"

Perut Tanjiro telah terangkat, yang memengaruhi suasana hati Giyuu.

Tanjiro juga menyadarinya, perutnya dan nafsu makannya yang meningkat, sepertinya ia memang sudah memiliki bayi di perutnya. "Um, aku akan memeriksanya nanti, apa kau tidak jadi pergi berburu?" Giyuu enggan pergi.

Apalagi...

Giyuu memandang sekeliling. Omeganya baru saja selesai mencuci pakaian, pagi-pagi sekali menyiapkan air hangat dan makanan untuknya, kemudian bersih-bersih rumah. Tidak ada yang namanya istirahat, entah tenaganya tidak ada habisnya atau begitulah keseharian dalam diri Tanjiro.

"Jangan banyak bergerak, aku cemas."

"Hahaha, bagaimana itu? Nanti aku mati bosan di sini."

Tanjiro tumbuh di hutan yang dalam, kesehariannya adalah menebang pohon dan membuat arang. Menikah dengan seorang pemuda kaya raya tidak merubah kebiasaannya, Tanjiro tidak bisa hanya diam dan menerima, menyambut suaminya pulang dan melayaninya di malam hari. Kehidupan seperti itu hanya akan memperpendek usia Tanjiro. Membayangkannya saja Tanjiro sudah enggan, apalagi ia benar-benar menjadi pemalas, mungkin sekarang kepalanya akan ditumbuhi jamur.

"Bawa aku melihatmu memburu iblis?"

Tanpa ragu Giyuu menolak dengan tegas, "Bermainlah bersama Zenitsu dan yang lainnya. Pergi jika perlu, kau tahu?"

"Wakattayo, lagipula masih ada Nezuko."

Nezuko yang menjadi semakin menempeli kakaknya membuat Giyuu sering khawatir, sampai akhirnya ia tahu Nezuko peduli pada kondisi Tanjiro. Apalagi Nezuko tampak tidak sabar saat melihat perut Tanjiro yang mulai terangkat dan berisi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

House WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang