Chapter: 03.

794 137 9
                                    

Jane memperhatikan gerak-gerik salah satu anggota The Umbrella Academy dari tempatnya, terdengar suara tembakan dan teriakan tapi gadis itu tetap tidak bergeming ditempatnya.

"Teleportasi?"

Saat sedang asik memikirkan kekuatan salah satu anggota The Umbrella Academy, pemuda yang dimaksud malah berteleportasi kehadapannya.

Tentu saja membuat Jane memekik kaget. "Apa-apaan?"

Pemuda itu adalah Five Hargreeves, ia mengerutkan dahinya heran.

"Klaus, disini ada hantu."pekik Five

Jane yang mendengar hal itu langsung memukul kepala Five kencang.

"Hantunya mengamuk, sialan."

William yang mendengar hal itu tertawa kencang, lelaki itu mendekat kearah Five dan langsung menghela nafas.

"Sist, sudah cukup. Kau bisa kelelahan jika terus menerus menggunakan kekuatanmu yang ini."

Jane menuruti ucapan William, gadis itu kini bisa terlihat. Matanya menatap sinis Five yang juga sedang menatapnya.

"Gadis aneh."

Five langsung berteleportasi kembali dan melumpuhkan perampok yang hendak menembakkan senjata.

"Noah, biarkan aku dan Finn yang mengurus sisanya."ucap Johnny

Noah langsung menuruti ucapan Johnny dan mundur untuk mengembalikan tenaganya yang terkuras melawan 5 orang sekaligus.

"Hey bung, apa kau juga sama seperti kami?"

Noah menolehkan kepalanya menatap lelaki yang sedang tersenyum aneh disampingnya.

"Apa maksudnya?"tanya Noah

Lelaki itu Klaus, ia tersenyum lebar dan menunjuk saudara Noah yang lainnya. "Kau dan saudara-saudaramu juga punya kekuatan kan seperti kami?"

Noah menganggukkan kepalanya, lalu menatap Klaus. "Apa... kau anggota The Umbrella Academy?"

Klaus tampak berseri-seri, lelaki itu mengangguk. "Kau tau The Umbrella Academy? Benar! Aku adalah Klaus, si number Four." Klaus mengulurkan tangannya, bermaksud mengajak Noah berkenalan.

Noah menjabat tangan Klaus. "Aku Noah, eh, apa maksudnya number Four?"

Klaus tersenyum lebar. "Ayah kami tidak memberikan kami nama, jadi kami dipanggil dengan urutan nomer."ucapnya menjelaskan

"Oh." Noah mengangguk paham, rasanya agak aneh jika ia membayangkan ayah mereka memanggilnya dengan urutan nomer juga.

"Aku harus kembali membantu saudaraku yang lain, senang berkenalan denganmu Klaus." Noah segera maju membantu Millie dan William.

Klaus terdiam ditempatnya, lelaki itu memandangi seragam yang dikenakan Noah beserta saudaranya yang lain.

"In...comparable Academy?"

Five mendengus saat melihat Klaus berdiam diri ditempatnya. "Apa yang kau lakukan? Cepat bantu aku."

Jane ditempatnya mencibir. "Dasar pemarah."

Allison yang mendengar itu tertawa lalu mengangguk menyetuji. "Dia memang pemarah, kau harus berhati-hati."

Five melirik Jane sinis, dan dibalas Jane tak kalah sinis.

"Apa?"tanya Jane sinis

"Kenapa kau melihatku?"tanya Five lebih sinis lagi

Finn yang melihat hal itu langsung memeluk saudarinya. "Gadis cantik, saat ini fokus menaklukan perampok dulu ya?"

Jane menatap Finn, lelaki itu lebih tinggi darinya. Setelah Finn tersenyum, Jane lantas menghela nafasnya.

"Maaf karena aku tidak fokus, Finn. Aku akan menyelesaikannya sekarang."

Setelah Jane kembali fokus, saudaranya itu memelototi Five. "Awas kalau kau cari gara-gara dengan adikku."

Five menatap Finn lebih tajam lagi, apa barusan ia diancam?

"Sudah cukup bertengkarnya, kau bantu Allison melumpuhkan perampok terakhir." Ben menepuk bahu Five.

Five bersumpah, jika setelah menaklukan perampok ia bertemu lagi dengan orang-orang ini, Five akan bertarung dengan mereka semua.

Jane ditempatnya terusik, jangan lupa jika gadis ini bisa membaca pikiran orang lain. Ia tak sengaja membaca pikiran Five.

Semua anggota Incomparable Academy Bertarung melawannya? Tolong jangan bercanda, Hargreeves. Kau tentu tidak tahu siapa yang akan kau lawan.

"Lelaki aneh."

Louis yang ada didekat Jane menatap saudarinya itu bingung. "Siapa yang kau sebut lelaki aneh?"

Jane menyunggingkan senyumnya. "Si aneh itu sedang bertarung melawan perampok terakhir yang tersisa."

Louis menoleh menatap orang yang Jane maksud. "Oh..."

Jane mengerutkan dahinya. "Hanya itu responmu?"tanyanya

"Oh... dia pasti sangat tampan kan?"

"Kau yang lebih aneh sekarang." Jane menatap sinis Louis.

Louis tertawa, lalu menepuk bahu Jane berkali-kali. "Aku hanya bercanda, sist. Aku tidak melihat keanehan dari lelaki itu. Apanya yang aneh?"tanya Louis

"Matamu aneh."jawab Jane galak

"Mataku?" Louis menoleh kearah William yang sedaritadi hanya terdiam, malas menanggapi ucapan keduanya.

"Apa mataku aneh?"tanya Louis ke William

"Jangan menyuruhku menatapmu, aku tidak ingin menuruti perkataanmu."

Jane tertawa lalu menolehkan kepalanya kearah William. "Kerja bagus, Love."

Setelah menunggu beberapa saat, Five akhirnya berhasil menaklukan perampok itu meskipun harus berkali-kali diserang dan menyebabkan luka dipelipisnya.

Hargreeves dan juga Walton bersaudara serempak menatap heran kearah Five yang saat ini sedang berjalan mendekat kearah Jane.

"Kau, gadis aneh. Berhenti membaca apa yang aku pikirkan." Five berkata sinis, ia sesekali terlihat meringis dan menahan rasa sakit dipelipisnya.

Jane tersenyum meledek. "Saudaramu itu akan jatuh tak sadarkan diri dalam beberapa detik lagi."ucapnya santai

Luther dan Diego dengan sigap langsung mendekati Five. "Sudah cukup, Five. Kau tidak perlu lagi memaksakan diri."

Tepat setelah Luther mengucapkan kalimat itu, Five jatuh pingsan.

to be continue

Rival | Five Hargreeves.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang