O1 ·

6 2 22
                                    

Tingg..

Tingg..

Tingg..

Bunyi 3 notifikasi pesan cukup untuk membangunkanku di pagi hari. Aku segera membuka mata dan melirik jam, 04.53 pagi.

Siapa yang chat di pagi buta begini.

Dengan setengah sadar, aku meraih ponsel diatas nakas dan langsung membuka chat dari Justin.

Justin S. :
Selamat pagi Ji !

Sepertinya kau belum bangun, dasar malas haha

Kalau sudah bangun jangan tidur lagi ya

You :
Astaga kau sudah bangun sepagi ini?

Ini baru jam 5 pagi, apanya yang malas, kau saja yang terlalu rajin

Justin S. :
Artis sepertiku sangat sibuk, jadi bangun pagi deh

You :
Kau selalu mengaku kalau kau seorang artis, kau ingin jadi artis?

Justin S. :
Astaga Ji, aku memang artis, kau saja yang tidak pernah percaya

You :
Kalau kau mau aku percaya maka beri tahu aku, kau artis yang mana

Justin S. :
Maaf aku tidak bisa memberitahu itu sekarang, aku dipanggil managerku -__-

Hehe, bye ji

You :
Selalu saja begitu -__-

Aku mematikan layar ponsel lalu meletakkannya kembali di atas nakas. Aku bangun dari tempat tidurku dan merapikan kasur yang berantakan setelah kutiduri.

Setelah kasurku selesai dirapikan, aku kembali duduk dan membuka ponselku, mengecek semua media sosial yang kupunya. Seperti biasa, tidak ada chat satupun.

Mau mengharapkan chat dari siapa? Teman pun aku tidak punya. Satu-satunya temanku hanya Justin Seagull, teman onlineku. Hanya dia yang bisa aku ajak bercerita walaupun dalam virtual.

Aku kembali mematikan ponsel, melemparnya asal ke kasur. Aku berdiri dan membuka jendela, diluar masih gelap. Suasana yang nyaman.

Aku keluar dari kamar dan pergi ke kamar saudara kembarku, Haeyoung. Mengecek keadaannya, aku melihatnya masih tidur pulas.

Aku melangkah masuk, kamarnya penuh dengan poster-poster boyband Korea yang terkenal, BTS. Terlihat dimana-mana ada wajah ketujuh member.

Haeyoung sangat menyukai mereka, biasnya Jungkook, member termuda dari grup itu. Merekalah salah satu alasannya dia bisa bertahan di dunia ini dengan penyakitnya yang kian memparah.

Haeyoung sangat menyukai BTS, berbanding terbalik denganku yang tidak menyukai mereka. Walaupun kami kembar, tapi banyak perbedaan antara kita berdua.

Setelah melihat keadaan Haeyoung, aku keluar dari kamarnya. Aku berjalan ke ruang dapur, mencari makanan untuk sarapan.

Masih pagi, apa yang bisa aku makan di pagi hari begini. Aku mau kembali tidur, tapi kalau sudah terlanjur bangun aku akan kesulitan tidur.

Akhirnya aku memutuskan untuk memakan mie sambil menonton drakor dari laptopku. Menonton 1 eps cukup untuk membuang satu jam.

Aku lalu menonton sambil menyantap mie instan yang tadi kubuat. Selang satu jam kemudian, Haeyoung keluar dari kamarnya dan melihatku di ruang tamu.

"Astaga pagi-pagi makan mie sambil nonton drakor, lihat sudah jam berapa sekarang, kau tidak akan pergi bekerja!?" omel Haeyoung.

Aku melirik jam, rupanya sudah pukul 06.05 pagi. Aku kemudian menutup laptopku dan bergegas mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang