6. Keluarga Tahu

6 0 0
                                    

"Vanny...Vanny, nak buka pintu!!" Ucap seseorang di luar kamar Vanny, ini terlalu pagi. Tapi mengapa orang datang berteriak membangunkannya.

"I-iya, sebentar." Ucap Vanny di dalam kamarnya, dia segera melihat ke arah jam weker.

Cklek

"Mama? Kenapa, ma?" Tanya Vanny khawatir ketika melihat raut wajah sang ibu, wajahnya terlihat bingung dan khawatir.

Ibunya menatap Vanny dari atas hingga ke perutnya, dia tidak menyangka ternyata anak kesayangannya ini hamil di luar nikah. Bagaimana nasib ke depannya untuk Vanny dan anak yang dia kandung?

"Nak, kamu...apa benar?" Tanya sang ibu ke arah Vanny.

Vanny hanya mengangguk lesu, dia menangis dalam diam. Badannya melemas, dia terduduk. Meratapi nasibnya yang ntah siapa berbuat, dirinya tidak tahu harus bagaimana. Ketika semua keluarganya tahu, apa mereka akan menerima janin yang dia kandung? Atau sebaliknya?

Ayahnya datang hanya menatap lurus, tanpa berucap sepatah kata. Hanya satu yang Vanny tahu, mereka kecewa terhadapnya.

"Ma..." Dia tidak bisa berucap lebih, dirinya tidak kuat untuk berkata-kata lagi. Air mata terus membanjiri pipinya, dia tetap menangisi nasibnya.

"Kenapa kamu melakukan itu, Van?" Tanya ayahnya pelan, pandangannya tetap lurus. Membuat Vanny merasakan sesak di hatinya, semuanya kecewa.

"Pah, aku bahkan gak kenal dia siapa. Demi Tuhan, Pah. Aku gak pernah berpikir untuk melakukan hal seperti ini, aku di paksa, Pah." Vanny terlihat sangat putus asa, dia akhirnya berdiri. Dia harus tetap tegar, meskipun keadaan tidak baik-baik saja.

"KAMU BICARA YANG BENAR VANNY!" Bentak ayahnya, Vanny yang mendengar itu terlonjak kaget. Baru kali ini ayahnya membentaknya, dia menahan nafas.

Vanny mulai menceritakan awal mula cerita, dia menangis tanpa henti. Kedua orang tuanya menatap iba ke arah Vanny, mereka tidak menyangka jika anak kesayangannya akan mengalami nasib yang sangat tidak di harapkan, bahkan tidak terfikir.

Ibunya menenangkan Vanny, memeluknya dengan erat. Memberikan ciuman di dahinya. Mereka menangis sambil berpelukan, saling menguatkan satu sama lain. Meskipun ibunya tahu, Vanny sedang tidak baik-baik saja.

"Yasudah, gak apa-apa, sayang. Kita tetap ada untuk kamu." Ibunya tersenyum, dia mencium dahi Vanny dengan sayang. Membelai pucuk kepala sang anak, Vanny tersenyum.

"Terimakasih, Mah."

Setelah keluarganya keluar dari kamar, Vanny merasa agak tenang. Keluarganya kini telah mengetahui apa yang sudah terjadi, mereka ada di pihaknya.

"Gimana, ya? Apa aku bisa untuk membesarkan anakku seorang diri?" Ucapnya bermonolog. Dia tidak tahu harus berbuat apa, untuk membunuh janinnya saja dia enggan. Karena dia tahu, anak adalah anugerah. Masih banyak orang yang sudah menikah tapi masih belum di beri kepercayaan, maka dari itu. Menurutnya, meskipun bukan inginnya. Tapi dia akan tetap menyayangi anak yang di kandungnya.

***

Keesokannya Vanny berjalan mengelilingi komplek, ntah apa yang sedang di pikirkannya. Tapi dia hanya ingin berjalan-jalan keluar rumah.

Tiba-tiba ada orang yang terus memperhatikannya di belakang, ntah hanya perasaan atau memang benar. Perasaannya di liputi rasa takut.

"Siapa kamu?" Tanya Vanny dengan pelan, dia tidak berani melihat ke arah belakangnya. Badannya bergetar tanda ketakutan.

"Saya?"

Deg

Suara itu membuat Vanny mematung, suara laki-laki yang telah menyetubuhi nya itu.

Vanny menoleh ke arah belakang dengan rasa takut, dia terus menunduk.

"Kamu?" Ucap Vanny setelah melihat wajah laki-laki itu, masih sama menggunakan masker.

"Iya, saya?" Tanya laki-laki itu, membuat Vanny ingin menamparnya dengan keras. Tanpa rasa bersalah, laki-laki itu terus menatapnya angkuh.

"Apa kamu tidak malu, ya? Untuk apa kamu kesini?" Tanya Vanny dengan wajah tidak suka, dia tidak habis pikir. Kenapa laki-laki ini muncul kembali di hadapannya.

"Memangnya tidak boleh? Ini kan umum, saya mau ke rumah teman saya." Ucap laki-laki itu.

"Oh begitu, yaudah kamu pergi aja. Gak usah liatin muka kamu di depan aku, mual aku gara-gara kamu." Dan benar saja ucapannya itu, Vanny mulai merasa mual saat melihat laki-laki ini. Ntah bawaan bayi, atau apa? Ntahlah.

"Kamu hamil?" Tanya laki-laki itu berbisik, dia mendekati Vanny lalu menyentuh perutnya.

"Bukan urusanmu!" Ucap Vanny dengan wajah marah, dia menginjak kaki laki-laki tadi dengan keras. Rasanya dia ingin berlari tapi dia tidak bisa. Vanny berjalan pelan meninggalkan laki-laki tadi, moodnya jelek.

Vanny berjalan lesu ke arah rumah, terlihat ada laki-laki tampan sedang duduk di sofa rumah. Dia tidak tahu namanya siapa, tapi yang jelas laki-laki itu adalah teman kakaknya. Laki-laki yang bila bertemu Vanny akan diam seribu bahasa.

"Dek, kamu gak cape kan?" Tanya kakaknya, Vanny hanya tersenyum sebagai jawaban.

Vanny berjalan menaiki tangga, menuju kamarnya. Untuk merebahkan diri, menurutnya hari ini sangat melelahkan.

"Apa aku gak ngidam sesuatu ya?" Dirinya bermonolog, karena yang dia tahu. Orang hamil itu pasti banyak ngidamnya, tapi dia tidak.

Tok tok tok

"Ya, masuk!" Ucap Vanny setengah berteriak.

Rupanya disana ada kakaknya beserta laki-laki tadi, mereka sedang menatap ke arah Vanny. Kenapa, ya? Batinnya.

"Dek, ini temen kakak mau elus rambut kamu. Gak apa kan?" Tanya kakaknya, Vanny bingung. Kenapa harus dia?

"Yaudah, tapi jangan lama deh. Ngapain dia elus rambutku?" Tanya Vanny bingung, kakaknya hanya mengangkat bahu tanda tak tahu.

Laki-laki itu mulai mendekati Vanny, dia ikut duduk di ranjang milik gadis itu. Matanya menatap dalam, membuat Vanny terkunci dengan tatapannya.

Laki-laki itu mengelus kepala Vanny dengan pelan-pelan, memainkan rambutnya pelan. Vanny hanya bisa diam untuk merasakan perlakuan laki-laki itu, dia menyukai sentuhannya.

Setelah hampir setengah jam laki-laki itu mengelus rambutnya, Vanny merasa sedikit mengantuk. Laki-laki itu menyudahi elusannya, tanpa mengucapkan apapun. Laki-laki itu berdiri dan menyelimuti tubuh Vanny dengan selimut, kemudian menutup pintu kamar Vanny dengan hati-hati.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang