Seminggu kemudian, Vanny berjalan santai di lorong rumah sakit dengan kakaknya, banyak sekali orang yang memandangnya aneh. Pasalnya Vanny ini berjalan kearah ruangan pemeriksa kandungan, dia agak sedikit risih melihat itu tapi dia hanya diam saja dan menatap lurus.
"Kuat Van semoga aja nggak ya" ucap Adira meremas pelan tangan Vanny yang di genggamnya, dia juga merasa risih melihat tatapan para wanita yang ada disekitarnya dan Vanny. Memang nya kenapa kalo ke dokter kandungan?! Saat nama Vanny disebut, mereka langsung memasuki ruangan tersebut. Rupanya disana ada dokter muda yang sangat cantik tersenyum ramah ke arah mereka.
"Mari bu Vanny untuk diperiksa" ucap dokter cantik itu menuntun Vanny untuk tertidur di brankas, dia segera memeriksa Vanny lalu berdeham dan mengajak Vanny untuk turun dari brankas.
"Kalau saya boleh tanya, ibu Vanny itu umurnya berapa" tanya dokter cantik itu heran, pasalnya wanita di hadapannya itu sangatlah masih pada muda.
"Emm 18 tahun dok, emang apa ya?" tanya Vanny cemas, dokter ber name tag Rina itu hanya menatap Vanny sekilas lalu menjawab
"Kamu positif hamil 2 minggu" ucap dokter Rina tersenyum kearah Vanny dan Adira, Vanny dan Adira langsung syok mendengarnya. Jadi benar?
"A-apa iya dok? Jadi di dalam perut saya ada dedek bayi nya?" tanya Vanny sambil meraba perut ratanya dia antara senang dan sedih, senang karna bisa merasakan apa yang ibunya rasakan. Sedih karna menurutnya ini bukan saat yang tepat.
"Iya betul, nanti tebus obatnya di apotik, ya. Jangan lupa perbanyak istirahat jangan terlalu kelelahan." Ucap dokter Rina lalu bangkit dari kursinya dan di ikuti oleh Vanny beserta Adira, mereka pun mengucapkan terima kasih kepada dokter Rina.
Keheningan di dalam mobil itu, mereka sibuk dengan fikiran masing-masing. Vanny yang takut dan Adira yang cemas terhadap kedua orang tuanya, bagaimana jika mereka tahu?
Setelah sampai di rumah, Adira langsung membawa Vanny ke kamar adiknya itu. Dia ikut duduk bersama Vanny, di peluk nya Vanny lalu mereka pun menangis bersama.
"Dek, kakak gak nyangka" Ucap Adira menatap manik mata adiknya dengan sendu.
"Aku juga gak nyangka kak, kok dia tega ya gituin aku, padahal kita gak kenal. Aku gak tau dia siapa kak, gimana nasib anak aku" Ucap Vanny parau sambil meraba perutnya yang datar, dia takut anak nya dihina anak haram dan di kucilkan orang-orang seperti di per film-an.
"Nanti kakak bantu cari siapa pelaku yang tega gitu in adik kakak, sabar ya. Tenang, kamu gak sendiri. Ada kakak dan kedua orang tua kita yang support kamu kok dek, kita sayang kamu dan anak kamu. Jangan lakuin apapun yang ngebahayain kamu dan calon anak kamu, rawat dia oke? " Ucap Adira dengan senyuman khasnya yang membuat hati Vanny menghangat karna lesung pipinya, Vanny ikut tersenyum dan memeluk tubuh Adira.
"Siap 86 komandan!" Ucap Vanny dengan gaya hormat tiang bendera nya, Adira tertawa di buat nya. Semoga Vanny bisa kuat seterusnya, batin Adira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanny
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis berusia 18 tahun yang telah memiliki anak karna suatu kecelakaan, dia adalah gadis yang tangguh. Merawat anak seorang diri tanpa pendamping adalah hal yang sulit, namun dia tetap tegar demi anak yang sangat dia cin...