-3-

1.1K 200 73
                                    

Suasana yang panik, dengan segala manusia yang masih pelajar tengah berbondong bondong keluar karna kepanikan melanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana yang panik, dengan segala manusia yang masih pelajar tengah berbondong bondong keluar karna kepanikan melanda. Seorang perempuan berambut blonde ash tersebut dengan mudah muncul dari salah satu asam sulfat yang disimpan di laboratorium.

'katsuki. Secara kebetulan, ayolah. Mana kau brengsek, aku ga mau melakukan tindak kriminal!'

Batin yang berbeda dengan kelakuannya yang kini melompat dari jendela lab, menemui si mata mata UA yang sudah dipaksa dengan ancaman yang beragam, kertas laporan dan segala hal yang harusnya termasuk rahasia pun pada akhirnya berada di tangan Akari sebelum perempuan itu mulai mengisyaratkan sebuah kode untuk menutup nafas terlebih dahulu.

"Tuan bilang kau tak boleh mati sekarang, tutup hidung mu dan jangan bernafas dalam 3 menit. Jangan lupa tutup jendela lab."

'brengsek, si rambut duren kaga ada sama sekali.'

Tubuh Akari langsung berubah menjadi uap kembali, kali ini tak kembali ke dalam laboratorium melainkan menyebar ke udara yang rendah, membiarkan orang orang yang kini tengah bertanya tanya dan ricuh mempertanyakan soal All Might.

Bahkan pandangan tersebut kini malah terlihat seperti orang bodoh yang SPOK dengan kehidupan orang lain, di markas LOV sendiri, Akari yang masih belum bisa mengendalikan tubuhnya pun terpaksa memberikan kertas dokumen tersebut walau batin meronta ronta minta kabur.

Sementara yang membuat dirinya menjadi seperti ini pun masih bisa santai dan tersenyum, mengisyaratkan perempuan itu untuk duduk disampingnya dan menikmati satu cocktail non alkohol yang telah disediakan.
"Kerja bagus sayang, nikmati minuman mu, kau haus karna perlu berubah menjadi gas asam sulfat kan? Mempertahankan kesadaran selama menjadi gas itu katanya susah loh, karna kau lama lama nyaris bersatu dengan udara, asam sulfat yang menyebar di udara tak akan beracun banget nantinya."

Ocehan panjang lebar, tubuh yang menuruti permintaan tuannya tersebut tak mampu lagi digerakkan oleh batin yang sadar, mengambil cocktail non alkohol tersebut dan mulai meneguk nya dengan perlahan, merasakan berbagai obat obatan lain telah masuk ke mulutnya seolah itu ialah kemauan diri sendiri.

Batin yang tak tenang, tubuh yang terlihat tenang, dua hal yang berbeda pada akhirnya tak bisa dikendalikan oleh MC satu ini. Tangan lelaki itu mulai berada di bahu nya, membuat batin perempuan itu sendiri mulai merasakan tekanan. Aneh, padahal sebelumnya baik baik saja.

Apa ada masalah dengan obat obatan tersebut? Naluri pikiran yang telah kehilangan kemampuan menggerakkan badan pun pada akhirnya menarik satu kesimpulan. Pria ini.

Dia tau.

Senyuman kemenangan sambil menunjukkan kertas berisi tulisan obat penenang, bahkan walau batin tetap sadar, pada akhrinya akan tetap mengantuk, apalagi dengan kondisi badan yang tak bisa bergerak sendiri.

Sudah jelas ini skakmat, jika tak sadar maka itu sama saja dengan game over. Aku tak akan bisa bangun lagi kecuali ada sesuatu yang bisa mengganggu tubuh ku. Sial ini akan sama saja dengan otak mati.

Begitulah yang terjadi, batin yang semulanya sadar pada akhirnya tertidur dan akan susah bangun dengan kondisi tubuh seperti sekarang. Sementara itu badannya dalam keadaan lemas, tubuh Akari secara spontan berakhir menyandar ke Hiro, merasakan tepukan pelan yang mrmbust badan itu nyaman dan berakhir menatap hampa pada langit langit ruangan.

"Oyasumi Darlin ♡~"

"Lihatlah orang gila ini, dia membiarkan boneka yang masih punya kesadaran untuk tetap mengambil dokumen penting. Aku nyaris akan membunuh mu kalau ini gagal sialan." Cetus Shigaraki sambil mulai menggaruk kembali lehernya itu, entah sudah berapa kali dirinya menggaruk garuk badan dengan ekspresi kesal yang tersembunyi dibalik tangan mendiang keluarganya.

Hiro yang sedari tadi tersenyum sambil tetap menepuk nepuk punggung boneka baru nya itu pun pada akhirnya memberikan headphone yang baru saja ia pesan ke telinga Akari dan memasangkan lagu yang lembut sebagai bentuk apresiasi.

"Oh ya? Tapi dia bisa kan proses tak lebih penting dari hasil, ayo lihat sekarang, kau perlu berapa kroco?"

Pemuda itu mulai meregangkan badannya, pemanasan dimulai ketika melihat rencana U.A yang akan melibatkan All Might serta murid muris ke sebuah pelatihan.

"Murid 1-A, Bakugou Katsuki, ahh pelaku yang membuat wajah boneka ku menjadi sangat indah, aku harus terlibat di sana juga dong." Gumam pemuda itu sambil melihat data murid yang juga tak sengaja terambil. Hanya beberapa tapi lumayan, pemuda tersebut kini keluar dari markas, menyiapkan diri dengan peregangan sebelum menghajar habis seluruh penjahat kelas teri.

"Kau yakin akan membiarkan dia bersikap sesukanya?"

"Mau bagaimana Kurogiri? Bagaimana pun dia juga anak kesayangan sensei."

Percakapan kedua manusia itu terhenti ketika melihat boneka yang masih setia memandang ke langit langit dalam tatapan kosong, setidaknya batin mereka sedikit kepo dengan apa yang didengarkan oleh boneka satu ini. Apalagi dengan pelaku yang menyetel musik adalah orang *sedeng. (Gila*)

"Kurogiri, coba dengar apa yang dia dengarkan."

Kepo? Oh jelas, bagaimana pun mereka juga kepo dengan cara membuat boneka patuh ini bisa diperbanyak dan bukan dengan bergantung pada satu ahli yang akan membuat nya kalau ingin.

Baby shark dudududu

Baby shark dudududu

Baby shark dudududu

Baby shark!

".... Sensei apa kau pernah mengecek umur mental si brengsek itu?" Ujar Shigaraki yang langsung menelpon gurunya sendiri dengan suara tertekan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Missing Twins {BNHA x OC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang