Panich Family
Hari Nat sangat manja sama Saint. Setiap kali Zee ingin mendekati Saint, Nat selalu melarang. Seperti sekarang ini. Nat selalu memeluk Saint. Bahkan Saint sampai belum melakukan pekerjaan rumah.
"Nak... Papa mau bersihin rumah dulu. Tuh masih berantakan." Bujuk Saint. "Entar aja pa... Nat masih mau sama papa." Nat semakin mengeratkan pelukannya.
"Kamu kenapa sih Nat? Papa gak kemana-mana kok. Kamu gak biasanya kayak gini." Kata Zee yang baru selesai mandi. "Ih pokoknya Nat mau sama papa."
Zee diam, sebenarnya dia ingin membantu Saint untuk bersihin rumah. Tapi dia jarang melakukan hal tersebut, ia lebih sering berada di kantor. Tapi kali ini, demi anak tunggalnya itu, ia bersih-bersih.
"Ok deh... Kamu nemenin Nat aja. Aku yang bersihin rumah. Dia lagi mau sama kamu soalnya." "Tapi yang... Kamu kan jarang pegang sapu dan pel, emang yakin bisa?" Tanya Saint yang ragu. "Bisa dong... Sana duduk aja. Aku mau mulai."
Zee awalnya kesulitan, karna ia tidak tahu cara menyapu dengan benar. Walau Saint cuman duduk, tapi ia terus mengarahkan Zee. Lama kelamaan Zee bisa melakukan pekerjaannya.
Dia menyapu seluruh rumah. Kalian pasti mikir kalau rumah Zee kecil, eits... Siapa bilang, semua rumah perumahan Raikantopeni sangat amat besar. Walau kayak gitu, mereka tidak mau punya ART. Karna menurut mereka, selama masih bisa dikerjakan dengan keluarga, tidak perlu pakai sewa ART.
Saint melihat Zee kecapean. Ia sebenarnya tidak tega melihat suaminya harus kerja sendiri. Tapi mau gimana lagi, anak bungsunya lagi manja.
"Cape sayang?" Tanya Saint lembut. "Eh.... Enggak yang, udah kamu tidurin Nat aja. Aku masih bisa kok." Kata Zee.
Zee yang selesai beresin lantai bawah, melihat kearah tangga.
Astaga... Masih ada dua lantai lagi. Kenape gua beli rumah yang 3 tingkat sih. Belom lagi halaman belakang... Hiks... {Batin Zee}
Saint terus menyanyikan lagu pengantar tidur. Lama kelamaan Nat mulai tidur. Saint juga mengelus rambut Nat. Saint melihat kearah Nat, ternyata sang buah hati sudah tertidur pulas.
Ia meletakkan kepala Nat, pelan tapi pasti, tidak lupa Saint memberikan selimut. Setelah itu Saint menghampiri Zee.
"Sini yang... Aku bantuin, Nat udah bobo kok." Saint mengambil sapu dari tangan Zee.
"Lantai 3 kita beresin bareng ya yang. Aku bersihin halaman belakang dulu." Kata Zee. "Iya sayang."
Berkat kerjasama Zee dan Saint, akhirnya rumah mereka bersih. Zee merasa badannya sangat lengket. Ia menghampiri Saint ke kamar.
"Yang..." Zee memeluk pinggang Saint erat. "Nat lagi manja, gak lucu kita lagi gitu dia manggil." Saint mengerti maksud Zee, maka dari itu ia menolak secara halus. Zee cemberut.
"Mandi gih... Kita temenin Nat diruang tamu. Aku mandi dibawah aja." Kata Saint. "Iya sayang." Zee mencium pipi Saint.
____
Nat bangun, ia melihat sekeliling. Sepi...
Pada kemana nih? {Batin Nat}
"Papa... Daddy...
Papa... Pa...
Dad...
Hiks... Kok Nat ditinggal sendirian." Isak Nat.
Saint keluar dari kamar mandi, ia mandi dikamar mandi bawah.
"Eh Nat. Kok nangis? Papa disini... Baru selesai mandi." Saint buru-buru meletakkan handuknya, oh iya... Saint udah pake baju ya guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raikantopeni Gang
FanfictionCerita tentang keluarga di perumahan Raikantopeni yang penuh dengan lika liku dan kisah. Yang di ketuai oleh Bapak Podd yang terhormat. ⚠️ Lokal ⚠️ Mpreg ⚠️ Bahasa sehari-hari Selamat membaca... Start : 3/11/2020 End : 1 /12/2021