✨⭐✨
~Masa orientasi siswa, hari pertama mengukir kenangan indah di awal kisah SMA~
.
.
.__Hari terakhir MOS__
"Kami adalah gugus tiga, gugus tiga gugus yang paling keren, ceweknya cantik-cantik cowoknya ganteng-ganteng bikin semua jadi kesem-sem. Gugus tiga kompaknya, gugus tiga cerianya, gugus tiga orangnya asik semua. Gugus baper... eaaaa, gugus baper... eaaa, gugus baper ...ea ea eaa."
Seorang gadis tengah bernyanyi sambil berjoget heboh di halaman rumahnya. Tampaknya ia sedang mempraktikkan cara berjoget yang akan ia tampilan di sekolahnya nanti. Berjoget ria sambil menyanyikan yel-yel yang telah diajarkan oleh anggota Osis padanya.
Hari ini adalah hari terakhir melaksanakan masa orientasi siswa(MOS) di sekolahnya, dalam artian hari terakhir juga ia menjadi seorang gadis gila.
Tapi tidak apa, walau bagaimana pun penampilannya, seorang Syenna Claresta akan tetap terlihat cantik.
"Syenna, berangkat sana! Entar kamu telat loh!" teriakan dari dalam rumah mampu membuat gadis bernama Syenna itu menghentikan gerakannya.
Ia berjalan mendekati sepedanya yang terparkir indah di belakangnya, lalu segera mengayuhnya sebelum teriakan dari dalam rumah semakin kencang, "Syenna udah berangkat, Ma!" sautnya mulai menjauh dari rumah.
Brak!
Dengan asal-asalan Syenna meletakkan sepedanya, lalu masuk ke sebuah rumah dengan langkah tergesa-gesa.
Brak!
Pintu kamar berwarna biru itu terbuka begitu saja, menampakkan seorang gadis yang seumuran dengannya sedang duduk nyaman di depan kaca. Dia Kayana Farensca Maheswari, sahabat sedari kecilnya. Gadis itu tidak merasa terkejut sekalipun Syenna telah membuka pintu kamarnya dengan kasar. Sudah terbiasa.
Syenna mulai mendudukan dirinya di tepi ranjang, menatap gadis di depannya dengan mengulas senyum, "Kay, gue masih cantik kan walau penampilan gue kaya gini?" tanyanya.
"Hm." Gadis yang biasa dipanggil Kayana itu tampak tak berniat menjawab pertanyaan dari Syenna. Jelas, pasalnya dalam tiga hari ini Syenna selalu menanyakan hal itu setiap pagi. Membosankan.
"Ih, ngeselin lo. Sok jadi ice girl, padahal mah sad girl," cibir Syenna.
Kayana hanya memutar mata malas, lalu meraih tasnya yang terbuat dari kardus. Tanpa menghiraukan Syenna ia berlalu begitu saja, "Serah, gue bosen denger pertanyaan lo. Udah, mending kita berangkat. Lo gak lupa kan bawa bekel dengan sayur tiga t?"
"Iya, udah. Eh, gimana sama cerita yang lo baca kemarin? Sad end atau happy end?" Tanya Syenna sambil berjalan mengekor di belakang.
Kayana menghentikan langkahnya di tengah tangga, "Happy end dong. Sumpah, gue baper banget abis baca cerita itu, Syen! Ternyata perjuangan tu cewek gak sia-sia dong, mereka akhirnya bersatu dan pacaran," jelasnya tersenyum malu menghadap Syenna, "gue jadi pengen kaya dia, deh. Ya, walau awalnya dia sering dihina sama cowok itu."
Syenna memutar mata malas, lalu berjalan mendahului Kayana, "Gue sih gak mau, yakali gue ngejar-ngejar cowok sampai segitunya. Cantik gue mau diapain, Kay?!"