✨⭐✨
~Diantara menang dan kalah. Tidak ada yang baik dalam perkelahian, yang terbaik adalah ketika kamu mampu menahan amarah dan menghindar dari perkelahian itu~
.
.
.__SMA BUMI PERTIWI__
Semua siswa-siswi baru sudah berkumpul di lapangan sekolah dengan barisan sesuai dengan nama dari gugus mereka. Para guru dan anggota osis yang menjadi wali kelas sementara mereka pun sudah berada di barisan masing-masing.
Kayana dan Syenna berada di gugus tiga(gugus baper). Sekarang semua gugus tengah bergantian menampilkan gerakan serta yel-yel khas mereka di depan umum. Dari gugus satu sampai gugus enam yang dipilih secara acak. Tibalah giliran gugus tiga untuk menampilkan gerakan serta yel-yel mereka.
Seorang laki-laki yang berada di barisan depan maju beberapa langkah untuk memimpin teman-temannya menyanyikan yel-yel.
"Siap?!" Tanyanya lantang.
"Siap! Cecan cogan beraksi!" Jawab semua dengan serentak dan penuh semangat. Tepukan tangan mulai terdengar semakin keras diiringi dengan gerakan dan yel-yel yang mereka nyanyikan dengan semangat.
"Kami adalah gugus tiga, gugus tiga gugus yang paling keren, ceweknya cantik-cantik cowoknya ganteng-ganteng bikin semua jadi kesem-sem."
Pemimpin yel-yel berkata, "Gugus tiga ...."
"Kompaknya!" Jawab mereka serentak.
"Gugus tiga ....."
"Cerianya!"
"Gugus tiga ... orangnya asik semua! Gugus baper ....eaaaa, gugus baper .... eaaa, gugus baper ...ea, ea, eaa."
Yel-yel singkat sudah mereka nyanyikan. Diakhiri dengan tepuk tangan yang cukup ramai. Sang pemimpin yel-yel pun sudah kembali ke tempat barisannya. Sekarang berlanjut ke kelompok lain yang menyanyikan yel-yel.
"Swallow, maju lo."
Nyanyian yel-yel dari gugus empat tiba-tiba terhenti. Semua murid baru dibuat bingung. Swallow? Semuanya saling tatap.
"Iya, lo yang pakek sendal swallow maju sini," ucap seorang laki-laki beralmamater biru.
Seketika semua tatapan tertuju pada gadis itu, gadis yang paling berbeda di antara yang lainnya. Iya, di mana semua orang menggunakan sepatu gadis itu malah dengan santainya memakai sandal swallow ke sekolah. Gila memang.
"Buru sini maju, masih punya kaki kan buat jalan ke sini? Apa perlu gue seret?"
Kayana meringis, "kurang ajar," gumamnya kesal.
"Siapa yang kurang ajar?" tanya laki-laki itu.
Kayana memaksakan senyumnya, lalu menggeleng-gelengkan kepala, "swallownya yang kurang ajar."
Gelak tawa terdengar dari beberapa siswa. Kayana mendelik kesal. Apanya yang lucu?
"Sejak kapan di sekolah diperbolehkan memakai sendal?" tanya laki-laki itu dingin.
"Ini sekolah bukan pasar yang bisa seenaknya lo pakek apapun. Di sekolah ini ada peraturan dan lo gak bisa seenaknya. Gue rasa lo tahu itu, atau lo pura-pura gak tau?"
"Nyenyenye." Kayana hanya bisa membalasnya di dalam hati. Belum ada keberanian untuk menjawabnya terang-terangan.
"Lo denger gak gue ngomong apa? Kalo gue ngomong liat gue, bukannya nunduk kaya orang bodoh!"