MarkPerth / PerthBass?

1.8K 163 19
                                    

Hari ini Mean terlihat terburu-buru. Dia sudah janji sama Plan untuk ke tempat Boun. Mereka ingin tau tentang Mark, ponakan Boun.

Tapi sebelum itu, Boun nitip soto ayam sama bakso. Katanya Prem lagi ngidam.

"Ngidam apaan anjer, hamil aja belom. Emang aneh-aneh aja dah si Boun." Monolog Mean.

Setelah membeli pesanan Boun, Mean langsung kerumah Boun.

"MISI PAKET!" "Bisa gak usah teriak gak sih. Berisik anjer." Boun keluar rumah sambil marah-marah. "Hehehe sorry. Gak disuruh masuk neh?" "Kayak punya sopan santun aja lu kalau dirumah gua." Celetuk Boun.

Mereka duduk di ruang tamu. Prem langsung mengambil pesanannya dan masuk kamar.

"Tumben banget si Prem kagak mau nimbrung." "Gua udah bilang, lagi ngidam." "Et beneran hamil? Anj setelah penantian lama ye bos." Mean menepuk pundak Boun. "Makanya itu gua seneng banget."

Boun kedapur untuk buatin kopi.

"Sejak kapan lu ngelayanin tamu? Biasanya Prem." Ledek Mean. "Lah tadi pagi gua masak sendiri, sarapan sendiri. Prem ngidam gak kira-kira anjer. Berasa nge kos gua." Keluh Boun. "Namanya juga kehamilan pertama. Masih mending lu, gua waktu Plan ngidam. Disuruh foto sama komodo, sama buaya, beuh berasa uji nyali gua."

"Nih kopinya." Boun meletakkan segelas kopi di meja. "Oh iya mau ngapain lu kesini?" Tanya Boun. "Gini... Yang komen Ig, yang anak gua kek jones banget. Nah lu bilang mau ngenalin sama ponakan lu kan, waktu itu anak gua sempet ketemu tuh sama Mark. Gua pengen tau Mark kayak gimana." Tutur Mean.

"Begituuu... Mark diatas Perth 1 tahun sih. Dia baik kok, kerja keras. Eh... Tapi nih ya, posisi dia Top. Emang Perth mau? Anak lu kan Top anjer." Kata Boun. "Iya juga ya... Tapi cobalah... Siapa tau klop, soalnya kasian bener anak gua. Masa dia mau ama bini orang." "Tau gua... Bener-bener dah si Perth. Nanti deh gua coba tanya sama Mark nya." "Sip... Kabarin ye."

Mereka lanjut ngebahas yang lain, tentang kerjaan, masalah pindah, dan kehamilan Prem.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Oy Perth diem aja." Sapa JJ. "Oy J. Lagi mikir gua." "Mikir apaan lu? Baru tau gua lu bisa mikir." "Sialan lu... Lu tau kan yang waktu itu guru bilang mau ada kakak-kakak dari kampus mau dateng kesini. Yang dari berbagai universitas itu. Nah gua bingung mau masuk mana anjer." Kata Perth.

"Iya sih... Semoga dari kampus P'Drake juga dateng kesini." "Mang napa?" Tanya Perth bingung. "Biar bisa kuliah disana gua. Kan lumayan ongkos balik hahaha." "Dasar lo. Eh AJ mana?" "Biasa, Perpustakaan..." "Si rajin."

"Hai sayang... Hai Perth." Sapa Prim. "Hai Prim." "Hai yang... Sendiri?" Tanya JJ. "Hooh... Kamu..." Tunjuk Prim. "Iya aku janji kalau nanti ada kakak mahasiswi, aku gak akan genit." Janji JJ. "Gila... Udah di kasih peringatan aja." Ledek Perth.

"Sialan lu ya." "Okay... Eh kalian gak laper? Cari makan yuk." Tanya Prim. "Laper sih... Tapi mau makan dimana? Kantin rame banget." Kata Perth. "Iya juga ya..." Prim cemberut. "Pulang sekolah aja yang... Kita makan diluar, berempat." "Okay..."

Sebelum Perth bertanya, langsung disela sama JJ.

"Gua tau lu mau nanya apaan, berempat sama siapa kan? Ya sama kembaran gua lah anjer." Kata JJ kesel. "Oh iya sorry..." Perth nyengir.

.
.
.
.
.
.
.

JJ, AJ, Perth dan Prim satu kelas. Saat ini dikelas mereka sudah ada guru yang menjelaskan maksud kedatangan para mahasiswa dari berbagai kampus ke sekolah mereka.

"Bener kan gua bilang, semoga ada yang cakep." Celetuk Perth. "Najong lu..."

Setelah menjelaskan, sang guru keluar kelas, dan masuk lah mahasiswa dari kampus Drake.

Raikantopeni GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang