waktu luang

29 1 0
                                    


Tak mengapa jika aku hanya sebagai pengisi waktu luangmu, setidaknya dengan begitu aku dapat menjadi detik-detik yang berlalu begitu saja nantinya, kamu mungkin akan menempatkanku  sebagai masa lalu yang perlahan-lahan menguap dari ingatanmu, tapi untuk sementara waktu biarlah terus begini, karena dengan begini aku dapat berimajinasi bahwa kamu juga mencintaiku.

Detik yang sama saat kamu membalas pesan singkatku hatiku bergemuruh seperti badai, perasaan senang menjalar keseluruh tubuhku memacuku untuk melompat-lompat di atas ranjang, hingga terdengar suara ibu berteriak, ia memprotes tindakkanku yang bisa saja menghancurkan ranjang tua miliknya itu.

Aku bisa saja berhenti jinkrak-jinkrak, tapi aku tidak bisa berhenti senang, aku juga tidak bisa berhenti mencintaimu, kalau pun bisa aku tidak ingin melakukannya, sebab bagiku kamu seperti jingga yang melengkapi aku, sang senja.

Tapi ternyata aku salah ...

Senja yang kukira selalu merona karena jingga kini kehilangan sinar itu, tidak ada lagi yang bisa di selamatkan dari langit sore, awan mendung merajai cakrawala merenggut cahaya keemasan yang kerap kali menjadi teman minum kopi di beranda rumah, aku meringis menepis gerimis di pelipis, tersadar bahwa senja adalah soal waktu bukan warna.

***
Melihat-lihat fotomu bersemayam di galeri telepon genggamku acapkali menjadi hobi baruku menjelang tidur, tidak hanya menjelang tidur, setiap kali aku merasa begitu merindukanmu, berbagai ekspresi wajahmu bisa jadi obat paling ampuh, tapi kamu tidak pernah mengerti dan selalu menenggelamkanku dalam banyak pertanyaan terlebih soal bagaimana perasaanmu kepadaku, hal yang belum begitu jelas.

Terkadang kamu menempatkan diriku merasa bahwa aku istimewa terkadang aku merasa tecampakkan.

Aku benci terjebak dalam zona pertemanan

Bukan berarti memintamu bergegas memberiku kepastian, karena aku mengerti jika suatu hubungan haruslah dijalani dengan kesiapan, kita pernah mengalami luka dan kecewa, kita masih memiliki rasa takut yang terkadang masih meracuni ingatan. Namun apa salah jika kupertanyakan perasaanmu kepadaku ? hanya untuk memastikan bahwa aku tidak membuang waktuku untuk mencintai orang yang salah.

Aku sadar perasaan tidak dapat dikendalikan meski jatuh dalam cinta yang salah sekalipun, tapi bukan berarti aku akan merelakan waktuku yang berharga untuk bermain-main dengan seseorang yang bahkan tidak mengerti seberapa bahaya permainannya.

Sebuah Naskah Berjudul PupusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang