Toko kue di depan sekolah
Kolam ikan dekat taman
Tempat persembunyian
Pisau pisau kecil berumur cairan merah
Bau besi ya menyengat
Dada ku yang terasa sesak
Tangan yang mati rasa
Samar samar mendengar suaramu
Berteriak menyerukan namaku
Mengguncang tubuh yang setengah sadar
Dalam beberapa kedipan aku melihat orang berlari keluar
Suara tapak kaki yang menjauh
Kamu terus mengguncang
Lebih keras memanggil namaku
Lebih keras...
Lebih keras...
Hingga aku tersadar
Mataku terbuka
Ahh mimpi ini lagi
Ibu.. Kesatria yang saat itu menyelamatkan ku
Pergi ke tempat asing tanpa bicara satu katapun
Dia berjanji akan membawaku bersama nya di dalam mimpi
Apakah janji itu akan kamu tepati
Aku masih menunggu sambil berusaha menyusul
Ombak menggerus pasir di pantai
Laut yang sendirian terdengar sepi
Angin yang mengusap wajahmu hingga hidung memerah
Ku ulurkan tangan mengusap sisi wajahmu
Betapa tampan nya Kesatria ini
Suatu hari kita akan membangun kastil di tempat favorit mu
Kamu berbohong lagi
Hari hari yang aku habiskan di lorong rumah sakit
Sambil menghabiskan air mata yang tidak boleh terlihat
Aku memasuki ruangan tempat kamu mengahabiskan sisa hidup mu
Laki laki kurus dengan bibir pucat
Hidungnya berdarah saat aku masuk
Aku tidak bisa menahan lagi biarkan aku menangis
Jangan menangis bukankah itu yang kamu tetapkan saat di luar
Jangan bicara kumohon...
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull World
PoetryMengabadikan kesedihan dalam beberapa rangkaian kalimat, kesedihan itu indah saat kamu merasa depresi dan tidak tahu harus berbuat apa perasaan yang di rasakan saat hanya ada "tidak tahu" dan "tidak mengerti" yang berputar di kepala Ini benar benar...