Theme song; HWASA - LMM
❛❛ Bahkan jika kita mencoba untuk mendapatkan lebih, kita hanya akan tetap di tempat yang sama. ❛❛
_____
Sesi tanya jawab pada pesan SNS kami berlangsung hingga aku meminta maaf pada Danbi karena telah menyakiti perasaannya selama ini. Kami pun semakin membaik seiring bertambahnya usia, perdebatan tidak perlu maupun selisih paham di antara kami mulai lenyap. Bahkan hampir tidak pernah.
Faktanya aku dan Danbi menjadi teman baik. Sampai 6 tahun lamanya kami berteman, dengan hubungan yang buruk bersama kekasih kami. Aku dan Danbi tidak pernah lebih baik ketika berkencan, aku patah hati karena kekasihku dan Danbi patah hati karena kekasihnya. Kisah percintaan kami buruk.
Dan itu terjadi selama beberapa tahun. Sering kali aku mengeluh pada Danbi perihal kisah cintaku yang berakhir buruk, perihal aku yang egois lalu di campakkan, serta perihal wanita yang tega selingkuh di belakangku. Ada banyak hal yang terjadi pada kami. Dan Danbi juga mengalami hal yang sama.
Pernah satu waktu Danbi menangis diseberang telepon, penyebabnya tak lain tak bukan yaitu karena kekasih Danbi yang merupakan penyuka sesama jenis. Danbi mengatakan padaku akan merubah pria itu agar menjadi lebih baik. Padahal Danbi bukan Tuhan. Kita tidak bisa merubah orang lain jika bukan mereka sendiri yang menginginkan perubahan.
Saat itu sebenarnya aku takut Danbi akan bunuh diri. Pasalnya Danbi menangis meraung-raung.
Setelah aku mengatakan padanya bahwa aku khawatir dia akan bunuh diri, Danbi malah mengumpatiku dengan mengatakan aku bodoh. Dia bilang tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu hanya karena seorang pria. Danbi hanya terluka sebentar dan dia masih waras.
Selama 6 tahun itu Danbi tidak pernah kembali ke Korea. Katanya ia lebih nyaman tinggal di Chicago. Mungkin ia akan terbang ke Korea Selatan saat usia persahabatan kami menginjak angka 7.
Omong-omong aku sempat berkata seperti ini pada Danbi.
"Danbi-ya, bagaimana jika sebenarnya kita berjodoh? Aku pikir kisah cinta kita sama. Tidak pernah berakhir baik."
"Jangan konyol. Memangnya kau mau?"
"Kalau sudah takdir bagaimana aku bisa menolak?"
"Lupakan."
"Kau takut ya jatuh cinta lagi padaku?"
Sejujurnya aku-lah yang takut Danbi tidak menyukaiku. Tapi aku beralasan bahwa Danbi-lah yang takut untuk jatuh cinta lagi padaku.
Aku menutupi semua itu dari Danbi semata-mata hanya untuk menjaga persahabatan kami. Sebab aku tidak tahu persis bagaimana perasaan Danbi saat ini. Mungkin jika Danbi pulang ke Seoul aku akan menyatakan perasaanku padanya. Terserah dia mau bagaimana. Aku sudah selesai wajib militer, aku juga sudah punya pekerjaan tetap, aku juga sudah memiliki rumah meski masih dalam masa cicilan--- kira-kira akan selesai dalam waktu 1 tahun kedepan. Tidak ada salahnya untuk bicara serius pada Danbi. Toh usia kami sudah menuju angka 31 Tahun. Dan Danbi masih saja cantik.
Mungkin orang lain berpikir bahwa aku hanya menyukai Danbi dari fisiknya saja. Padahal aku menyukai seluruhnya, seluruh yang ada pada Danbi. Beberapa kali kami melakukan panggilan video. Aku selalu mendapati Danbi tanpa riasan, tiap satu bulan sekali Danbi punya masalah kulit karena hormon pra menstruasi. Kulitnya akan sangat kering dan muncul jerawat. Tapi Danbi sama sekali tidak malu dan kerap kali tampil apa adanya. Dan aku tidak mempermasalahkan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Know - Jungkook One Shot ✔️
FanficBukan menyesal karena telah terlambat, tapi menyesal karena tidak pernah mengatakannya. Start: 8/2/21 End: Rate: ✨ #2 - oneshotbts (13/6/22) ✨ #5 - rmff (10/2/21) ✨ #4 - jhopeff (10/2/21)