Bencana Malam Takbir

10 6 0
                                    


By: Eka Nurlia Sari
Selamat Membaca
.
.

Di malam hari suasan gembira dan ditunggu-tunggu dengan seluruh umat islam di dunia, yaitu malam takbir menyambut hari kemenangan bagi umat muslim yang telah berpuasa selama sebulan lamanya.
Suasana gembira itu berubah menjadi mencengkam bagi sebuah keluarga.

Keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, Kakak perempuan dan Adik lelaki.
Usia kakak adik ini hanya selisih tiga tahun.

Di ruang tv sebuah rumah yang sederhana terdengar suara ribut.

Ayah : "Kamu mau kemana?

Ibu : "Aku akan pergi dari rumah ini, Mas.

Ayah : "Semuanya bisa kita bicarakan, tolong kamu jangan rusak semua ini, jangan kamu rusak keluarga ini."

Ibu : "Apa?! Kamu bilang aku yang merusak semua ini?"

Kakak : "Ibu ayah tolong, Jangan bertengkar."

Ibu : "Aku capek banting tulang buat keluarga ini, aku sabar dengan semua ini, lantas kamu bilang aku yang merusak semua ini? Haaa ... jawab!"

Dengan suasana yang panas, Kakak dan Adik ini hanya menangis melihat orang tua nya bertengkar.

Ayah : "Aku sudah berusaha semampuku, aku sudah bekerja sebisaku. Aku tidak pernah menyuruhmu untuk berkerja.
Aku masih sanggup membiayai kalian."

Ibu : "Tetapi jika aku tidak bekerja, hidup kita hanya sekedar makan.
Lihat semenjak aku bekerja, kita mampu memperbagus rumah ini.
Aku mengajukan pinjaman dan membayarnya dari gajihku."

Ayah : "Untuk apa semua ini, jika akan seperti ini. Membuat kita kelilit hutang."

Ibu : "Memang dasarnya saja kamu tidak bisa berusaha lebih giat lagi."

Ayah : "Cukup! tidak usah kamu berkelit menggali kesalahanku.
Aku tau, kamu sebenernya sudah ada lelaki lain."

Ibu : "Aku tidak ada lelaki siapapun. Aku muak denganmu. Aku akan pergi malam ini juga."

Kakak : "Ibu jangan tinggakan kami bu."

Ibu : "Sudah kalian di sini saja, ibu akan pantau kalian semua. Ibu akan tinggal di rumah nenek. Kalian main saja jika kangen."

Ibu mencium kakak dan adik itu dengan air mata yang terurai.
Dengan tas yang penuh dengan pakaian, ibu segera keluar rumah dan pergi meninggalkan kebahagiaan yang bertahun-tahun telah terukir di rumah ini.

.
.
Wah gimana ceritanya? Seru gak?:^
Penasaran?
Jangan lupa vote and coment ya
Terima kasih

Kami Punya KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang