She's Gone

8 5 0
                                    

By: Ursila Nasywa Dina
.
.

Dari awal kita semua tahu, jika ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Dari awal kita harusnya siap dengan takdir tersebut, sehingga jikalau perpisahan itu datang, rasa sakit yang kita rasakan bisa diterima dengan ikhlas.

Shilla : "Lama juga yah kita temenan, dari kelas satu SMA sampe lulus sekarang. Dari yang awalnya nggak kenal satu sama lain, eeehh malah sekarang lengket banget."

Dara : "Nggak kerasa sekarang kita udah sampai di pertengahan jalan. Udah saatnya kita pergi ke jalan kita masing-masing, mimpi kita juga harus kita gapai, kan?"

Shilla : "Makasih buat tiga tahunnya, Dar. Kamu udah mau jadi temen aku selama ini. Ngedengerin semua keluh kesahku. Makasih, ya."

Dara : "Udah ah, nggak usah nangis. Sekarang fokus ke mimpi kita masing-masing. Jalan kita beda, bukan berarti kita nggak bisa ketemu di jalan yang lain, bukan? Kita bakal ketemu lagi saat kita udah sama-sama punya gelar sarjana, kamu dengan stetoskopmu dan aku dengan gambar desain busanaku."

Mereka tersenyum, semilir angin pantai di sore hari membuat suasana haru itu semakin terasa. Air mata turun melalui mata mereka, mengalir melewati pipi dan sampai ke dagu mereka. Mereka tersenyum. Suara ombak, hembusan angin dan suasana senja seakan mendukung momen perpisahan mereka.

Jalan mereka kini berbeda, mereka berada di dua tikungan yang membuat mereka memilih jalan mereka sendiri. Namun, mereka yakin, suatu saat akan aja jalan yang mempertemukan mereka kembali. Dengan suasana dan waktu yang berbeda.

Kini, saatnya mereka harus menggapai mimpi mereka sendiri. Perpisahan bukan berarti akhir dari segalanya, kan? Memang menyakitkan, tapi itu tidak bisa kita hindari. Pertemanan memang penting, tapi mimpimu lebih penting dari segalanya.

Shilla : "see you, Dar."

Dara : "see you."

Mereka memeluk satu sama lain, saling menguatkan. Di depan sana, masih banyak rintangan yang harus mereka lalui. Bedanya, sekarang mereka harus menghadapinya sendiri tanpa bantuan satu sama lain.

Hidup akan terus berjalan, sekuat apapun kamu mencoba menunda sebuah perpisahan. Cepat atau lambat itu semua akan terjadi. Yang perlu kita lakukan cuma satu, harus siap dengan perpisahan yang pasti akan datang.
.
.
Wah gimana ceritanya?
Pendapat dong :^
Jangan lupa vote dan komen oke?
Terima kasih

Kami Punya KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang