Roti Lezat Bansos

9 4 0
                                    

By: Vania Audrey Yonatan
.
.

Kemarin siang, salah satu desa di Bantul yaitu desa Sukatolong mulai terendam banjir. Warga warga desa Sukatolong pun di evakuasi ke posko pengamanan di desa sebelah. Bantuan sosial berupa makanan, baju, alat kebersihan diri masih minim karena kejadiannya masih baru. Ada dua sahabat yang tinggal jauh dari orang tua mereka karena merantau. Mereka adalah Rais dan Fajar. Mereka merantau dari Tanjung Priuk ke Bantul karena ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan mereka. Mereka tinggal di satu rumah bersama karena masing masing belum memiliki pasangan.

Namun sialnya, mereka terkena banjir. Saat makan siang di posko, hanya ada 78 roti untuk 132 warga desa Sukatolong, 97 bungkus nasi kucing, serta 120 air mineral kemasan. Rais dan Fajar pun hanya kebagian 1 potong roti lezat, 1 bungkus nasi kucing dan 2 air mineral kemasan. Saat makan nasi kucing, mereka makan dengan nikmat. Namun saat Fajar sudah selesai menghabiskan nasi kucingnya, Fajar langsung mengambil roti dan akan memakannya. Rais yang melihat penampilan serta ambu roti yang amat enak itu pun juga ingin menyantapnya.
Dengan cepat Rais mencekal tangan kanan Fajar.

Fajar : "Kenapa sih, Is? aku kan mau makan."
Rais : "Enak aja! itu kan rotinya bukan khusus buat kamu."
Fajar : "Siapa cepat dia dapat! aku yang selesai makan nasi kucing dengan cepat, kamu lambat sih."
Rais : "Mana bisa begitu, itu kan bukan milikmu seutuhnya."

Salah satu warga yang merasa terganggu pun menghampiri mereka. Bu Anggi namanya.

Bu Anggi : "Ada apa ini ribut-ribut?"

Rais : "Itu Bu. Kami mendapat jatah satu roti, tetapi Fajar ingin memakan semuanya sendiri."

Fajar : "Tapi kan siapa cepat dia dapat Bu."

Bu Anggi : "Sudah-sudah, begini saja, roti ini kalian belah menjadi dua dengan ukuran sama rata, begitu adil kan?"

Rais : "Siap Bu."

Fajar : "Siap Bu."

Bu Anggi : "Ya sudah, saya ke sana dulu ya, jangan berisik lagi ya mas-mas nya."

Rais : "Iya Bu, maaf kami mengganggu, silahkan Bu."

Bu Anggi pun meninggalkan mereka berdua. Mereka berdua kini makan dengan nikmat.

Rais : "Nah begini kan adil, kalo kamu gak mau dibagi dua, aku sudah gak mau jadi sahabatmu lagi lho, hahahaha."

Fajar : "Ish kok begitu saja bisa bikin persahabatan kita hancur."

Rais : "Ya enggaklah! Kamu lebih berharga dari pada roti ini! yang tadi itu hanya bercanda."

Fajar :"Ya sudah ayo minum, nanti tersedak."

Tiga hari kemudian air hujan yang merendam desa Sukatolong pun surut, mereka kembali beraktifitas seperti semula. Namun, sebelumnya mereka bekerja sama membersihkan rumah dengan pembagian tugas yang adil.
.
.
Hai ketemu sama Mimin lagi
Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote ya dan komen
Terima kasih

Kami Punya KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang