01/Menghilang

819 124 57
                                    

Felicia Della Agustine, seorang gadis berusia 18 tahun, sering di panggil dengan nama Cia. Gadis yang selalu menunggu akan kembalinya adik nya dan selalu mengkhawatirkan nya. Setelah di kabarkan hilang kontak saat pergi jalan-jalan bersama teman nya. Ditambah lagi, kabar bahwa adik nya telah meninggal dan di bawa kabur oleh mahkluk halus.

Alvin June, kakak dari Cia. Anak pertama di keluarga June. Alvin juga tak kalah khawatir dengan Cia, Alvin mengkhawatirkan jika nanti Cia terlalu berlarut-larut dalam kekhawatiran.

Bagaimana dengan Julio dan Lila, mereka orangtua dari Cia, Alvin, dan Leri. Mereka belum tahu akan kabar hilangnya Leri, tidak ada yang berani memberi tahu nya. Karena Cia dan Alvin tau apa yang akan terjadi ketika Julio mengetahui ini.

Julio dan Lila sedang berada di New York, menyelesaikan pekerjaan nya.

Zitao Lerizone, lelaki yang membuat Cia dan Alvin memikirkan nya. Leri anak tengah, dia lumayan manja oleh kakak-kakak nya. Dan Leri juga jarang bermain jauh dari rumah. Hanya kali ini Dia berani pergi jauh.

Oke, langsung aja ke ceritanya

~Welcome To The June Family Life~

Hari ini masih sama, Cia masih tidak mau sekolah sebelum adik nya ketemu. Entah itu dalam keadaan hidup ataupun mati. Leri sudah menghilang 4 hari belakangan ini.

Leri menghilang ketika Dia sedang pergi liburan ke Bandung bersama teman-teman nya. Leri bisa di bilang cukup pemberani juga, walau masih ada sifat manja. Leri memilih liburan ke tempat yang bisa di bilang banyak penunggu nya, alias makhluk halus.

Namun, tidak ada yang tau bahwa tempat itu angker. Dengan jumlah sepuluh orang dan menginap di satu villa yang sama.

Semua teman Leri sangat menikmati libirannya.

~~~

Saat ini Cia sedang duduk di balkon kamarnya, dengan pemandangan langit yang hitam dan suara jangkrik yang menemani malam nya Cia.

Bayang-bayang wajah Leri terus ada di hadapan Cia. "Leri, Leri lo kemana sih? Katanya cuma pergi dua hari. Ini udah empat hari, kenapa lo belum balik juga" monolog Cia, yang tanpa Ia sadari membuat mata Alvin berkaca-kaca.

Alvin sedari tadi memperhatikan Cia, yang terus memanggil nama Leri.

"Ci..." Cia menoleh kearah sumber suara itu berasal

"Kenapa bang?" jawab Cia lemas

Alvin memberikan senyuman tipis dan menghampiri Cia, "gua boleh ya hari ini tidur sama lo?" tanya Alvin dan diangguki oleh Cia

"Ya udah kalau begitu sekarang ayo tidur" Alvin segera menggendong Cia, karena kalau tidak begitu Cia masih akan tetap di balkon.

*#*

Alvin sudah tertidur pulas sejak satu jam lalu, sedangkan Cia dia masih bergerak kesana kemari di atas kasur nya.

"Kak.... tolongin Leri.."

"Tolong Leri..."

"Mata Leri sama ginjal Leri diambil orang kak..."

"Leri takut, kak Cia kak Alvin tolongin Leri"

"Mata Leri tinggal sebelahh..."

Kata-kata itu menghantui tidur Cia, yang membuat Cia semakin gelisah di tidur nya.

"KAK, LERI TAKUT, HATI LERI MAU DI AMBIL SAMA ORANG ITU LAGI... KAK CIA, TOLONGGG!" teriak Teri

Cia semakin gelisah dalam mimpi nya. Ditambah lagi dengan latar yang hitam pelat tanpa ada cahaya sama sekali. Hanya ada suara Leri yang terus meminta tolong

"LERI!" teriak Cia, bangun dari tidurnya.

Alvin yang merasa mendengar Cia teriak pun ikut bangun. "Cia, lo kenapa?" Alvin segera mendekap Cia dalam pelukan nya.

Cia masih terus menangis, dia belum menceritakan mimpi nya,

"Ci, kenapa... ada apa? Kamu mimpi buruk?" Alvin melepas pelukan antara dia dengan Cia, Cia mengangguk.

"Tadi, Cia mimpi Leri bang, Leri minta tolong katanya.... mata sama ginjal nya di ambil orang, terus yang buat Cia bangun. Leri teriak katanya-" Cia menjeda perkataan nya dan di lanjut lagi "-hati nya mau di ambil juga sama orang itu..."

Cia masih terus menangis, sedangkan Alvin. Dia menghubungi teman-teman nya untuk membantu menemukan Leri.

"Cia, sekarang kamu beres-beres pakaian. Besok kita ke Bandung, kita besok ketempat dimana Leri hilang" setelah mengatakan itu Alvin keluar dari kamar Cia.

Pakaian sudah Cia masukkan kedalam koper yang berukuran sedang, sekarang Cia akan kembali ke kasur nya. Namun, tiba-tiba ada yang melempar batu ke kaca kamar Cia.

Pyarrr.....

Cia kaget, "Kak Alvin! Kak" teriak Cia, dengan sigap Alvin lari menuju kamar Cia.

Alvin di buat terkejut saat sampai di kamar Cia, dengan pecahan kaca yang berhamburan dan batu yang ada kertas nya dan bertuliskan.

'Kalian harus segera ke Bandung dan tangkap pelaku Penculikan adik kalian'

Itu isi kertas yang tadi di lempar, Alvin dan Cia sama-sama bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menghilang[Diberhentikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang