Chapter 1

9.3K 624 43
                                    

Han Seojun baru saja menyelesaikan pemotretan terakhirnya. Dia menyandarkan dirinya pada kursi yang telah disediakan oleh staff.
"Seojun.. setelah ini kau boleh pulang.. nanti malam kita ada pertemuan dengan salah satu pengusaha untuk menandatangani kontrak.." ucap Baekyun ,manager Seojun.
"Baiklah baiklah.. aku pergi sekarang.. kepalaku sangat sakit Baek.. dan tolong pesankan makan untukku.." jawab Seojun. Lalu dia meninggalkan tempat pemotretan tersebut.

Seojun berjalan menuju mobil dengan dikawal oleh 6 orang bodyguard. Di depan gedung pemotretan sudah ada banyak fans dan wartawan yang menunggunya.

CKRIKK... CKRIKKKK... CKRIKKKK..

Suara kamera wartawan yang terus memotret Seojun tanpa memberinya celah sama sekali. Hingga para bodyguard mengambil tindakan mendorong segrombolan orang yang menghalangi jalan Seojun.

Dengan susah payah ,akhirnya Seojun berhasil memasukki mobil van yang menjemputnya. Seojun langsung menyenderkan kepalanya pada senderan kursi mobil. Dia memejamkan matanya agar sakit kepalanya sedikit mereda. Tapi suara ketukkan pada kaca mobil dan suara jepretan kamera tak juga berhenti.
"Ahhhh ,kepala ku sangat sakit.. mereka bahkan tak memberiku ruang sama sekali.." kata Seojun melirik kaca mobilnya yang masih di penuhi tangan tangan para fans nya.

Rumah Seojun...

Akhirnya mobil yang mengantarkan Seojun memasuki halaman rumahnya. Seojun langsung turun dan bergegas masuk. Karna merasakan kepala yang semakin sakit ,dia merebahkan tubuhnya di atas kursi tamu rumahnya.

 Karna merasakan kepala yang semakin sakit ,dia merebahkan tubuhnya di atas kursi tamu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memejamkan matanya dan terlelap disana. Seojun hanya tinggal seorang diri di rumah besar tersebut. Orang tuanya sudah lama meninggal. Seojun tak menyewa pembantu ,biasanya Baekyun lah yang memanggil orang untuk membersihkan rumahnya.

Ting tong...
Suara bel rumah Seojun berbunyi. Seojun membuka matanya dengan malas "apa tidak bisa mereka membiarkanku istirahat dengan tenang.."
Dengan emosi Seojun bangun dan berjalan menuju pintu utama. Kepalanya semakin sakit saja.

Ckrekkk...
Pintu terbuka. Seojun melihat ke arah luar.
Didepan pintu berdiri seorang kurir makanan

Didepan pintu berdiri seorang kurir makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo tuan.. saya mengantarkan makanan yang di pesan oleh Tuan Baekyun untuk Tuan Seojun.." kata Su-ho ,kurir makanan tersebut.
Tangan Seojun terulur hendak menerima tas makanan yang di bawa oleh kurir tersebut. Tapi ,tiba tiba kepalanya sangat sakit dan pandangannya kabur. Setelah itu Seojun tak sadarkan diri.

Su-ho terkejut melihat pemuda di depannya terjatuh tak sadarkan diri. Su-ho langsung mendekatinya dan membopong menuju kursi ruang tamu.

1jam kemudian...

Seojun membuka matanya ,dia memegang keningnya yang ternyata ada handuk kecil untuk mengompres.
Tiba tiba dari arah dapur dia mendengar suatu aktifitas.

Seojun bangkit dari kursi perlahan ,lalu berjalan menuju dapur. Dia melihat punggung seseorang sedang memasak di dapur miliknya "siapa kau?" Tanya Seojun.

Su-ho menengok ke arah Seojun "ah kau sudah sadar rupanya.. apa badanmu sudah lebih membaik?" Ucap Su-ho. Tangannya masih sibuk mengaduk bubur yang dia masak untuk Seojun.

Seojun mendekat dan membalikkan tubuh Su-ho

Seojun mendekat dan membalikkan tubuh Su-ho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sempurna..." Batin Seojun. Kini Seojun sedang terbengong menatap wajah Su-ho.

"Ahh ,maaf aku lancang memasukki rumahmu.. tapi tadi kondisinya sangat darurat.. tidak mungkin kan aku membiarkan mu pingsan di depan pintu dan meninggalkan mu.. maka dari itu aku membopong mu masuk dan menidurkan mu di kursi tamu.." jelas Su-ho.

Seojun masih terbengong. Dia tidak memperhatikan sama sekali penjelasan Su-ho.

Hingga Su-ho mendekatinya dan menepuk bahunya pelan "apa kau baik baik saja.." kata Su-ho.
"A-apa ? Oh ya.. ya aku baik saja.. terima kasih sudah merawatku .. padahal kau tidak mengenalku ,tapi kau mau mengurusi ku dan sekarang membuatkan bubur untukku.." jawab Seojun.

Su-ho menatap Seojun. Lalu tersenyum "mana mungkin aku tidak mengenalmu.. kau seorang Han Seojun.. artis yang tengah naik daun.. dimana mana ada fotomu bahkan di tv pun kau mengisi banyak acara.. tentu aku mengenalmu.." kata Su-ho.

Entah mengapa Seojun sedikit malu dan senang mendengar perkataan Su-ho. Seojun berusaha menahan senyumnya ketika Su-ho berkata demikian.
"Benarkah kau mengenalku? Apa kau juga fans ku? " Gurau Seojun.

Su-ho langsung tertawa mendengar ucapan Seojun "aku tidak punya waktu untuk hal seperti itu.. aku sangat sibuk bekerja paruh waktu untuk menyukupi kebutuhanku.." ungkap Su-ho.

Seojun terharu pada ucapan Su-ho "dimana orang tuamu?" Tanya Seojun.
"Ayahku sudah lama tidak ada ,ibuku menikah lagi dengan laki laki kaya dan meninggalkan ku sendirian ketika umurku 13tahun.." jawab Su-ho. Raut wajahnya berubah seketika "lalu apa kau tinggal sendirian?" Sambung Su-ho.
"Yaa ,kedua orang tuaku meninggal 3tahun lalu karena kecelakaan.." jawab Seojun.

Su-ho memandang Seojun "apa kau merasa kesepian?" Tanya nya.
"Ya ,terkadang ketika aku pulang ke rumah dan tidak menemukan siapa siapa seperti ini aku merasa kesepian.. tapi aku sudah sangat terbiasa seperti ini.." jawab Seojun.

Suasana di dapur menjadi sedikit haru karena Seojun dan Su-ho sama sama memilikki kisah yang kurang mengenakkan.

Dengan segera Su-ho memberikan semangkuk bubur kepada Seojun "makanlah ,itu akan segera dingin.." kata Su-ho.
"Mmm terimakasih.. namamu?" Seojun.
"Su-ho.. Lee Su-ho.." jawab Su-ho.

Mereka berjalan menuju ruang santai. Kemudian Su-ho berpamitan. Dia harus kembali bekerja lagi "Seojun.. aku harus segera kembali ke cafe.. teman ku sudah mencariku.." kata Su-ho. Su-ho mengambil kunci motor dan tas yang dia bawa.

Ketika Su-ho berjalan di halaman rumah Seojun dan hendak naik ke motornya ,Seojun meraih tangannya. Su-ho menengok ke arah Seojun "ada apa ?" Kata Su-ho.
Seojun terlihat bingung "apa ada yang ingin kau bicarakan? Aku harus segera pergi.." sambung Su-ho.
"Apa kita bisa berteman ?" Tanya Seojun ragu pada Su-ho.

Su-ho tertawa mendengar ucapan Seojun "tentu.. dengan senang hati.. aku akan menjadi teman dari seorang aktor terkenal hehe.." goda Su-ho lalu Su-ho memberikan kartu namanya pada Seojun.
"Aku pergi yaa.. jaga dirimu.." Setelah itu Su-ho meninggalkan kediaman Seojun.

Di luar pagar rumah Seojun ,ternyata ada seorang paparazi yang memotret Seojun ketika memegang tangan Su-ho. Dan inilah yang akan mengubah kehidupan Lee Su-ho. Seorang pemuda miskin yang bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.





TBC!!!!!

SCANDAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang