Aiden terbangun sangat pagi di hari itu, sinar matahari yang masuk melalui jendela kecil kamar Aiden belum terlalu terlihat. Ia mengusap-ngusap matanya sambil sedikit menguap, kemudian ia melihat jam di dindingnya yang masih menunjukkan angka 6. Ia merasa tadi malam ia tertidur sangat lelap untuk pertama kalinya. Ia juga tidak terbangun karena kegaduhan yang setiap hari terjadi karena ulah Ayahnya sendiri.
Aiden bangkit dari kasurnya dan berjalan menyusuri dapur. Ia melihat sekeliling dan mulai merasa heran karena suasana yang sangat hening tidak seperti biasanya. Ia mencari Janet, tapi tak seperti biasanya ia yang langsung menemukan Janet, ibunya sendiri, yang selalu berada di dapur di pagi hari. Janet biasa bangun pagi untuk menyiapkan sarapan anaknya dan juga suaminya sendiri, Theo.
Aiden memutuskan untuk ke halaman rumahnya karena ia ingin menghirup udara segar di pagi hari. Tanpa ia sadari ternyata Janet sedang berdiri dan hanya terdiam saja di depan pohon besar yang ada di halaman depan rumahnya. Janet mengenakan daster putih panjang yang hampir menutupi kakinya dan itu cukup membuat Aiden sedikit agak terkejut karena ia hampir mengira kalau itu bukan ibunya.
"Ibu kenapa sendirian disini..?"
Sahut Aiden mendekati ibunya dan menatapnya. Janet masih terdiam, lalu beberapa detik kemudian ia tersadar kalau Aiden sedang menatap ke arahnya.
"Ah Aiden..maaf..Ibu cuma ingin menatap pohon ini saja..Lagipula udara diluar pagi-pagi seperti ini enak, sangat sejuk" Janet menatap Aiden kemudian ia mengeluarkan senyuman tipis.
"Aku lapar Ibu..bagaimana kalau aku membantu Ibu masak hari ini?"
Aiden tersenyum dan ia memutuskan untuk membantu Ibunya, karena ia tahu kalau banyak yang harus dikerjakan oleh ibunya. Terlebih Theo selalu menambah perkara dan selalu menyakiti ibunya yang ia sangat sayangi. Sorotan mata Janet pun juga melihatkan bahwa ia sebenarnya sangat lelah. Tatapannya kosong, pasrah dan tidak memiliki harapan lagi seperti layaknya orang yang sudah mati. Aiden dan Janet pun menuju dapur dan memutuskan untuk membuat waffle yang disirami dengan maple syrup.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Luthendorf's
Short StoryKeluarga Luthendorf bisa dibilang keluarga yang jauh dari kata sempurna, dan jauh dari kata harmonis. Setiap harinya Aiden dan Janet, Ibunya, selalu dijadikan pelampiasan amarah Theo. Aiden tak tahan dengan Ayahnya, ia ingin Ibunya segera berpisah d...