Episode: 6

985 95 22
                                    

PS: Sebelum baca... Cuma mau info, aku bukan dokter. Penjelasan medis di chapter ini belum tentu kebenarannya... 😅 Selain itu, harap diingat ya, ini cuma fiksi. Segala kondisi, keadaan, semuanya disesuaikan dengan plot yang sebisa mungkin dekat dengan logika. Tapi tetap saja, kalau ditelusuri akan banyak cacatnya yang tidak logis... Harap maklum... Thank's!! 😹😽🙏🏻💙💜

🌼🌼🌼

New mengerutkan dahinya mencoba membuka kelopak matanya yang terpejam. Ia mengerjap dua kali hingga akhirnya membuka kedua matanya penuh.

"K-kamu sudah sadar?" Tanya seseorang di hadapannya yang tak lain adalah Tay dengan suara nyaris berbisik.

New menyentuh sisi kepalanya yang terasa berdenyut dan barulah ia menyadari bahwa kepalanya terbalut perban. Ia mengeluh pelan saat jemarinya tanpa sengaja menekan lukanya sendiri. Kemudian ia mengalihkan tatapannya pada Tay yang duduk di hadapannya dan mengerutkan dahinya bingung.

"K-kamu siapa?" Tanya New dengan suara lemah.

Tay menatap New kaget dan tak mengerti.

"New... Ini aku, Tay."

New hanya mengerutkan dahinya bingung.

"Tay? New??"

"Kamu... tidak mengingatku?"

New menatap Tay dengan tatapan datar lalu menggelengkan kepalanya dan mengernyit setelahnya. Ia terlihat semakin bingung menatap Tay.

"Dimana aku sekarang?" Tanya New mengamati keadaan ruangan tempatnya berada kini. Sebuah kamar.

"Kamu... benar-benar tidak mengingatku?" Tanya Tay memastikan.

New kembali menatap wajahTay lekat-lekat mencoba mengingat jika ia mengenal pria tampan itu, tapi nihil. Wajah pria di hadapannya itu tetap asing di matanya. Akhirnya ia pun menggelengkan kepalanya lemah.

Tay terdiam. Ia menatap New dalam kemudian meraih kedua tangan pria manis itu dan menggenggamnya erat. New menatap tangannya yang digenggam Tay lalu kembali menatap pria tampan di hadapannya dengan tatapan bingung.

"My name is Tawan Vihokratana... And I’m your husband." Ujar pria itu pelan.

New melebarkan kedua matanya perlahan saat mendengar kalimat Tay barusan. Ia mencoba menggali memorinya mencari kebenaran ucapan seorang pria yang asing baginya tapi mengklaim bahwa ia adalah suaminya.

"A-apa?"

"Aku adalah suamimu." Ulangnya lebih mantap.

"T-tidak mungkin..."

"Kamu harus mempercayaiku. Namamu Niew Vihokratana. Kamu adalah istriku. Kita telah menikah selama lima tahun dan bahkan telah memiliki seorang anak laki-laki. Nanon.. Nanon Vihokratana, kamu mengingat anak kita, bukan?"

"Na-non...?" gumam New kembali mencoba menggali memori di otaknya.

"Aaahh..." Rintihnya pelan saat mendadak kepalanya terasa sakit dan berdenyut hebat. Ia reflek memegangi kedua sisi kepalanya dan menggelung tubuhnya menyerupai bola.

"A-ada apa?" panik Tay saat melihat New tiba-tiba merintih kesakitan.

"It hurts... H-help me... Sakit sekali." Rintih New dengan suara lemah sembari memegangi kepalanya.

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang