20

333 58 5
                                    

"Tzuyu??"

Keinginan Dahyun untuk menghindari masa lalunya benar-benar hancur begitu saja. Ia tidak berpikir ia akan bertemu mereka kembali.

'Semuanya benar-benar sempurna... '

"Dahyun??"

"Ah ne! kenapa?"

"Lama tidak bertemu.. aku tidak tahu kau kuliah disini juga"

"Aku juga tidak tahu kalian disini.."

"Kalian?"

"Pacarmu..."

"Pacar?"

"Taehyung"

"Taehyung disini?"

"Aku tidak tahu tapi aku melihatnya barusan"

"Dahyun-ah maafkan aku soal waktu itu.. aku tidak bermaksud apa-apa tapi bisakah kau melupakan semua yang ku katakan soal reinkarnasi itu? setelah aku memikirkannya bukankah lebih baik kita memikirkan diri kita di masa ini? masa lalu tidaklah penting yang penting adalah masa ini.. bukan begitu? lagipula keberadaan reinkarnasi masih diragukan"

"Jika kau mengingatnya bukankah lebih baik kau memperbaikinya di masa ini?"

Tzuyu mengerutkan dahinya "Apa maksudmu?"

"Tidak ada! aku pergi dulu kalau begitu!" ujar Dahyun lalu pergi begitu saja.

Dahyun memutuskan untuk kembali ke asramanya. Ia simpan tasnya dan berbaring di kasurnya. Ia tatap langit-langit kamarnya dan anganpun membawa Dahyun jauh.

Ia mengingat bagaimana dulu ia begitu mencintai Taehyung namun karena alasan yang tidak jelas dirinya dan Taehyung harus berpisah. Kehadiran Tzuyu yang semakin menjauhkan dirinya dan Taehyung dan rentetan kejadian menyedihkan lainnya membuat air mata Dahyun tiba-tiba mengalir.

"Huhhhh....."

Kemudian ia teringat pertemuannya di jembatan dengan Taehyung. Emosi yang dirasakannya saat itu terasa di dadanya kini. Rasa rindu yang sudah melewati batas dan rasa cinta yang semakin hari semakin menumpuk tinggi terbayar dengan sebuah pertemuan. Rasa sedih terbayar sudah.

Namun pertemuan itu adalah pertemuan akhir akan hubungan mereka. Dahyun semakin dalam menangis hingga sesegukan.

"Kim Taehyung... bukankah kau berjanji untuk bertemu kembali denganku? kenapa kau melupakan janjimu? apa kau memutuskan untuk tidak terlahir kembali? aku merindukanmu..."

Dahyun memeluk dirinya sendiri menenangkan dirinya sendiri.  "Ayo bertemu!" Dahyun menangis hingga terlelap tidur.

Hari mulai menunjukkan pergantian cahaya yang kini sudah mulai redup, Dahyun terbangun dari tidurnya. Ia mengecek ponselnya memeriksa jam.

"Ah jam 6.. kurasa aku tidur cukup lama" ucap Dahyun lalu bangkit dari tempat tidurnya. Ia ikat rambutnya ke atas lalu memutuskan untuk mandi. Setelah mandi, ia tidak tahu harus melakukan apa.

"Disini aku hanya mengenal Jaehyun.. haruskan aku menghubungi? Ah tidak.. tidak boleh.. tapi aku bosan" Dahyun melirik ke tempat tidurnya di sampingnya.

"Sepertinya dia sudah datang.. yes aku tidak tidur sendirian di kamar ini lagi" lanjut Dahyun senang.

Dahyun pun memutuskan untuk pergi makan saja. Ia berjalan kaki menuju restoran tak jauh dari asrama. Ia duduk sendirian menatap meja makan yang cukup untuk duduk empat orang.

Dahyun merindukan Chaeyoung dan Jeongyeon. Namun terdengar seseorang menarik kursi di sampingnya.

"Sendirian?"

Maybe This TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang