[12/28] Haru Bahagia Cinta

16 3 1
                                    

/Drabble dari kalimat pertama di halaman 83 buku terdekat/

Mereka sangat menyukainya. Mentari yang perlahan turun dengan cahaya orange temaram. Suara riuh anak-anak yang mengobrol sambil tertawa heboh. Rumput yang menjadi alas duduk mereka yang sedikit menghasilkan gatal ketika beradu dengan kulit. Tatapan mata keduanya yang saling mengunci satu sama lain dan tenggelam dalam benak dan hati masing-masing. Mereka sangat menyukai suasana sekarang. 

Suasana yang benar-benar menghipnotis, seperti mitos yang beredar, taman yang mereka datangi kali ini benar-benar magis. 

"Reva." Suara berat Wira yang memecah keheningan tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan. 

"I-iya?" Reva menjawab dengan gugup. Ia menelan salivanya dan menahan nyeri di perut karena sesuatu di dalam dirinya bergejolak. 

"Aku pengen bisa bahagiain kamu." Tangan Wira bergerak lembut menautkan tangan mereka. "Kamu mau?" 

Ada hening sesaat setelah kata-kata manis itu di utarakan. Lidah Reva kelu sementara wajahnya memerah dengan mata yang mulai basah. 

Wira menarik tangan Reva yang sudah digenggamnya hingga bisa mengecupnya pelan. "Karena kamu tidak menolak, kuanggap mau, ya." 

"Ya." Senyuman Reva merekah bersamaan dengan air matanya yang turun. 

Wira tertawa kecil. "Dasar cengeng," ledek Wira pada mantan sahabatnya yang kini sudah menjadi pasangannya. 

Reva balas tertawa–walau tetap menangis haru. Karena akhirnya cinta bertepuk sebelah tangannya selama 7 tahun ini berbuah manis. Manis sekali. "A-aku sudah lama sekali bermimpi bisa menggerakkan hatimu." 

"Maaf ya, aku bego, jadi lama sekali kubiarkan kamu menunggu." Wira menyeka air mata Reva dengan lembut. 

"Iya. Emang bego. Tumben ngaku," balas Reva seraya mengembugkan pipi, seolah merajuk. 

Kala itu, gelap sudah turun, anak-anak yang tadinya masih bermain di dekat danau sudah pulang, dan di bawah pohon beringin yang diterpa angin malam, mereka berciuman dengan cinta yang mekar di hati masing-masing. 

Dating with My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang