Apabila suatu saat nanti aku dengan lantang berkata "aku tidak membutuhkan kamu lagi" Maka dapat dipastikan, aku adalah orang paling munafik! Karena pada setiap hembusan nafas ku, aku selalu mencarimu.
Karena, ternyata berusaha tetap bahagia walau kamu sudah bersama dia itu sulit. Sangat sulit.
Tapi aku akan sangat bahagia bila kamu tau dan menyadari bahwa hal yang paling indah yang pernah aku dapatkan dalam hidup ini adalah detik-detik aku bertemu dengan mu.
Tapi beginikah caranya? Kamu campakkan aku begitu saja disaat aku mulai jatuh cinta pada mu?
Kamu malah membuat ku menyesal telah mengetahui apa arti cinta dan membuat ku merasakan pahitnya cinta.
Andai saja aku mengetahui dari awal bahwa mencintai kamu adalah suatu kesalahan besar, justru aku tidak pernah mau menjadi benar sampai kapanpun juga. Apalagi harus menghilangkan perasaan cinta ini padamu.
Sahabat saja sudah cukup. Karena kau dari awal memang hanya menganggap ku sebagai sahabat bukan?
Aku. Penghubung antara orang yang aku cintai dengan perempuan lain.
Sakit. Tapi apa yang bisa kulakukan. Menolak permintaan nya? Tidak mungkin, karena aku sahabatnya dan selalu berusaha agar dia tak mengetahui perasaan ku padanya.
Dan mungkin mengalah adalah jalan yang terbaik.
---FRAGILE---
A.N :
Hai! Maaf ya prolog nya abal:( abis bingung mau gimana. Ini cerita pertama gue, jadinya abal gini. Vomments nya jangan lupa yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragile
Teen Fiction"Jadi sebenernya, yang harus nya nyesel itu dia apa gue? Dia yang meninggalkan gue dan memilih yang baru atau gue yang lama menunggu dan ketika dia muncul, dia udah sama yang lain?" "Lah kenapa lo Val?" "Engga, temen gue ngetweet di twitter kaya git...