- 13 -

148 27 152
                                    

Matahari sudah mulai menampakkan sinarnya, namun Mingyu masih terbaring di kasur milik Brina dengan mata terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari sudah mulai menampakkan sinarnya, namun Mingyu masih terbaring di kasur milik Brina dengan mata terbuka. Situasinya saat ini membuatnya tidak pernah bisa tidur nyenyak. Ia sering terbangun saat malam hari dan terkadang tidak tidur sampai pagi menjelang.

Ya. Sejak Brina hilang, pola hidup Mingyu menjadi berantakan. Seharian ia bisa tidak makan kalau bukan karena dipaksa salah satu rekan kerjanya untuk makan siang.

Ia juga lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah Brina. Menyendiri. Merenung. Seperti saat ini.

Tok! Tok! Tok!

Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. Menyadarkan lamunan Mingyu. Dengan raut wajah yang tampak lesu, ia bergerak beranjak dari kasurnya. Ia melangkah pelan menuju pintu sampai akhirnya melihat seorang kurir yang datang jauh dari kota, mengantarkan sebuah paket untuknya.

Di lain tempat, tepatnya di Desa Arwah. Brina tampak sudah terduduk di kasurnya sambil memandangi sebuah kalender. Ia meraba beberapa tanggal di kalender tersebut yang sudah ia tandai dengan tanda silang.

Meski tahu dirinya sudah tidak mungkin kembali, namun Brina tetap ingin mengingat hari-hari istimewanya. Menghitung hari sampai tanggal pernikahnnya tiba.

"Hari ini seharusnya undangannya sudah jadi." gumamnya.

***

Pagi-pagi sekali di sebuah tanah lapang yang ada di Yongsan. Beberapa pemuda terlihat sibuk mengangkat dan memasang beberapa kayu berukuran cukup besar sampai harus membuat mereka bergotong royong membawanya.

"Psst! Psst!" panggil Mark sedikit berbisik ke Taehyung yang sedang sibuk memalu.

Taehyung pun berhenti sejenak lalu menegakkan kepalanya, menatap Mark yang sedang memegangi kayunya.

"Apa benar nanti malam kita akan menggantung Muti?" tanyanya masih dengan suara setengah berbisik.

Taehyung refleks melihat ke sekitarnya. Ia melirik ke tempat Brian berada. Lelaki berambut hitam itu tampak sibuk dengan pekerjaannya membuat sebuah panggung kecil yang nantinya akan digunakan sebagai tempat eksekusi Muti.

 Lelaki berambut hitam itu tampak sibuk dengan pekerjaannya membuat sebuah panggung kecil yang nantinya akan digunakan sebagai tempat eksekusi Muti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Werewolf : The Night Creature [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang