BREATH ( SPECIAL PART ) : Eomma Pulang

1.5K 86 29
                                    

(Dua hari pasca kepulangan Kim so eun ke Korea)

Di hari pertama So eun kembali ke rumah induk Shinhwa, banyak pelayan dan pegawai yang heboh terutama pegawai yang tidak mengenal Kim so eun. Hanya Pak Kang in ho, Nam ajumma dan Manager rumahtangga yang mengenal siapa wanita cantik yang tiba-tiba datang bersama Tuan mereka. Manager Ma berkali-kali memergoki para pelayan menggosip membicarakan yang tidak seharusnya mereka bicarakan disaat-saat jam kerja. Sedangkan Kim so eun sendiri tidak bisa keluar kamar karena ia harus istirahat setelah banyk pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum pulang ke Korea. Ia merasa pegal-pegal di sekujur tubuhnya. Seharian ini Kim bum meminta So eun tak pergi kemanapun, di rumah saja. Tak lupa Kim na ri selalu ada disamping ibu yang amat dirindukannya selama ini. Ia akan ikut tidur saat So eun tidur, padahal biasanya gadis kecil itu cukup susah kalau disuruh tidur siang.

"Ajumma, kapan Nyonya Kim so eun turun dari kamarnya?," Seo rin mulai mengganggu Nam ajumma yang sedang memasak.

"Mollasseo. Mungkin Tuan Kim memintanya istirahat."

"Para pelayan heboh membicarakan Nyonya Kim so eun. Aku saja penasaran dengannya. Apa dia itu majikan yang galak?"

"Siapa bilang galak?"

"Aku hanya bertanya. Aku tidak melihat begitu jelas saat dia datang kemarin."

"Dia.....sama sekali tidak galak. Dia perempuan yang baik dan sopan. Cobalah berbicara dengannya maka kau akan tahu apa yang membuat Tuan Kim yang keras wataknya itu bisa jatuh cinta padanya."

"Seo rin-ah.......," Manager Ma membuat jantung Seo rin hampir copot karena terkejut.

"Ohh....iya, Manager."

"Kumpulkan para pelayan di ruang depan tepat jam 4 sore ya. Aku ada urusan keluar sebentar dengan Kang in ho."

"Ada acara apa, Manager?"

"Ini yang kalian tunggu bukan? Nyonya Kim so eun ingin menyapa kalian semua."

"Jinjjayo?," Seo rin langsung berekspresi.

"Ne. Aku tinggal dulu."

"Hati-hati di jalan, Nyonya Ma," Nam ajumma tersenyum pada rekan kerja seangkatannya dulu.

"Hati-hati juga memegang pisaunya, Nyonya Nam."

Merasa mendapat tanggung jawab, Seo rin langsung bergerak cepat untuk memberitahu rekan yang lain untuk memberitahu sesuai perintah Manager Ma tadi. Hal ini juga didorong oleh rasa penasaran dan antusias Seo rin terhadap sosok majikan barunya yang barusaja datang entah dari mana tiba-tiba dikatakan bahwa Kim so eun adalah ibu kandung Na ri. Selama 6 tahun ia bekerja tak pernah sekalipun ia melihat wanita itu dirumah ini.

"Sayang, kau tak ingin bangun?," Kim bum memeluk So eun yang masih tertidur memeluk buah hati mereka sambil terus menciumi pundak dan leher wanita cantik itu.

"Hmmmm....."

"Ayo bangun! Kau harus berkenalan dengan para pelayan rumah ini."

"Apakah pelayan rumah ini sudah berganti?,"akhirnya So eun membuka mata.

"Sebagian besar sudah diganti."

"Jam berapa ini, Bum-ah?," So eun menoleh ke arah Kim bum yang duduk di tepian ranjang anak mereka.

"Jam 3 sore. Kau ingin tidur lagi?"

"Aniyo. Badanku pegal semua kalau terus-terusan tidur. Aku sudah menghabiskan waktu hampir dua hari untuk bermalas-malasan."

"Gwaenchana. Tapi aku kesal karena dua hari ini aku tidur terpisah dengan kalian berdua."

"Nenek akan memarahimu kalau tidur dengan kami."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BREATH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang