'04

6 1 0
                                    

Selamat membaca

"Doyoung?"

Doyoung hanya tersenyum dan berjalan ke arah Hana

"K-kok b-bisa ada disini? Kan harusnya k-ketemu di Taman" tanya Hana lagi

"Gatau. Gw lagi jalan ke Taman malah ketemunya disini" jawab Doyoung seadanya

"Huuhhh. Yaudah, jalan bareng aja" lalu Hana berjalan ke samping Doyoung

Hening...

"Oh ya kak, eh Doy. Kenapa ngajak jalan kak?"

Doyoung menatap Hana sejenak lalu menjawab "Yah, gapapa sih. Cuma gaada kerjaan aja"

"Oohh begituu...Eh! Itu! Mampir kesitu dulu mau gak? Bentar aja kok" seru Hana ketika melihat penjual lumpia

"Hah? Emang suka?" Doyoung bertanya

"Lah? Emang ga boleh gitu, suka lumpia?" tanya Hana balik

"Yaa, gapapa sih. Yaudah mampir aja dulu. Gw tunggu" ucap Doyoung

"Oke! Lo mau juga?" Hana menawarkan Doyoung lumpia

"Mau. Lo yang bayar tapi" pinta Doyoung

"Huuhh, kalo ada uang yahh. Bentar!" kemudian Hana sibuk menghitung uangnya, ternyata cukup. Lalu Hana langsung lari menuju penjual lumpia


"Nih kak, lumpianya" Hana menyodorkan lumpia milik Doyoung

" 'kak' lagi?" tanya Doyoung sambil melahap satu potong lumpia

"Duh. Aku orangnya gak enakan kak. Apalagi sama ketos, takutnya dicap buruk" yah, ucapan Hana ada benarnya sih

"Cari tempat duduk dulu" Doyoung mengalihkan topik

🔮🔮🔮

Mereka sudah sampai di Taman. Sudah dapat tempat duduk juga. Tapi, mereka hening. Tak ada yang berani memulai pembicaraan terlebih dahulu. Suasana menjadi canggung

Doyoung menghela napas dan menundukan kepala, dan Hana hanya menoleh sebentar ke Doyoung

"Mulai sekarang, kita harus mastiin panggilan apa. Lo-gue atau aku-kamu. Gak ada kak kak lagi!" pinta Doyoung kepada Hana

"Kenapa gitu?" Hana bingung

"Gausah banyak tanya"

"Emang perlu banget ya?" Tanya Hana sekali lagi

"Perlu lah. Biar gak canggung"

"Huuhh, oke aku-kamu aja" kata Hana

"Gak. Kayak seakan-akan kita gak akrab. Gue gak suka kayak gitu" protes Doyoung

"Loh? Emang kita akrab? Sejak kapan?" kemudian Hana berpikir. Perasaan Hana baru kemarin deh kenalnya

"I-iyaudah. Sekarang harus akrab" pinta Doyoung

"Oh...oke" Hana menggangguk-angguk paham

Suasana hening kembali lagi. Sama-sama canggung...

"Lo mau kemana lagi?" Tanya Doyoung sambil mengeluarkan handphonenya dari saku celana

"Terserah, gue ngikut aja" jawaban Hana rupanya membuat Doyoung senyum-senyum sendiri

"Nah. Kan enak manggilnya kek gitu"

Hana tak menanggapi Doyoung. Dia bingung harus menjawab apa

"Jeno"

"Hah?"

"Jeno pacar lo?"

"Eh i-iya. Kenapaa"

"Nanya doang"

"Oh oke"

"Gitu mulu jawabannya"

"Ck. Makasih"

"Makasih? Untuk?"

"Ah! Tadi katanya itu mulu yang dibicarain. Ya gw gatau mau ngomong apa"

Doyoung tersenyum lalu berdiri dari kursi. Hana juga berdiri mengikuti Doyoung. Mungkin Doyoung ingin pergi dari tempat ini menuju ke suatu tempat...

Eh sumpah. Aku udh lama kgk up loh 😭😭😭 pliss maap bangettt 😭🙏🏻
Kali ini agak pendek ya chapternya. Lagi kehabisan ide banget 😩 next chapter aku panjangin dehh. Ya?

See you in the next chapter-!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Him'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang