Sementara itu di taman
"hi cepat lihat dia rubah iblis lempar dia"
"benar, orang tuaku menyuruhku jangan mendekat dengan dia ayo lempar ayo lempar"
Naruto hanya tetap berdiri dan menunjukkan senyum nya yang polos menghadapi mereka semua.
"ayo pergi... sebelum monster itu datang" anak-anak yang melempari naruto pada berlarian menjauh dari naruto. "ayo kita pergi...."
Sementara itu shen yu dan li wei terus memperhatikan mereka dari jauh dan melihat kondisi naruto yang menyedihkan.
"brother benarkah anak itu monster?" li wei bertanya pada shen yu dengan suara rendah dan merasa ragu.
"menurut kamu bagaimana?, bukankah kamu sudah sering mendengar dari penduduk desa lainnya?"
"sepertinya aku pernah dengar dari ninja dan beberapa penduduk desa kalo ada rubah iblis berekor sembilan di dalam tubuh anak itu
brother bukankah anak itu sangat kasihan itu bukan salahnya kenapa mereka menyalahkan semua yang di lakukan rubah berekor sembilan" li wei sangat sedih dan merasa kasihan dengan kondisi naruto saat ini.
"li wei kita tidak perlu memikirkan hal-hal seperti itu, jika kamu kasihan padanya, saat ia mengunjungi toko di masa depan cukup perlakukan dengan baik jangan berlebihan karena jika memang ada rubah berekor sembilan di dalam tubuh anak itu pasti ada ninja yang menjaga di belakangnya, jangan sampai kita di kira mata-mata desa lain karena berusaha mendekatinya"
"baiklah brother" li wei menjawab dengan suara rendah.
Ketika anak-anak nakal itu pergi naruto masih berdiri di sana dengan dibalut banyak salju sedangkan shen yu dan li wei pergi untuk pulang, adapun naruto masih tetap berdiri di sana setelah beberapa saat naruta pun pergi pulang kerumanya dengan wajah yang mempertahankan senyumnya, namun saat ia memasuki rumahnya naruto menangis dan mempertanyakan semuanya.
"kenapa..... kenapa mereka membenci aku..." naruto menangis dengan menundukkan kepalanya di balik pintu menangis dan terus menangis.
"kenapa mereka menyebutku moster rubah" naruto yang tidak tahu apa pun hanya bisa menerima apa yang di lontarkan penduduk desa.
"....."
Naruto menangis cukup lama di dalam rumahnya setelah mengganti semua pakaiannya dia mengambil uang yang di jatah bagi anak yatim piatu di desa pergi keluar mencari makan, namun banyak toko yang tutup, hanya beberapa yang buka dan kebanyakan dari mereka mengusir naruto, sesampainya naruto melihat Cafe shen yu dan ia berjalan mendekat.
"brother bagaimana menurut kamu anak tadi aku masih sangat mengasihaninya" li wei masih sangat khawatir dengan kondisi naruto saat ini.
"ya menurutku sungguh berat hidupnya tidak hanya tidak memiliki keluarga yang mengurusnya tapi juga di benci oleh seluruh desa dari orang dewasa sampai anak-anak tidak ada yang menerimanya itu sungguh tragis"
walau shen yu tahu itu dalam serial anime atau komik tapi saat melihat secara langsung sangat menyakitkan hati, betapa buruknya desa ini walau ia juga membenci kejadian saat neneknya meninggal namun shen yu cepat melupakannya karena ia tahu walau tidak ada rubah iblis neneknya akan tetap meninggalkannya selain usianya yang sangat tua juga ia sudah sering sakit.
"ini makan siangnya brother" li wei menyerahkan makan yang telah disiapkan kepada shen yu namun saat mereka mau makan ada seorang anak berambut pirang runcing dengan mata biru dan kumis di wajahnya memasuki Cafe ya itu naruto.
"permisi apa boleh saya membeli makanan di sini" Naruto mendorong pintu dan memasuki Cafe shen yu.
"silakan masuk dan duduk di mana saja adik kecil suka" shen yu menjawab dan tersenyum hangat kepada pada naruto.
"silakan mau pesan apa adik kecil bisa melihat pada daftar menu di atas meja baiklah saya akan membuatkan makanan yang hangat untuk adik kecil" kata li wei dengan senyumannya.
"hi adik kecil siapa namamu?" shen yu berpura-pura tidak tahu dan mulai berbicara dengan naruto.
"....." naruto bingung dan sangat kaku untuk menjawab pertanyaan shen yu, selain sangat jarang orang mau berbicara dengannya kebanyakan penduduk desa membencinya.
"hi adik kecil kenapa kamu diam saja" shen yu bertanya kembali pada naruto.
"aku.. aku naruto"
"hi naruto aku belum pernah melihatmu sebelumnya di sekitar sini" lanjut shen yu bertanya.
"....."
"hi kenapa tidak di jawab naruto?"
"silakan dimakan" li wei menyerahkan makanan pada naruto.
"terima kasih" setelah beberapa saat "terima kasih makanannya berapa harga makanan ini?" setelah naruto makan ia bertanya pada li wei.
"tidak perlu di bayar makan saja nyatanya toko kami tutup sekarang jadi kamu tidak perlu membayar" jawab li wei dengan senyum yang menghangatkan hati.
"benarkah" naruto sangat gembira mendengar hal itu.
"tidak apa-apa di mana kamu tinggal naruto kenapa baru terlihat di sekitar sini?" kata li wei dengan penasaran.
"aku tidak berani datang ke sini yang selalu ramai dan pasti mereka akan mengusirku" naruto sangat sedih dengan orang-orang yang memperlakukannya bagaikan monster.
"...."
"oh begitu"
"kamu tidak perlu sedih tidak semua penduduk desa seperti itu kamu bisa menganggap kami kakak kamu sendiri panggil saja saya sister li wei dan brother shen yu . kami juga tidak memiliki keluarga saya dibesarkan di panti asuhan sedangkan brother shen yu sudah 3 tahun sejak dia hidup sendiri dan membuka toko ini kamu bisa menganggap kami keluarga" shen yu tersenyum dan menepuk kepala naruto.
"...."naruto menangis mendengarnya dan akhirnya ada yang mau menjadi keluarganya.
"jangan menangis lagi ayo tambah lagi makanannya, lain kali kalo mau makan siang bisa datang sebelum toko buka membantu di toko mencuci piring
kamu bisa di toko hari ini bersama sister li wei lagian dalam beberapa hari ini toko tutup"
"li wei aku akan ke atas kamu bisa bermain bersama naruto" shen yu mulai berdiri dan akan berjalan ke atas namun berhenti sejenak dan melanjutkan "juga tolong cuci perlengkapan masak dan piringnya"
shen yu pergi ke atas rumahnya memeriksa tanamannya yang tertimbun salju, shen yu sudah lama menyadari kalau ada beberapa anbu di luar tapi ia tidak peduli shen yu terus membersihkan salju di atap rumahnya.
Dimalam hari setelah li wei mengantar naruto pulang dan li wei kembali ke rumahnya di gedung hokage anbu pergi melapor ke hokage ke-3.
"lapor hokage-sama naruto siang tadi mengunjungi toko makanan diujung jalan yang di jalan kan oleh anak-anak berusia 8 tahun" anbu menunduk dan menceritakan laporannya.
"oh... apa yang di lakukan naruto?" jawab sarutobi dengan santai.
"pada awalnya naruto ingin membeli makanan namun sikap anak-anak itu menyambutnya dengan ramah yang terlihat mencurigakan" anbu menyampaikan keraguannya kepada hokage ke- 3.
"oh saya sudah pernah memeriksa identitasnya dia hanya orang biasa dan keluarganya bukan ninja ditambah dia hidup sendirian selama ini jadi wajar dia mengasihani naruto ,kamu tidak perlu khawatir"
sarutobi nyatanya senang ada yang memperhatikan naruto selain dia mungkin kalau bisa ia ingin mengurus naruto sendiri dan mungkin bukan ide yang buruk membiarkan shen yu yang mengurus naruto, namun itu hal yang mustahil untuk terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy To Heaven Online
Fiksi PenggemarSeorang desainer game virtual reality yang meninggal dikarenakan ledakan gas dan bereinkarnasi di dunia lain. Saksikan perjalanannya mencari jalan dan menuju yang tertinggi dengan kehati hatiannya dalam bertindak.