3

9 5 1
                                    

Untung cantik
Jadi bisa dibicarakan baik baik

-SUGARA ARSYANENDRA SHANKARA-

Happy reading!!!
----------------------
Ko gua sama Gara si udah tau setiap deket dia jantung gua gaterima selalu kasar nedang-nendangin gua, yaudah lah pasrah aja.

Oke sobat jangan kasar pliss ngertiin gua malu kalo sampe Gara denger okei sobat baik, kalo lo ga dengerin gua. Gua copot lo hari ini juga !!! -ancam Resha gak serius.

"Resh"

"Resh"

Ini dia lagi ngelamunin apasih?dari tadi gua panggilin gadapet respon,emang kebiasaan si suka banget ngelamun. Gua rasa ni kalo dia duculik pas lagi kaya gini gabakal tau dia tiba-tiba didibawa om-om pedopil.

"NARESHA JENIA KALLIE!" gara kesal sejak tadi tidak direspon sedikit pun oleh resha jangan kan sepatah kata utuk mengucap apa pergerakan saja tidak ia dapat darinya.

"Eh iya apa"-resha

"lagi ngelamunin apa sih? Dari tadi gua panggilin ga direspon? Padahal gua disamping lo, masa gadenger" lagi-lagi resha kembali asik dengan lamunannya. Astaga resha baru juga sadar udah ngelamun lagi.

Diraihnya tangan resha lalu digenggam menuju kendaraan mereka berada saat ini bersama yang lainnya, semua seketika terkejut dengan apa yang mereka lihat tadi begitupun dengan sang empunya.

Dilihatnya jari-jari milik gara yang menggenggam tangannya. "apa ini?apa maksud dari ini semua?"
Resha tidak memahami sama sekali kondisi apa yang terjadi saat ini, sangat bingung dan terkejut sudah sangat jelas dari ekspresi resha saat ini.

Ia tidak menyangka jika gara bisa semudah itu menggenggam tangannya. Sedangkan ia, jangankan melakukan seperti ini bertemu dengannya saja sobat setianya sudah iri.

"E-ehh tangan gua, Gara lepasin!" perintahnya kepada gara untuk segera melepaskannya, karena ia tau pasti teman-temannya melihat apa yang terjadi terjadi saat ini.

Hanya karena Gara, sudah sangat ia duga bahwa kedua temannya itu akan memberikan pertanyaan-pertanyaan pasalnya dengan Gara. Jelas saja kenapa bisa mempunyai fikiran seperti itu buktinya tadi, saat baru kenal saja sudah banyak pertanyaan yang mereka lontarkan kepadanya.

Rasanya ia sudah malas untuk menjawab semua pertannyaan yang akan dilontarkan kedua temannya itu, ia lebih meminta gara melepaskan genggamannya. Walaupun keinginannya berbalik fakta dari permintaannya kepada Gara.

"Gara..... Gadenger gua bilang apa tadi? Lepasin Gara" ucapnya lagi kepada Gara.

"ga, kalo gua lepas apa kebiasaan lo bisa hilang?. Kebiasaan lo unik sukanya ngelamun, kalo kita semua nungguin lo selesai ngelamun mah kelamaan nanti jadinya gajadi main yang ada. Orang mah kalo punya kebiasaan tuh makan biar badan lo cepet gede ga kurus kaya lidi gini" ucapnya.

"gausah ngomong kaya gitu juga kali, iya maaf tadi gua tuh lagi mikirin lo, gausah segala ngomongin badan gua dah yang penting gua cantik hahaha" tawa resha pun harus terhenti ketika gara mengeluarkan suara.

"hah? Apa Resh? Mikirin gua?" gara bertanya kepada Resha untuk memastikan apa yang ia dengar tadi itu salah atau benar.

"em?"raut wajah resha seketika berubah menjadi bingung apa yang baru saja Gara tanyakan kepadanya?.

"iya tadi lo bilang, iya maaf tadi gua tuh lagi mikirin lo. Itu maksudnya apa? Nah gua mastiin yang gua dengar tadi benar atau salah?" tanyanya untuk memastikannya.

Astagaa Resha ko bisa keceplosan si, trus kalo udah kaya gini harus gimanaa. Bodoh banget kebiasaan banget lemotnya gailang-ilang, gua harus bilang apa dong ini astagaa, bego, bego, begoo banget isshh.

Sejak tadi ia terus menerus menyalahkan dirinya yang ceroboh, hingga ia lupa bahwa ada yang memanggilnya berulang kali. Ya tepat! resha kembali melamun lagi, hingga ia tidak menyadari bahwa Gara sejak tadi memanggilnya.

"Resh"

"Resha"

"Reshaa kerjaan lo bener-bener aneh ngelamun mulu, jadi gemea pengan bawa lo ke pelaminan. Untung cantik jadi bisa dibicarakan baik-baik, lo masih ngelamun gua gendong lo disini" ucapnya.

Sontak resha tersadar dari lamunannya ketika dengar Gara ingin mengendongnya. Temannya? Sudah lebih dahulu melewatinya dan menuju kendaraan mereka masing-masing.

"Hah? Apa?" ia yang terkejut dengan ucapannya Gara seketika mengeluarkan jawaban seperti itu.

"itu jadinya bener apa salah?" tanyanya meminta kejelasan.

"yang mana si anjir gua ga nyimak beneran deh" Resha.

"udah cantik tapi sayang badannya kaya lidi, coba berisi uda diculik sama bapa gua pasti. Buat dijadiin calon bini gua" Gara.

"gausah aneh- aneh deh jadi orang, udah ayo jalan lagi kapan mainnya kalo begini terus" ucap resha untuk mengalihkan pembicaraannya tadi bersama Gara.

-✨✨✨-

//sampai rumah Gara//
-------------------------------

benar saja apa yang Resha pikirkan tadi tentang kedua temannya yang super penasaran itu, baru saja tiba di pekarangan rumah Gara kedua temannya langsung menghampirinya dan memberikan pertannyan- pertanyaan yang sudah ia duga sebelumnya.

"Resh demi apasi, ko bisa di genggam kaya tadi sama gara? Lo jadian kan? Jangan bohong lo!" -Zia.

"tau lo kalo lo ada hubungan khusus sama Gara jangan diumpetin kaya gitu dong masa kita gaboleh tau si!" -Desya

"ayo Resha jujur, gajujur kita ga pren ya des" -ancam Zia.

Yang benar saja kedua temannya berbicara seperti itu hanya karna genggaman Gara, bahkan ia pun terkejut dengan apa yang Gara lakukan tadi.

"apasih? Gausah aneh-aneh deh pertanyaannya" -Resha.

"ya terus itu apa tadi Resha? Gara gabiasanya loh gemgam tangan orang yakan zia?" -ucap Desya dibarengi dengan manaik turunkan kedua alisnya seolah sedang meledek Resha.

"heh, kan udah gua bilang jangan aneh-aneh mana gua tau dia kenapa tiba-tiba genggam tangan gua. Lagi juga apa kaitannya punya hubungan khusus sama genggaman tangan? Gua sering gengam tangan lo pada masa iya gua punya hubungan khusus sama lo pada? Ih engga banget ya astaga" ucap resha agar kedua temannya berhenti membicarakan hal seperti itu, apa lagi mereka sudah tahu bahwa kita sedang berada dimana sekarang tetap saja membahas tentang kejadian itu di tempat ini.

"ga gitu konsepnya anj" desya yang kesal dengan ucapan Resha karena menurut dia jawaban resha tadi beda konsep sama apa yang ia maksud,hubungan seperti yang orang lain lakukan contohnya pacaran.

"emang dasarnya lemot dari kecil jadi begini dah des maklumin aja, percuma kalo lo marah- marah ke dia. Yang ada lo cape sendiri" ucap Zia.

Gara yang melihat Resha dan teman-temannya masih berada dipekarangan rumahnya, ia pun memanggilnya untuk mempersilakan mereka masuk.

"Resha,desya,zia... Ayo masuk ngapain masih disana,katanya mau main tapi masih disana. Sini masuk" ajak Gara.

Obrolan mereka pun harus terhenti ketika Gara memanggil mereka untuk masuk.

-✨✨✨-

Tbc~
Pendapat dong dipart ini gimnaaa
Hayo apa yang akan terjadi dirunah Gara?
Tungguin ya pary slanjutnya askskskk

saya selaku author punya surat buat kalian
Maapin ya klo bnyak typonya,soalnya uda melekat bnget jdinya uda kebiasaan😭

GARESHA !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang