Chapter 005 :: Meet again

1.2K 170 4
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.


"Hey! Sebenarnya ada apa?" Sahut seorang pria dengan surai pink yang berusaha menyeimbangkan langkahnya dengan seorang wanita berambut pendek yang tengah melesat dengan cepat di hadapannya. Raut wajahnya terlihat sangat gelisah.
Kesal karena ucapannya tak mendapat balasan apapun, ia menarik tangan wanita itu kebelakang hingga punggung wanita itu menabrak sebuah pohon diantara banyaknya pohon disana.

"Kau kenapa sih?!" Sahut wanita itu kesal, namun wajahnya masih tampak khawatir.

"Seharusnya aku yang bertanya! Kenapa kita harus pergi dari sini?!"

Sebelum wanita itu sempat membuka mulutnya tiba tiba ia melihat sesuatu yang berkilau sedang menuju kearah mereka, lebih tepatnya kearah jantung pria dihadapannya. Lalu dengan sigap ia membalik posisi hingga anak panah itu menancap di bahu kiri nya.

"Wah wah jadi benar itu kau, Arin?"

Tak berapa lama muncul seorang pria dengan badan tegap dan menggunakan jubah hitam juga membawa panahan berjalan kearah mereka dengan seringai yang terpatri di kedua belah bibirnya.

Arin melirik nya dan menggeram menahan amarah. "Jake..."

"Haha! Kau masih mengingat ku rupanya?" Balasnya sembari menatap wanita yang tengah mengepalkan kedua tangannya sembari menatapnya kelewat tajam.

"Bagaimana aku bisa melupakan seorang pengkhianat seperti dirimu?" Sinisnya sembari mencabut anak panah dari bahunya dan membuangnya asal.

"Wow... Kau masih sama ternyata. Bagaimana kabarnya?" Ia berjalan kearah anak panah miliknya yang dibuang Arin dan mengambilnya, lalu sedikit menjilat darah Arin yang menempel disana.

"Bukan urusanmu! Apa yang kau inginkan huh?"

Jake menatap Arin dengan tersenyum manis. "Aku tak ingin apapun. Tapi mungkin kau tau apa yang dia inginkan?"

"Tak akan"

"Haishh.. Ayolah! Kau hanya perlu menyerahkan adikmu pada nya! Maka kami tak akan mengganggu mu lagi."

"Tak akan kuberikan Soobin padamu" Sahut Yeonjun tiba tiba dengan nada dingin yang sepertinya juga menyadari situasinya dan membuat atensi keduanya teralih pada pria itu.

Jake tertawa. "Aku lupa keberadaan mu, yang mulia raja Choi" Lalu terkekeh pelan.

"Ya lagi pula kami tak butuh persetujuan kalian"

Jake berbalik membelakangi keduanya.

"Toh kami tinggal menghabisi kalian dan merebutnya"

Lalu tiba tiba saja datang 2 orang entah darimana yang mengenakan jubah hitam sama seperti milik Jake, "Heeseung, Sunghoon. Habisi mereka" Perintah terakhir nya, lalu ia pun menghilang dari sana.

'Yeonjun'

Mendengar mind link itu membuatnya sedikit terkejut dan melirik wanita dihadapannya yang tengah bertatapan sengit dengan kedua orang didepan.

'Pergilah. Mereka bukan tandingan mu jadi biarkan aku menghadang mereka dan kau kembalilah kesana dan jaga adikku'

Hey, apa Arin baru saja meremehkan nya?

Baru saja Yeonjun akan membalas namun suara lirih Arin membuatnya bungkam dan mengangguk kecil, 'kumohon, jaga dia'

Setelah itu pun Yeonjun pergi melesat dari sana. "Hey! Mau kemana kau!" Sahut Sunghoon melihat kepergian Yeonjun.

Baru saja ia akan mengejarnya sudah lebih dulu dihadang Arin. "Lawan kalian adalah aku" Ucapnya dingin dengan kedua mata yang mulai berubah warna.

"Aku tak yakin kau dapat mengalahkan kami berdua seorang diri" Ujar Heeseung meremehkan.

Tak berapa lama mereka merasa hawa sekitar menjadi sangat panas dan terlihat gemericik api, lalu munculah seekor burung phoenix yang terbang kearah mereka dan menghilang. Karena belum siap, mereka pun tergores sayap burung itu yang sangat tajam juga berapi membuat nya terasa sakit. Ditambah abu yang tercipta karena hilang nya burung itu membuat mata mereka sedikit perih.

Setelahnya pertarungan pun tak terelak kan, mereka terus menyerang satu sama lain, mengeluarkan segala kemampuan mereka hingga Sunghoon memukul bahu kiri Arin yang terluka hingga ia terpental sangat jauh.

"Kecemasan mu selalu membuatmu semakin lemah, Arin."

Mereka berdua berjalan menghampiri Arin yang kondisi nya sudah terluka parah dan mencoba berdiri, sedangkan kondisi kedua orang dihadapannya tak jauh berbeda dengan nya hanya saja luka kedua orang itu sudah mulai sembuh. Tak seperti lukanya.

"Kau terlihat lelah..." Ujar Heeseung disertai seringai. "...beristirahat lah"

Lalu ia menghunuskan pedangnya kearah Arin dan wanita itu hanya menutup matanya pasrah. "Setidaknya, dia akan melindungi Soobin."

Beberapa saat ia terdiam dan tak merasakan apapun, ia pun mencoba membuka kedua matanya. "K-Kalian?"

Yeonjun melirik nya sekilas. "Kai, bawa dia kembali. Biar kami yang mengurus mereka berdua."

Kai yang diberi perintah seperti itu hanya mengangguk dan mengangkat Arin ala bridal style dan melesat pergi dari sana.

"Wah tak kusangka kau akan kembali, yang mulia." Sahut Heeseung sinis sembari menarik pedangnya yang tadi ditahan oleh Yeonjun dan melompat mundur diikuti Sunghoon.

"Well, jika aku meninggalkannya bisa bisa mate ku mencampakkan ku" Ujarnya disertai kekehan.

"Ya itu lebih bagus karena dia akan dapat mengambil nya tanpa halangan lagi"

Mendengar perkataan tersebut Yeonjun menggeram menahan amarah. Baru saja ia akan melancarkan serangannya tiba tiba saja ada kabut hitam yang mengelilingi tubuh Heeseung dan Sunghoon.

"Sepertinya pertemuan kita hanya sampai sini saja, sampai jumpa~"

Lalu mereka berdua pun menghilang ditelan kabut tersebut. "Sial, mereka pergi.."

Merasa tak ada keperluan lagi, mereka pun pergi dari sana, kembali menuju kediaman mereka dan tak menyadari sepasang mata merah yang terus memandangi mereka dari dalam kegelapan hutan.

.

.

.

.

.

To be continue

Maaf kalo makin pendek hehe

Btw ini belum sempet ku baca ulang, jdi semoga kalian suka;)

Vote jangan lupa okei?

Oiya, kira kira siapa ya yg ngintip? Hehe
Ditunggu ya!

King's Mate [YeonBin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang