2 | cemburu

471 61 12
                                    

Tadi malam setelah merutuki dirinya sendiri karena lupa dengan pesan Yuta. Ocha langsung pergi tidur. Dan tentu saja dia pasti bangun diatas jam 9 pagi. Sangat mustahil jika Ocha tidur jam segitu bisa bangun pagi.

Ocha masih bergumul dalam selimutnya. Dia merasakan ada yang menarik selimutnya. Mau nggak mau Ocha membuka kedua matanya untuk melihat siapa yang berani mengganggu dirinya tidur.

"Lo lupa pesan gue kemaren?" Seketika Ocha langsung tersadar dari ngantuknya.

Ocha bangun dari tidurnya. "KAKAK KOK MASUK KE DALAM KAMAR AKU?!"

Yuta bedecak. "Nggak usah lebay. Cepat mandi." Yuta meninggalkan kamar Ocha.

Tapi sebelum meninggalkan kamar Ocha, Yuta kembali membalikkan badannya. "Lo telat gue tinggal."

Sontak Ocha langsung bangkit dari kasurnya, dan lari terbirit masuk ke dalam kamar mandi.

Nggak butuh waktu yang lama, Ocha sudah keluar dari kamar mandi dan juga sudah rapi. Dia langsung mengambil sneakers yang berada di lemari khusus sepatu-sepatunya.

Ocha menuruni anak tangga sedikit lebih cepat, dia nggak mau membuat Yuta menunggu dirinya kelamaan.

"Nggak usah lari-lari." Yuta memperingati.

Ocha tersandung karena kakinya, Yuta dengan cepat menangkap tubuh Ocha.

"Kan sudah gue bilang hati-hati, ngeyel banget sih jadi orang." Sedangkan orang yang sedang kena omel cuman cengengesan saja.

"Nggak usah ketawa-ketawa. Nggak ada yang lucu, lo jatoh nyawa lo melayang."

Ocha memanyunkan bibirnya. "Jahat banget sih."

"Makanya hati-hati."

"Iya-iya."

Ocha langsung berdiri tegak kembali. "Emang mau kemana sih Kak?"

"Temani gue beli kado." Yuta menarik pelan tangan Ocha.

"Buat siapa?"

"Mama."

Ocha mengangguk paham. Yuta membukakan pintu mobil untuk Ocha. "Thanks Kak."

"Hm."

**

"Kak, makan dulu yuk. Aku laper."

Yuta membalasnya hanya dengan anggukkan.

"Pizza ya, Kak." Yuta langsung menatap Ocha dengan tatapan datar.

"Mukanya biasa aja dong." Ocha mencebikkan bibirnya.

"Pikiran lo kayaknya makanan junk food semua ya. Nggak ada yang lain apa?"

"Nggak ada."

"Jawab teroooss."

"Kan Kakak nanya, ya aku jawab lah."

Yuta menoyor pelan kepala Ocha. Ocha tiba-tiba berhenti berjalan. Yuta mengernyitkan dahinya.

"Kenapa?"

Ocha tiba-tiba tersenyum. "Kak, beli boba yuk?"

"Nggak. Lo belum makan."

"Tapi aku pengen Boba." Ocha merengek pada Yuta.

"Nggak, Yuretta."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang