3💚

38 23 33
                                    

Bermimpi bertemu dengan sang idola memanglah menyenangkan, apalagi didalam mimpi kamu menjadi pasangan idola mu itu. Rasanya tidak mau bangun.

Sama halnya dengan Jia, gadis itu sedang bermimpi menikah dengan sang idola, Oh Sehun. Oh Sehun adalah salah satu member boyband favoritnya. Didalam mimpi sekarang adalah waktunya mengucapkan janji suci sebelum——

Uh 1 2 3 & 4 ni yeope ttan nomdeuri geoseullyeo jom
Who am I ojik neomaneul jikineun killeo
Mal geudaero nan jom jugyeojwo yeah

—suara keras dan menggelegar masuk ke telinganya dan merusak mimpi indahnya. Itu Kang Daniel, seriap hari ia selalu mengadakan konser, ia konser di kamar mandi. Untung aja suara bagus kalau enggak pisau di dapur bakal melayang.

Jia tidak marah, ia baru saja bangun dan nyawanya belum terkumpul, sedetik kemudian menjatuhkan punggungnya dan kembali tidur.

"Udah jam 9 tapi anak gadis belum juga bangun."

Suara itu menembus indra pendengaran Jia. Suara itu terdengar familiar. Gadis itu melirik pintu kamarnya guna melihat siapa yang barusan berbicara. Bisa jadi Bunda atau Kakaknya.

Namun tidak ada siapapun di sana.

Jia memutar kepala setelah suara deheman terdengar dari arah belakang. Gadis Kang itu menyipitkan matanya, apa dia tak salah lihat.

Kenapa hantu itu ada disini?

"Kamu kenapa?" Tanya Jeno melihat orang di depannya menatapnya tanpa berkedip. Ekspresi nya seperti orang bodoh.

Gadis itu menggeleng kan kepalanya kemudian melotot. Jia baru sadar hantu itu ada di hadapannya, duduk di meja belajarnya.

"Lo yang kenapa?!"

Lee Jeno terdiam sebentar,nampak sedang berfikir. "Aku gak kenapa-kenapa."

"Ck, lo kenapa ada DI KAMAR GUE?! LO MACEM-MACEM YA?!" Tuduh Jia dengan suara tak kalah keras dari suara Daniel tadi.

Pupil Jeno melebar mendengarnya, ia segera berdiri dari duduknya.

"Sembarangan kamu! Aku gak apa-apain kamu!"

"Terus ngapain disini?"

"Takut." Jawabnya lirih yang membuat Alis Jia berkerut

"Takut? Apa? Kenapa?"

"Aku gak punya..."

"Jia Bunda denger kamu ngomong, sama siapa?" Ucapan Jeno terputus oleh teriakan Yoona, ia memunculkan kepalanya menelisik setiap sudut kamar anaknya.

"Owh, tadi aku lagi ngebayangin ketemu Jaehyun NCT bund." Jia menjawab seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa.

Yoona menganggukkan kepala nya. Memang bukan rahasia lagi kalau anaknya itu penggemarnya setia boyband yang isinya bubuk berlian. "Kalau gitu cepet mandi, bunda udah buatin sarapan." Yoona pun menutup kembali pintu dan pergi.

Setelah Bundanya pergi, Jia langsung memutar kepalanya, menghadap Jeno yang berdiri. "Gak punya apa?"

Jeno menundukkan kepala. "Gak punya tempat tinggal."

"Loh? Lo sebelum meninggal gak punya rumah?"

Jeno mengulum bibirnya. "Punya, cuman gak berani pulang."

"Kenapa?"

"Gak kuat liat mamah nangis karna aku." Jelasnya, Jeno meremas celananya kuat.

Pengakuan seorang Lee Jeno itu membuat Jia tertegun. Ia sempat berfikir bagaimana nanti jika dirinya juga mati di usia muda, bagaimana dengan Bunda dan kakaknya. Membayangkan nya saja Jia sedih.

From an AppleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang