Malam itu, Jia yang baru keluar dari supermarket di kejutkan dengan sosok wanita berbaju putih tengah duduk di halte bus. Sudah di pastikan itu bukan manusia karna aura berbeda keluar dari tubuhnya.
Jia memilih mengabaikan, seolah tak dapat melihat. Ia dengan santai duduk di samping wanita itu dengan permen tangkai di mulutnya.
"Wanita ini." Hantu itu menaikan sudut bibirnya, melirik Jia tak suka. "Yak! Gue tau lo bisa liat gue." Atensinya memandang lurus ke depan, namun saat orang di sebelah nya tak bereaksi apa-apa, hantu itu menoleh.
"Yak!" Tangannya menepuk paha Jia, namun Jia juga tak bereaksi apa-apa. Ia malah merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebungkus coklat. Hantu itu menatap Jia kesal, bahkan sampai beberapa menit ia tetap menatap Jia tanpa bergerak sedikit pun. Hal itu membuat Jia menyerah, di tatap hantu dengan horor membuat nya merinding.
Kemudian beberapa detik kemudian, maniak Jia bergerak dan menemui maniak wanita di sampingnya.
"Apa?! Jangan tatap gue kaya gitu!" Gadis itu berteriak, untung saja di sana sedang sepi.
Wanita itu berdecak lalu mengganti posisi duduk seperti semula. "Dasar manusia."
.....
Jia telah sampai di rumahnya. Ia berjalan memasuki kamarnya, sesampainya di dalam, Jia langsung menjatuhkan diri ke kasur.
Beberapa detik kemudian, Jia bangun terduduk. Ada sesuatu yang mengganggu nya beberapa hari ini. Hantu itu yang katanya bernama Lee Jeno selalu berkeliaran di dalam kepalanya.
Jia sempat berfikir kalau dia suka sama Jeno. Tapi masa suka sama hantu, kan gak mungkin.
Gadis itu merasa frustasi. Ia lantas kembali menjatuhkan diri dengan kasar lalu menutupi wajahnya dengan bantal. Lalu, ia berguling-guling di atas kasur.
•sygJeno•
"Terus, apa yang terjadi?"
Lelaki itu mengusap wajahnya pasrah. Kemudian kembali berujar. "Walau akhirnya kita sama tapi kita terpisah. Dia, gue tak tau ada dimana."
Jeno bisa melihat kesedihan dan keputusasaan dari wajah lelaki di hadapan nya. Kisah yang baru saja ia dengar begitu menyedihkan. Dan awal mulai kisahnya sama dengan apa yang ia alami.
Mungkin kah ia dan Jia bisa bersama. Tapi tak mungkin. Jeno, ia tak akan tega untuk melakukannya. Lagipula siapa yang akan jatuh cinta dengan dirinya yang sebagai hantu ini.
°°°°°
"Hey!" Lelaki itu berjengjit saat ada yang menepuk bahunya.
Kang Jia langsung duduk di samping Jeno. Pandangan lurus ke depan, memperhatikan tenang nya air sungai di pagi hari.
"Kamu kenapa?" Lelaki itu bertanya setelah sebelumnya mendengar Jia menghela nafasnya berat.
Yang di tanya menoleh. Ia diam, memandangi setiap sudut wajah Jeno. Mata indahnya yang selalu tersenyum, tatapan matanya yang teduh membuat Jia merasa nyaman, rambutnya yang terlihat lucu, dan ekspresi nya yang selalu membuat Jia gemas. Di tambah lagi......
Bibirnya yang menawan.
Terlalu sempurna untuk seorang hantu.
Jeno mengerjap beberapa kali kemudian menutupi kedua mata Jia dengan telapak tangannya. Ia merasa gugup, apalagi cara Jia menatapnya sangat..... Emm Cantik.
"Jangan liat-liat!" Teriak lelaki.
Jia menurunkan tangan besar Jeno. Ia tersenyum kemudian, membuat Jeno merasa malu. Lelaki itu memalingkan wajahnya berusaha menutupi wajahnya merahnya.
Jia menopang dagunya. Matanya masih mengarah pada Jeno. "Emang kenapa? Gak boleh?"
Jeno gelagapan seketika. Entah apa yang membuat nya merasa seperti ini. "Ya gak boleh! Nanti kamu suka." Jeno kembali berteriak namun kata-kata terakhir nya sungguh ia tak sengaja.
Gawat!
Lelaki Lee itu langsung menutup mulutnya. Ia merutuki diri sendiri karna keceplosan. Bisa-bisa nya.
Jia tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya ke depan seperti semula. Memandangi air sungai.
"Gue bingung." Kalimat itu membuat Jeno terdiam. "Gue suka sama seseorang tapi....... Apa bisa kita....?"
Jeno mengangkat sedikit alisnya lalu berucap. "Kenapa bingung? Wajar dong! Itu namanya kamu normal."
"Gue gak tau dia suka juga atau enggak sama gue." Jelas perempuan itu dengan nada lesu.
Jeno mengangkat tangannya, mengusap pundak Jia. "Kenapa gak tanya aja langsung?"
Kalimat itu membuat Jia menoleh. Ia sedikit menimang saran Jeno. Beberapa detik kemudian perempuan itu tersenyum tipis. Ia mengambil tangan Jeno yang berada di pundaknya membuat si empu tangan sedikit tersentak.
Jia menumpu tangan Jeno di atas tangannya. Matanya berbinar.
"Lo, apa lo suka sama gue?"
TBC!
Jangan lupa Vote dan Komen yaaa👍
Guys ni 👆 jodoh orang ganteng banget ya Allah 😭..... Btw dah follow Instagram Bubu belum?
I love you all❤
20-02-2021💚
KAMU SEDANG MEMBACA
From an Apple
FantasyJia sendiri masih tidak percaya jika ada hantu setampan dan semenawan Jeno. Sejak umurnya 5 tahun baru Jeno-lah hantu yang bisa memikat hatinya. Baca aja dulu, dan jangan lupa berikan dukungan 🙂