"Suna!" Atsumu mengeraskan suaranya agar terdengar lebih jelas—atau hanya berlebihan saja—sementara ia mengarahkan bola yang terpantul dari serve pertama ke arahku. Aku berusaha untuk menangkisnya.
Dug—!!
BAM!!
"—out!"
"Hei, Suna! Kau baik-baik saja? Sepertinya pukulanmu tak sekeras sebelumnya." Atsumu berkomentar dengan datar seolah tak peduli, namun aku hanya berusaha untuk tak menghiraukannya.
"Berisik...huft..., aku hanya sedang tidak fokus,"
Sial. Pandanganku mulai memburam. Rasanya semua yang ada di sekitarku...berputar kencang...
BRAK!
"Suna! Kau beneran gak baik-baik saja kan??! Hei!...,"
Berisik....aku...tak bisa mendengarmu...
"...siapapun....bantu aku mengangkatnya....,"
Ugh, sial....
***
Dimana...aku sekarang...?
"...suna...,"
Siapa...?
"...bangunlah...,"
Suara tersebut terdengar semakin jelas, bergema di dalam kepalaku, sesaat membuat kesadaranku pulih kembali.
Saat aku berusaha mengedipkan mata perlahan dan menjernihkan pandanganku, penglihatanku bertatapan langsung dengan atap yang tak asing.
Rumah sakit..?
Tentu saja bukan, bodoh, pikirku.
Ini di UKS rupanya.
Dan aku sedikit terkejut ketika orang yang duduk di sampingku saat ini adalah Kita-san.
"Ah, akhirnya kau bangun juga. Bagaimana perasaanmu saat ini?" Tanya dirinya.
"Uh, sedikit membaik...? Apa aku tadi pingsan atau semacamnya?" Tanyaku balik.
"Yah, begitulah. Sepertinya kau sudah memaksakan diri terlalu jauh. Itu benar-benar tidak baik untuk dilakukan."
Gawat. Kita-san pasti marah karena aku tak menghiraukan peringatannya dari awal. Rasanya bulu kuduk ini sudah merinding duluan saat mendengar perkataannya.
"Maaf...kan aku, Kita-san. Aku tak berniat seperti itu. Mungkin memang hanya keegoisanku, atau aku tak terlalu peduli dengan kondisiku. Jadi maaf, Kita-san."
Rasanya jarang sekali aku meminta maaf dengan perasaan campur aduk seperti ini. Tapi jika berkaitan dengan Kita-san, aku merasa tak enak untuk menahan diri dan meminta maaf karena kesalahanku sendiri. Ia akan menasehatiku, kemudian menyuruhku untuk langsung pulang.
Setidaknya itulah yang kupikirkan akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Chance | (SunaKita Fanfic)
Fanfiction[⚠️WARNING!⚠️ : This fanfic contains BL. If you were underage or disturbed by BL context, please just skip it or get under parent's advisory!!!] Mungkin awalnya hanya terasa biasa saja. Aku yang terkadang selalu bertingkah dan bersikap datar, dan Ki...