" kamu yakin ikut berenang" tanya dia sekali lagi. aku hanya mengangguk perlahan. sejenak aku menatap aliran sungai yang sangat deras, namun aku tepis rasa itu, aku harus bisa melaluinya.
rere menatapku sinis... ahh karena dia tentunya.
satu per satu kami masuk ke dalam sungai , saat hitungan ketiga kami berenang berusaha melampaui satu sama lain.. ku lihat rere memimpin di depan dan dia tentu saja tidak jauh dari ku. kami semua bertepuk tangan dan tertawa riang, rere lah pemenangnya. dan ketika kami bersiap-siap untuk naik ke jembatan tiba-tiba air naik dengan cepat, kami semua panik. ku lihat teman-teman ku berusaha meraih tepian sungai dan naik dengan cepat. aku dan rere yang paling jauh dari tepian.. dan kami terbawa aliran sungai yang menyeret kami seakan-akan ingin menelan kami. dada ku sesak sudah banyak air yang tertelan.
diantara kelelahan ku tiba-tiba seseorang menarikku. tanpa kata, hanya tatapannya yang memohon agar aku berjuang.
sepasang mata itu.. memberiku kekuatan untuk melawan sejuta tangan yang menyeretku semakin dalam.
***
ketika pandangan semakin gelap dan ku tutup mataku perlahan.. leherku terasa perih dan cekikkan ini semakin kuat mencengkramku.. suara itu, ya suara itu kenapa dia begitu dekat...
"re, lepaskan audrey, bukan dia yang bersalah atas kematianmu, aku tidak mengabaikanmu re,, kami semua kehilanganmu dan berusaha menolongmu" suara itu terdengar sangat berat.
mahluk itu dengan wajahnya yang mengerikan menyeringai menatap dan mendekatkan wajahnya....
tubuhku terasa hangat dadaku pun tak terasa sesak lagi, kulihat rere dan dia,,,, sepasang mata teduh yang selalu ada untukku.
" re aku ada disini sekarang, kau tidak sendiri, biarkan audrey kembali" ucapnya lirih.
tiba-tiba airmata mengalir tanpa ku sadari,,, mengapa aku berat meninggalkan dia......
" kembalilah audrey, tempatmu bukan disini".
aku kembali merasakan kegelapan yang menyergapku.... gelap... dan dingin.....
***
" ma, bangun maa " ku dengar suara alisya yang terisak di sampingku.
perlahan ku buka mata ku, ku lihat ibu dan juga adikku. mereka semalaman mencari ku dan menemukan tubuhku di tepi sungai ini.
" syukurlah neng bisa kembali" ujar sang penjaga villa sambil memapahku .
****
" audrey aku akan selalu menjagamu, sampai kapan pun" suara itu kembali terdengar... atau hanya aku yang mendengar...
sepasang mata teduh itu, tersenyum menatapku dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEAD OF VALLEY
TerrorEntahlah liburan kali ini terasa begitu tidak menyenangkan, yang seharusnya aku sangat bergembira. bukankah ini liburan yang aku tunggu-tunggu. mobil yang kami tumpangi menyusuri jalan-jalan desa yang begitu lengang. kulihat seluruh anggota keluarga...