Prolog : Arga Kavindra

5.8K 451 41
                                    

Menjadi seorang ayah memang bukanlah hal yang mudah bagi setiap pria yang ada di dunia. Mendidik anaknya agar menjadi seorang yang berguna di masa depan, bukan hanya itu namun juga bisa mengajarkan anaknya untuk bisa menjadi ayah yang lebih hebat darinya.

Arga Tamara Kavindra, begitulah namanya yang terdengar mengagumkan, termasuk untuk istri dan anak-anaknya. Sayangnya, hidupnya tidak semangagumkan namanya. Arga memang bukan laki-laki sempurna yang bisa segalanya, bisanya hanya mencintai sang Istri, Linda.

Linda Permata adalah seorang wanita muda yang tidak terlalu kaya, berbeda jauh dengan Arga yang merupakan anak konglomerat kala itu. Namun, pernikahan mereka dijalani secara begitu cepat karena keputusan yang sangat gegabah dari Arga.

Linda bukanlah wanita lugu biasa, dan semua orang percaya pernikahan Arga dan Linda karena kecelakaan yang membuat keduanya harus menikah di usia delapan belas tahun. Tentu saja bukanlah hal yang mudah, karena kanyataannya Linda tidak sebaik perilakunya di depan Arga.

Pada usia pernikahan mereka yang ke tujuh, Arga sedang sibuk-sibuknya untuk mewarisi seluruh perusahaan sang Ayah. Linda mulai lelah dengan pernikahan mereka yang mulai tidak harmonis, Arga yang juga jarang pulang dan kehadiran seorang pria di masa lalu Linda membuat Linda memilih ingin pergi dari pernikahannya bersama Arga.

Di saat semuanya sudah diujung tanduk, Linda mengandung anak ketiga Arga. Itu jadi kenyataan terberat wanita itu, karena dari dulu ia tidak pernah mencintai Arga sepenuhnya. Anak itu terlahir prematur, dengan keterbatasan fisiknya. Ketika itulah, Linda berubah, atau mungkin emmang menunjukkan sifat aslinya.

"Dia bukan anakku, mas!" sentak Linda, saat Arga mencoba memberikan bayi mungil itu ke pelukan Linda.

"Linda! Bagaimanapun dia, di juga tetap anakmu!" balas Arga dengan nada tak kalah tinggi.

"Intinya setelah ini, aku mau minta cerai, mas."

"Bunda ... mau cerai?" Namanya Dafka, anak itu sudah berumur delapan tahun, tentu saja mengerti kata cerai yang dilontarkan sang Ibu.

Linda menatap sinis Dafka, "Kamu tau apa? Kalau kamu dulu nggak pernah ada juga saya nggak akan pernah nikah sama ayah kamu."

"Linda! Aku bilang jaga omongan kamu, Dafka, Haidar, dan Sean itu masih kecil!" Arga membentak lagi membela anaknya, "Mereka juga anakmu."

"Nggak, mas! Selama menikah sama kamu, aku nggak pernah bahagia, aku capek mas pura-pura. Dafka yang sakit-sakitan, Haidar yang bodoh, dan sekarang bayi itu juga ikutan cacat! Harusnya mas bisa mikir aku juga capek jadi ibu mereka!"

"Linda! Cukup!"

Gimana?Suka nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana?
Suka nggak?

Mampir terus ya ....

Arga Tamara Kavindra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arga Tamara Kavindra

Neverending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang