Hirup pikuk kota membuat gadis berambut sebahu itu jengah dia baru pindah ke kota ini seminggu yang lalu bersama keluarganya membuang segala kenangan yang sama sekali susah untuk dilupakan
"Mama harap kamu betah disini"ucap wanita paruh baya sambil mengusap rambut sang gadis didepannya,gadis itu Masi berwajah datar tak menampilkan ekspresi apa pun.
"Lupain semuanya ya"
"Y ma"gadis itu berujar sambil menaruh buku ditas berwarna hitam nya
"Kamu gak papa kan pindah ke swasta rik?"tanya sang ibu memastikan
"Rike ngga papa kok ma pindah ke swasta lagi pula kalo rike masuk negri Rike harus ngulang jadi maba"ucapnya tanpa ekspresi apapun
"Yaudah mama tinggal ya rik" ucapnya sambil berlalu
•••
"Kamu anak pindahan dari Bandung kan?" Ucap gadis berambut cokelat panjang yang dikepang rapi,Rike hanya mengamati nya dia kurang suka sksd padahal dulu dia sangat mudah akrab dengan orang tapi entah sekarang mendengar orang bernafas saja dia jengah
"Em kenalin aku Nadin Mahira"ucapnya sambil mengulurkan tangannya,Rike hanya mengamati tangan gadis cantik disampingnya
"Bales atuh teteh cantik pegel tau" ucapnya lagi sambil menyodorkan tangan
"Rike"ahirnya dia mengalah dan menyalami tangan Nadin
"Kamu satu kelas sama akudeh kayaknya,kamu cantik banget sih pake skincare apa sih" kalo dulu Rike mungkin akan sangat bahagia bertemu dengan gadis seperti Nadin crewet mudah akrab tapi sekarang dia merasa itu bukan frekuensinya lagi
"Maaf ya aku sksd"Nadin menampilkan wajah sedih yang dibuat buat
"Gak papa kok"
"Nadin"ucap gadis berjilbab cream dengan batik berwarna hitam dan rok plisket senada dengan kerudungnya
"Hay denise"sapa Nadin pada gadis itu kemudian gadis yang dipanggil denise itu duduk didepan Rike
"Ini anak nya Bu lili kan?"ucap denise sambil menunjuk Rike
"Ibu aku riris"beo Rike
"Ih nggak maksudnya dosen wali kamu ibu lili kan?"
"Iya"
"Kenalin aku denise, anaknya Bu lili dalam tanda kutip anak sah atau anak kandung"kalo dilihat sekilas memang benar gadis didepannya mirip dengan dosen wali nya tadi yang dimintai tanda tangan KRS,Rike masih mendiami ukuran tangan gadis didepannya
"Rike"ucap Rike ahirnya
"Kita berempat bisa jadi sahabat Lo"ucap Nadin sambil tersenyum tulus
"Sahabat berempat? Kalian mau temanan sama aku"tanya Rike
"Ya Allah Rike santai wae"ucap Denise
"Kita ngga anak anak gaul kok cricle pertemanan kita juga sehat temen kita tunggu ardo"ucap Nadin
"Ardo?" Tanya rike
"Hai guys" sapa lelaki berkemeja kotak-kotak berbahan fanel warna abu abu
"Ini siapa ayu pol"lanjut lelaki itu
"Ini anak pindahan dari Bandung satu kelas sama Nadin sama aku"jelas Denise
"Hai"ucap Ardo sambil merebut tangan Rike agar menyalami tangganya Rike jelas tekejut
"Jadi mulai hari ini kita berteman ya"ucap nadin
KAMU SEDANG MEMBACA
honnête
Teen Fictionaku melepaskan segala kenangan yang masih menggenang dalam pikiran aku mencoba mengiklaskan kepergian yang belum padam merelakan sesuatu yang membuat ku bertahan dalam dunia yang suram