3. 𝖧𝗈𝗐 𝖠𝗋𝖾 𝖸𝗈𝗎?

777 105 20
                                    

"Saat seminggu sebelum ospek, Jungwon memilih untuk ninggalin rumah dan meminta bibi untuk berhenti mengurusnya."

"Ninggalin rumah? Apa bibi tau sekarang dia tinggal dimana?"

"Dia tidak pernah memberitahukannya pada kami, semenjak itu dia juga gak pernah datang atau berkunjung kesini."

"Tapi setidaknya bibi tau dimana dia berkuliah!"

"Di- dimana?"

"Korea University."

Heeseung melebarkan langkahnya.

Larinya sangat kencang gak pedulikan beberapa orang yang dia lalui menatapnya bingung.

Setelah mendapatkan informasi dari Bibi Kang, Heeseung meminta Sunghoon mengantarnya ke alamat universitas tempat Jungwon berkuliah walaupun dirinya gak tau apakah Jungwon punya mata kuliah hingga malam hari.

Setelah mengantar Heeseung sampai ke depan universitas, Sunghoon pamit pergi karna tiba-tiba ada telepon untuknya dari rumah sakit.

Makanya Sunghoon gak bisa mengantarkan Heeseung sampai ke depan gedung fakultas College Of Medicine.

Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam.

Heeseung gak peduli dengan keringatnya yang mengalir dipelipisnya di malam musim gugur yang dingin.

Dia hanya ingin melihat Jungwon-nya.

Heeseung hanya ingin memastikan bahwa Jungwon-nya baik-baik aja.

Heeseung hanya ingin tau kalo Jungwon-nya selalu memakai coat nya untuk menghangatkan diri.

Heeseung hanya ingin menjadi selimut untuk Jungwon-nya di hari-hari yang dingin ini.

Heeseung hanya ingin, melihat Jungwon-nya bahagia.

Serius.

Heeseung, kangen.

Dia gak mau menebak-nebak udah setinggi apa adik kecilnya itu sekarang, dia gak mau menebak-nebak sebahagia apa adik kecilnya itu dengan masa kuliahnya karna Heeseung hanya berharap dirinya masih diberi kesempatan untuk bisa melihat orang yang selalu berada dipikirannya selama hidupnya.

Udah, itu aja.

Heeseung gak mau yang lain lagi.

Langkah kaki Heeseung terhenti saat matanya menangkap seseorang yang tengah berdiri di depan gedung fakultas College Of Medicine.

Dan saat itu juga, tanpa Heeseung minta, air matanya mengalir jatuh.

Menjadi saksi bagaimana takdir sedang berpihak padanya.

Senyum kecil Heeseung tunjukkan.

Adik kecilnya, yang udah gak pernah dia lihat lagi setelah empat tahun, sekarang berdiri dihadapannya. Berada tepat didepan matanya.

Tubuhnya yang udah mulai tinggi walaupun Heeseung yakin gak sampai menandingi tinggi badannya.

Coat yang dipakainya yang menandakan bahwa adik kecilnya itu udah pandai menjaga dirinya sendiri.

Dan penampilannya yang cukup bagus dapat memberitahu Heeseung bahwa Jungwon-nya benar-benar salah satu mahasiswa dari salah satu universitas SKY.

Namun senyum Heeseung hilang seketika saat dirinya melihat Jungwon yang menghentikan langkahnya.

Kemudian gak lama tubuh itu melemah, yang membuat Heeseung segera berlari untuk menangkap tubuh itu.

Heeseung menangkap tubuh Jungwon yang hampir jatuh, kemudian tatap matanya jatuh pada wajah Jungwon yang tenang dan pucat.

"𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮, 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐧?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang