6. 𝖯𝗅𝖾𝖺𝗌𝖾 𝖣𝗈𝗇'𝗍 𝖦𝗈

926 122 57
                                    

Pagi ini Heeseung sedikit sibuk.

Selang beberapa hari dirinya sampai di Korea, Heeseung belum pernah mencoba untuk menyentuh debu-debu yang udah sedikit tebal.

Empat hari yang ia habiskan, berhasil dialihkan oleh kehadiran Jungwon.

Jungwon benar-benar mengkudeta seluruh kehidupan Heeseung.

Namun Heeseung bahagia dengan itu, setidaknya sampai sekarang tanpa sadar Jungwon masih merepotkan dirinya.

Heeseung merasa menjadi kakak yang sedikit berguna.

Seiringan dengan vacuum cleaner yang Heeseung ikuti mengelilingi setiap sudut ruang tamu, ketukan pintu menghentikan langkahnya.

Tatap mata Heeseung jatuh pada pintu utama yang tertutup. Dia udah yakin, siapa yang datang di pagi hari seperti ini.

Pada ketukan kedua, Heeseung memilih menghentikan kegiatannya, dan membukakan pintu.

Tangan raih kenop pintu, tarik ke bawah dan pintu terbuka.

Di luar sana, ada Sunoo dengan paper bag yang ia jinjing, dan senyuman cerahnya seakan menyapa pagi Heeseung.

"Pagi kak Heeseung!"

Happy virus milik Sunoo menular begitu aja ke Heeseung.

Untuk pertama kalinya di hari ini, ada alasan bagi Heeseung untuk tersenyum.

Setidaknya, berkat Sunoo, Heeseung menjadi merasa lebih baik ketimbang sebelumnya.

"Ayo masuk, Sunoo."

Heeseung berjalan menjauh, memilih melanjutkan kegiatannya untuk membersihkan debu-debu.

Sedangkan Sunoo ikutan masuk setelah dipersilahkan oleh Heeseung, dan melangkah menuju pantry yang berada di dapur.

"Bibi apa kabar?" tanya Heeseung.

Gak perlu bersuara keras agar Sunoo mendengarnya karna seperti rumah di Korea pada umumnya, dapur dan ruang tamu tidak memiliki dinding pembatas.

Jadi Sunoo dan Heeseung masih berada di ruangan yang sama sekarang.

"Ibu baik. Tadi lagi jemur pakaian."

Heeseung hanya mengangguk mendengar jawaban dari Sunoo. Sesekali melirik Sunoo yang tengah sibuk membuka bungkusan paper bag yang ia bawa tadi.

Lagipula pertanyaan seperti itu gak lain hanyalah sebuah bentuk basa-basi, tanpa bertanya pun Heeseung juga udah menebak bagaimana kabarnya.

Langkah Heeseung gak berhenti mengelilingi sudut ruang tamu, dan itu gak lepas dari tatapan Sunoo yang telah menyiapkan sesuatu di meja makan.

"Kak, mending makan dulu deh, aku tebak kak Heeseung pasti belum sarapan 'kan?"

Masih dengan kegiatannya, Heeseung memilih tersenyum tipis. Dan menjawab Sunoo tanpa menoleh.

"Kenapa repot-repot sih, Noo?"

Tatapan matanya menurun, memikirkan bagaimana dirinya udah merepotkan orang-orang disekelilingnya.

Heeseung bukan gak tau ada apa Sunoo datang, dan itu udah seperti rutinitasnya setelah empat hari ini Heeseung di Korea.

Datang dengan beberapa jenis makanan seperti sup, bulgogi ataupun banchan, dan menyiapkannya di atas meja makan.

Dan siangnya akan kembali datang dengan beberapa jenis makanan yang sama.

Dan dengan ramen di malam harinya.

Cukup butuh empat hari bagi Heeseung untuk hafal semuanya.

"𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮, 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐧?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang