LANGIT BIRU

13 7 0
                                    

Sepanjang perjalanan Sintya dan Fhagel hanya diam hingga akhirnya Sintya membuka obrolan.
"Fhagel?" Panggil Sintya namun tetap lurus menatap padatnya kota.
"Iyah?" Sahut Fhagel dengan penuh tanda tanya.
"Katanya lo mau sekolah di padang?" Tanya Sintya dengan pelan.
"Tadinya,tapi kayaknya gak jadi." Jelas Fhagel
"Kenapa?" Sintya semakin penasaran.
"Gua males,gua udah daftar disana tapi disuruh daftar di sini,tau ah mumet" tutur Fhagel.
"Lo udah daftar di padang? Di sekolah mana?" Tanya Sintya.
"Udah,di SMA Favorit Padang" jawab Fhagel singkat.
"Lo diterima?di SMA mana gue tanya." Sambil ngejitak Fhagel.
"Sakit babi.."ringis Fhagel dan dibalas ketawa oleh Sintya.
"Di Senior High School 4 Padang,gua diterima disana.Gua pengen sekolah disana tapi gua juga disuruh daftar di sini kan." Ucap Fhagel memainkan bola matanya.
"Kenapa gak bilang sama mama gue kalau lo mau disana?" Tanya Sintya.
"Yah gua nurut bae,lagian gua mikir kalo gua sekolah disana tinggal sama siapa?ngekost?ngontrak? Yah kali diizinin" ucap Fhagel kesal.
Didalam pikirannya Fhagel sedang mikir Karena apa yang ia inginkan selalu dibantah makanya sekarang dia mengikuti alur hidupnya yang disusun oleh tutur orang lain terhadap dirinya.
"Hululu kasihan...,ya udah gel jangan dipikirin lagi" ucap Sintya dengan senyum kepada Fhagel.

.....................................

Mobil jazz berwarna merah itu berhenti di sebuah taman kota waduk pluit.
"Kenapa kesini?"Tanya Fhagel kepada Sintya yang dibalas anggukan oleh Sintya.
"Gue kangen kesini,Kita disini bentar giamana?" Kini Sintya bertanya kepada Fhagel.
"Terserah aja sih gua mah acc baee" jawab Fhagel mengangkat bahu,Dan mengeluarkan hp nya.
"Gilaaa bagus banget..."ucap Fhagel pelan.
Sintya yang mendengarkannya hanya bisa senyum melihat Fhagel.
"Gel gel tolong fotoin gue di sana donk" Sintya menunjuk tempat duduk yang ada disebelah kiri mereka.
"Gih sono" suruh Fhagel dan diikuti oleh Sintya yang waktu itu memakai baju warna merah.
"Nih,udah."ucap Fhagel.
"Mana coba sini gue liat dulu.." Sintya mengambil hp Fhagel dan tertawa melihat pose dirinya yang hanya diambil tampak punggung oleh Fhagel.

" Sintya mengambil hp Fhagel dan tertawa melihat pose dirinya yang hanya diambil tampak punggung oleh Fhagel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih Kurang?" Tanya Fhagel.
"Gak kok ini bagus" ucap Sintya cepat.
Lalu di jawab dengan anggukan oleh fhagel
"Gel..?"panggil Sintya
"Iyah"jawab Fhagel dengan datar
"Tadi lo mau beli barang apa aja nih?" Tanya sintya diiringi ketawa.
Hampir saja mereka melupakan Hal pokoknya
"Ke toko buku aja dulu setelah itu temenin gua beli pita" ucap fhagel
"Hahahahaha" sintya ketawa setelah mendengar kata pita
"Kenapa lu?" Tanya fhagel kepada Sintya
Namun Sintya lebih memilih tidak menjawabnya dan memberikan Fhagel pertanyaan
"Tadi Mobil gue parkir dimane ye?"ucap sintya dan mencari remote mobilnya di dalam tas yang ia sandang
"Teken aja remote nya"ucap Fhagel memberi saran.

....................................................

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merpati PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang