Pendaftaran Sekolah

37 14 12
                                    

Iyapss...
Hari pertama proses pendaftaran dimulai Fhagelya Marfatna mengunjungi salah satu sekolah yg ia favoritkan yaitu SMK PLUIT RAYA. Sebenarnya bukan sekolah ini yg sangat fhagel favoritkan hanya saja ia harus mendaftar kesekolah ini dikarnakan jarak rumah dengan sekolahnya lumayan deket.

----------

Dari mulai pendaftaran ada sepasang mata yg selalu mengikuti gerak gerik fhagel tentu saja fhagel dapat merasakannya..
"Kenapa gua ngerasa ada yg memantau gua sih,kan gua gk punya kenalan orang sini.Astaga kok parnoan sih gua merinding deh" Batin Fhagel.
Di lain tempat orang itu tak luput melihatnya dari jauh,yaahh siapa lagi kalau bukan "Vareldo Asmirel" cowok itu sedari tadi sangat meneliti keberadaan fhagel mulai dari awal masuk hingga sekarang.
"Cewek itu..kok familiar banget sih mukanya dan mata gue kenapa gak mau berhenti melihatnya" Batin Varel
Di sisi lain Fhagel bergidik ngeri membayangkan orang misterius baginya itu dan kembali fokus ke depan mengisi formulir pendaftaran.
"Febrian Arkafaraga" teman satu sekolah varel tiba-tiba datang dan menepuk bahu varel keras tanpa raut muka berdosanya yang telah membuat varel kaget.
"Astagfirullah ya allah" ucap varel tak henti hentinya
"Yaelah rel udah kali sock nya udah lebih dari sepuluh kali lo ngucap,gw cuma kagetin lo sekali aja udah begitu banget apalagi gw tambah dua kali lipat nya bisa mati tinggal gw semayamkan" ucap Arka sambil senyum sinis ke arah varel.
"Anjim lu,itu mulut klo dipake saring dulu bisa kagak.Untung gue gk jantungan" ucap varel kesal.
"Hahaha...klo jantungan tinggal ambil tandu gw bopong juga Lo,lagian lo lagi lihatin siapa sih serius amat kang" ucap Arka.
"Gue berasa familiar banget sama cewek itu" ucap varel seraya menunjuk ke arah Fhagel.
Tanpa pikir panjang arka mengikuti arah telunjuk varel dan menemui sesosok cewek dengan style bisa dibilang biasa saja dari banyak cewek yg mendaftarkan diri ke sekolah itu.Lalu Arka pun tersenyum mengerti dengan apa yang dipikirkan teman nya itu.
Arka meninggalkan varel yg terpatung melihat cewek itu.Seraya berjalan menuju ke arah fhagel.
"Hy..." Ucap arka yang tak dihiraukan oleh Fhagel.Karna fhagel bisa dibilang gak mudah akrab dengan orang baru.
"Hello..,boleh kenalan gk?" Suara arka mulai meninggi. "Nih cewek pura-pura budek apa emang budek beneran sih"batin Arka.
Di sisi lain..
Varel yg melihat tingkah temannya itu tertawa puas.
"Lah,itu bocah udah dikacangin masih tegap aja disono,diiihh" batin varel.
Sedangkan fhagel yang merasa dirinya terusik dengan kedatangan cowok itu pun akhirnya mengeluarkan suara.
"Hm?" Deheman fhagel yang sengaja dia keraskan suapaya cowok yang berada disampingnya itu dapat mendengarnya.
"Batuk neng? Gk bisa bicara ya? Atau lagi sakit gigi? Hahaha" uneg uneg arka melontar tanpa disaring,begitulah Arka yang kalo ngomong apa adanya dan gak mau berpikir panjang.
Fhagel yang mendengar semua ucapan arka pun angkat bicara.
"Sakit lu? Mau lu Apasih ganggu tau gk!" Ucap fhagel sambil kembali menunduk dan mengisi kembali formulirnya tadi yang sempat terhenti karna kedatangan Arka.
"Nama lo siapa? Dari sekolah mana?" Ucap arka cepat tak mau kalah.
"Fhagel dari SMP N PETANG" ucap fhagel dengan tidak melihat ke arah cowok itu dan masih fokus dengan semua formulir yang ada dihadapannya itu.
"Nama gw Febrian Arkafaraga,panggil aja gw Arka." Ucap arka selanjutnya dan senyum ke arah cewek itu,namun sia sia karna cewek itu tak melirik nya sama sekali dan masih tetap fokus dengan kertas dihadapannya itu.
Detik selanjutnya Arka tak terima dirinya di diamkan seperti ini.
"Salken yak,teman gw dari tadi pengen kenalan sama lo noh"menunjuk ke arah varel. Dan fhagel pun mau tak mau mengikuti arah telunjuk arka dan melihat seorang cowok dengan tubuh yang begitu tegap,dilengkapi dengan topi dan dasi. Dan menurut fhagel itu perfect.
Disisi lain varel yang ngerasa dirinya lagi jadi bahan perbincangan dua orang itu pun langsung beranjak pergi dari posisi nya.
"Tuh anak ngapain coba?mau bikin gue malu,bangsat!" Batin varel
Arka yang melihat varel langsung menyeret tangan fhagel untuk menyamperi varel.
"Woi buru buru amet kang mau kemana,nih ceweknya udah gw bawa nih" ucap arka santai
"Lah ini kenapa gua mau maunya ditarik ke ternak gini ya ampun fhagel sadar sadar" Batin Fhagel.
Sedangkan varel menggerutu aja.
"Sabar ya fhagel varel emang gitu dia padahal pengen kenalan sama lo gel tapi malu malu kucing kayak betina,hahaha" ucap arka spontan.yang berhasil membuat varel bertambah kesal.
Sedangkan fhagel hanya diam saja.
"Oo jadi namanya fhagel nama yang bagus tapi kenapa itu nama kayak nama cowok,arghhh ngapain bego mikirin nama orang lain,cih" batin varel.
"Eh gua ngapain sih diseret begini gua tuh masih punya harga diri yah gua tuh bukan ternak kalian,lepasin tangan gua!!" Ucap fhagel kepada arka.
"Ya eleh ini teman gw mau kenalan lo gw seret gini masih gw anggap manusia kok lo nya aja berpikir jadi ternak hahaha" ucap arka tak mau kalah.
Fhagel hanya diam tak membalas satu kata pun.sedangkan varel masih ragu untuk berkenalan dengan fhagel karena sepertinya gadis disampingnya ini berciri khas pendiam dan acuh terbilang cuek dan jutek.Tapi baginya itu menarik.
"Kenalin gue varel" sembari menyodorkan tangannya ke arah fhagel.fhagel yang melamun sedari tadi pun tersentak dengan penampakan telapak tangan itu.Detik berikutnya fhagel menerima uluran salam kenal itu.
"Gua fhagel".ucapnya dingin.
"Udah tau tempat disekolah ini?" Ucap varel membuka bicara kepada fhagel.
Disini lain arka yang mengerti situasi pun langsung ninggalin mereka berdua tanpa fhagel dan varel sadari.
"Belom"ucap fhagel dingin.
"Nih cewek apaan sih judes banget"batin varel.
"Lu bilang apa tadi?" Tanya fhagel.yang mampu membuat varel tersentak dan kaget.
"Eh eng..ka..gak ada"ucap varel. "Nih cewek bisa denger batin gue?Harus extra hati hati nih gue"batin varel.
"Lu kenapa?" Tanya fhagel kepada varel karna fhagel ngerasain sepertinya cowok ini lagi gak aman.
"Baik aja,lo haus gak?"ucap varel mengalihkan pembicaraan
"Gk,lu klo haus sana beli minum." Ucap fhagel enteng.
"Galak juga" ucap varel pelan.
"Gua dengerrr"ucap fhagel.
Penelusuran nya terhadap sekolah barunya kini kian mendalami tanpa suara,mereka berdua terus melangkah dengan diam.Hingga sampai di sebuah bangunan yang tampak telah tertinggal lama.Bangunan itu seperti musholah namun sudah tak difungsikan.
"Ini ke mushola lama deh"ucap varel memegangi dinding mushola yang berdebu itu.
"Udah ah ayok balik kedepan"ucap fhagel lirih.
"Kenapa,lo takut?kan ada gue.." ucap varel dengan menepuk bidang dadanya bangga.
Tanpa mereka sadari dibalik dinding telah ada yang menguping nya. Tiba-tiba semua lampu yang ada dikoridor bagian mushola lama itu mati dan sontak mengagetkan fhagel dan varel.
"Astaghfirullah kenapa lampu nya mati?"ucap fhagel kaget. Sedangkan varel disisi lain mengumpat dengan nada kesal.
Tunggu..,disini varel lah yang tampak takut dengan kondisi mati lampu yang tiba-tiba diiringi warna langit yang gelap..
"Lah,itu anak mana?"ucap fhagel yang menyadari keberadaan varel yang tak lagi bersamanya.
"Ya allah fhagel...,fhagel...lo sini donk jangan jauh jauh"ucap varel yang diam membeku ditempat nya.
Fhagel yang merasa namanya dipanggil memutar kembali tubuhnya kearah semula.Dan melihat varel disana dengan...
"Eh,itu siapa.."ucap fhagel kaget dengan menunjuk kearah belakang varel. Fhagel yang merasa ada keberadaan orang yang tak dikenali pun langsung merogoh saku roknya dan mengambil hp lalu langsung menghidupkan led hpnya. Dan ternyata orang itu telah memegangi tangan varel. Seketika itu tawa fhagel pecah yang berhasil membuat tanda tanya dipikiran varel.
"Bantuin gue,kenapa lo malah ketawa..,gu..gu..e..gue..ditahan sama makhluk gaib..gelll" ucap varel saking gemetar nya.
"Coba deh lu lihat siapa itu" ucap fhagel dengan santainya dan menunjuk orang yang berada dibelakang varel...
Varel pun memberanikan diri untuk melihatnya walaupun dia sendiri merasa tak yakin untuk melihat secara langsung makhluk gaib yang ada di pikirannya itu..
"Bismillahirrahmanirrahim" ucap varel yang membalikkan badannya dan membuka matanya perlahan..dan...
"Aku akan membunuhmu varel..."ucap arka dengan nada seram nya dan langsung tertawa melihat tingkah varel yang sangat dibilang parnoan itu...
"Anjirrr lo sejak kapan disini?" Tanya varel dengan nada kesalnya kepada arka yang telah berani menakutinya di mushola lama ini...
"Gw tadi gak sengaja aja lihat kalian tadi gw iseng nunggu kalian disini dan tebakan gw bener,ya udah gw kasih lo kejutan dikit.hahahaha" ucap arka seadanya.
Sedangkan disisi lain varel menampakan wajah kesalnya.
Sementara itu fhagel hanya bergeleng kepala melihat tingkah 2 orang cowok dihadapannya itu. Dan tiba-tiba ada yang memanggil nama fhagel.
"Pagel..oiii pagel..gue disini oii.."ucap Radlin teman SD fhagel di bekasi yang ternyata mendaftar kan diri di satu sekolah yang sama..,tak butuh waktu lama untuk fhagel mengingat suara dan wajah itu.fhagel langsung mengenalinya...
"Radlinnnnn...,sini sini gua kira lu gak sekolah disini astaga akhirnya gua punya temen juga..."ucap fhagel dengan senang nya.
"Ini teman lo gel?"ucap radlin dengan menunjukkan telunjuknya kearah arka dan varel..
"Kenalin gue varel" ucap varel dengan semangatnya.
"Iyah lin temen baru gua kok baru beberapa menit"ucap fhagel seadanya. Dan membuat varel tak bersemangat dengan jawaban fhagel.
"Kenalin gue radlin temennya fhagel di Bekasi dulu ya gak gel?"ucap Rafli Kande dengan diiringi ketawa.dan fhagel hanya menganggukkan kepala tanda mengiyakan ucapan radlin.
"Kenalin gw arka"ucap arka.
"O iyah salken ya varel salken arka"ucap radlin dengan senyum yang terus mengembang ke arah varel dan arka
........................................
Bangunan besar Nan kosong,terdapat seorang pria berkemeja putih menatap dinding dan mengelusnya lembut.
"Avagil Wineraihkla" nama itu terus berputar dipikirannya seharusnya gue gak disini,seharusnya nama gue gak pake Wineraihkla. Batin Agil. Lalu,menuju ke pintu keluar dengan prustasi...
Bruuuuuhhkk..
"Aduh" ringis Agil memegang jidatnya Dan melihat cewek di hadapannya..
"Sorry" ucap Agil kepada cewek itu,Agil sangat menatap dengan lekat sepasang mata yang dimiliki cewek yang ada dihadapannya ini.
"Are you okay?" Ucap cewek itu kepada Agil yang berhasil membuat agil tersadar dari mata itu...
"I'm okay,thanks" Agil menggaruk tengkuknya dengan tersenyum.

Harus kalian tahu nihh Agil sangat jarang sekali tersenyum...
Ok,sebelum kita lanjut jangan lupa untuk vote nya ya xixi

Cewek itu langsung pergi meninggalkan Agil yang masih tersenyum ke arahnya...

Disisi Agil ia terus bertanya siapa nama cewek yang telah menabrak dan membuat jantungnya berdegub Kencang ketika memandang wajahnya.

"Agil...." Teriak Qayri yang jauh tertinggal dibelakangnya yang sedari tadi memanggil namanya dengan tak henti hentinya...
"Apa"sahut Agil dengan malasnya
"Ta..tad..i" ucap Qayri dengan nafas tersendak.
"Ngomong jelas bisa?"ucap Agil kesal.
Tanpa pikir panjang Qayri menjitak Agil..
"Eh lu pikir abis lari lari ngejar lu itu gue gk bengek?Yah gue butuh beberapa detik buat tenang babi.." ucap Qayri setelah menjitak Agil. 
"Sakit bangsat! Lo pikir aja sendiri gue males" ucap Agil lalu meninggalkan Qayri
"Eh Agiiilllll gue jamin lu bakalan nyesel gk mau dengerin informasi gueeeee.." Teriak Qayri kesal melihat kepergian Agil.
Tidak nunggu waktu lama Agil yang mendengar ucapan Qayri menggaris bawahi kata MENYESAL. Ya...Agil merupakan sosok yang gak mau berkecimpungan dengan kata MENYESAL,tanpa disuruh balik Agil akan balik sendirinya jika mendengar kata itu...
"Apa yang bikin gue nyesel?" Tanya Agil yang membuat buyaran Qayri lenyap dan kaget..
"Gue kira lu mau terus jalan,taunya lu kepo juga kan" dengus Qayri.
"Kasih tau atau gue bakal pergi" tekanan kata demi kata yang diucap Agil membuat sebuah tantangan di telinga Qayri.
"Lu yakin bisa pergi? Paling juga lu balik lagi"Tawa Qayri merekah dengan sangat.
"Bacot! Buruan!Apa?" Ucap Agil kesal.
"Tadi tuh cewek siapa lu?" Tanya Qayri pada akhirnya
"Yang mana?" Ucap Agil sambil mengingat ingat kembali.
"Itu loh yang lu tabrak di sana" ucap Qayri sambil menunjuk nunjuk ke arah bangunan tadi.
"Gatau" jawab Agil dengan cepat nya.
"Lu pura pura atau beneran gak tau?"Tanya Qayri penasaran. Ya Adik siapa coba yang gak penasaran setelah melihat abangnya tersenyum ke seorang cewek,yang adiknya sendiri tau bahwa abangnya sangat jarang tersenyum bisa dipersentasekan 1% untuk senyum dan 99% nya terkesan akan jutek dan dinginnya.
"Gue gatau!" Tangkas Agil lalu pergi meninggalkan Qayri.
(Qayri & Agil itu kembar ya jadi jangan mikir terlalu jauh Karena alurnya belum sejauh itu xixi,Dasar aku>.<)

Diruang penarikan formulir terdapat banyak siswa dan siswi yang sedang mengantri untuk mengisi formulir pendaftaran mereka sangat berdesakan dan cukup berisik dengan suara yang satu sama lainnya menyuruh cepat.
Tampak Varel Dan Arka sedang mengisi formulir pendaftaran,Radlin dengan semangat 45 nya berteriak memanggil Fhagel yang sedang tampak kebingungan di pojok sana...sontak menjadi hirukan para siswa siswi calon pendaftar di SMK PLUIT JAKARTA

Merpati PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang