Hidup itu pilihan...
Mencintai seseorang adalah keharusan...
Dan denganmu aku mengerti...
Cinta itu butuh perjuangan...
"Kita tak pernah mengerti..." - TAEHYUNG
"Kau dan aku menyakitkan..." - YERIN
***
"Hai semesta! Senja merindukanmu!. " - YERIN.
***
Yerin meletakkan ponselnya, tangannya membenarkan surai hitam yang menutupi pandangannya. Iris mata hitamnya menelisik setiap inci caffe.
"Yer maaf, kakak gak bisa dateng. Ada kerja kelompok, kamu pulang aja. "
Kata-kata itu terus terulang di otak Yerin, dengan mudahnya kata-kata itu keluar?. Apa dia tidak melihat berapa lama Yerin menunggu, haha, memang benar jika cinta itu membuat kita bodoh.
Helaan nafas panjang terdengar, Yerin tidak bisa terus menerus duduk di caffe seperti orang bodoh.
"Yer!. " teriakan itu, teriakan Daniel?. Oh ayolah, Yerin sedang ingin sendiri sekarang, menjernihkan pikirannya untuk beberapa saat.
Yerin menulikan pendengarnya, badannya terlalu sulit untuk berbalik, dan lidah nya kelu untuk hanya sekedar menjawab. Apa ini yang di maksud mati rasa?.
Tangan besar itu mulai menepuk pundak Yerin. "Hmm?. " hanya itu yang keluar dari bibir Yerin.
"Kenapa? Lesu banget. " tanya Daniel sambil mencoba menyeimbangkan langkahnya.
Yerin berusaha tersenyum. "Gak apa-apa kok. " wajah Yerin terlalu kaku untuk menunjukkan ekspresi baik-baik saja, yang terpampang di wajahnya kini hanyalah tatapan kosong.
"Mau pulang? Bareng ajak yuk. " ajak Daniel, sebenarnya Yerin tidak tega menolak, tapi sungguh ia hanya ingin sendiri untuk sekarang dan untuk beberapa waktu kedepan. Sepertinya.
"Gak usah, udah deket juga kok. " balas Yerin.
Daniel pun tidak bisa melakukan apa-apa selain mengantar Yerin, walau dengan berjalan kaki. "Enggak usah di anter Niel, udah deket juga. " Yerin sebenarnya risih jika Daniel terus mengikutinya seperti ini.
Daniel tersenyum walaupun Yerin tidak melihatnya. "Gak apa-apa kali, sekalian mau olahraga juga. "
Yerin diam tak bersuara, pita suara Yerin seperti nya sudah putus. Sulit sekali hanya untuk mengatakan sesuatu.
Setelah perjalanan 10 menit yang di iringi kesunyian, akhirnya mereka berdua sampai di gerbang cat hitam. Rumah Yerin.
"Thanks. " satu kata yang Yerin ucapkan lalu meninggalkan Daniel yang bahkan belum sempat membalas.
Rumah besar itu adalah rumah Yerin, rumah besar namun hanya tiga orang serta beberapa pembantu yang berlalu-lalang. Rumah itu terlalu besar untuk di tinggali 3 orang.
Anak tunggal, serta orang tua yang gila akan kerja. Begitu sengsara kehidupan Yerin. Namun ketika bertemu Taehyung, tentu saja hidup Yerin berubah. Kehidupan yang suram itu kini berwarna, memori putih abu-abu itu kini telah menjelma menjadi memori berwarna warni. Hingga terlalu indah untuk dilupakan.
Panggilan di tolak
Sudah kesekian kalinya ucapan itu muncul ketika Yerin mencoba menghubungi Taehyung, mungkin dia sedang sibuk?.
Jisoo
Nama yang cantik, dan pemilik namanya pun cantik. Jisoo adalah sahabat Taehyung, dan kadang pacarnya itu lebih memilih Jisoo daripada Yerin.
Hingga akhirnya panggilan itu tersambung.
"Kak. " ucap Yerin.
"Maaf tadi kakak sibuk. "
"Oh iya kak gak apa-apa. " balas Yerin
"Udah dulu ya, mau nganter Jisoo pulang. "
Dan panggilan pun terputus, mungkin Taehyung kerja kelompok dengan Jisoo? Atau mungkin mereka main dengan alasan kerja kelompok?. Hanya tuhan yang tahu.
Jisoo sangat beruntung, bisa bersahabat dengan Taehyung. Orang yang Yerin kagumi. Dan akhirnya Yerin memilih belajar, untuk menghilangkan segala hal-hal negatif yang terus-menerus berdatangan.
***
Taehyung, ya laki-laki yang sangat Yerin sayangi dan Yerin cintai itu kini ada di depan Yerin. Dengan motor dan juga helm.
"Udah siap?. " tanya Taehyung. Yerin sendiri bingung, kenapa sikap Taehyung selalu berubah-ubah. Kadang ia akan sangat posesif terhadap Yerin, dan terkadang Taehyung mengacuhkan Yerin.
Yerin mengangguk, menerima helm yang Taehyung berikan dan memakai nya. Hubungan asmara mereka memang tidak sempurna, namun Yerin sangat bahagia.
Kedua insan itu melaju membelah jalanan kota Jakarta yang ramai, tujuan pertama adalah sekolah Yerin. Ya, Taehyung mengantarkan Yerin ke sekolahnya.
Setelah sampai Yerin turun dengan senyuman khas nya, lalu memberikan helm milik Taehyung kepada pemiliknya.
"Makasih. " ucap Yerin dengan senyum yang masih sama.
Taehyung mengacak rambut Yerin gemas. "Nanti kakak gak jemput kamu, Kakak ada kelas siang. "
Yerin mengangguk mengerti dan mulai memperhatikan Taehyung yang perlahan pergi dari halaman sekolah Yerin.
Setelah Taehyung pergi Yerin kembali ke aktivitas yang biasa ia lakukan disekolah. Pikiran negatif yang kemarin terus bermunculan terus Yerin tepis, Yerin percaya bahwa Taehyung akan selalu bersamanya. Menyayangi dan mencintai Yerin sepenuh hati, seperti Yerin menyayangi dan mencintai Taehyung.
Ini hanya sepenggal kisah nya, kisah cinta yang tidak selalu berjalan baik namun mampu membuat keduanya bahagia, atau hanya sebelah pihak yang berbahagia? Hanya tuhan yang tahu kelanjutan kisah cinta mereka.
...
Ini awal ya, masih sedikit juga. Jangan lupa di vote. Saranghae💛
KAMU SEDANG MEMBACA
d i ; w a k t u ; y a n g ; s a l a h [ Taehyung . Yerin ]
Fanfiction↪TAERIN SHIPPER? WAJIB MAMPIR ↪CERPEN! ONLY 10 PART WITH BONUS CHAP ↪DIUSAHAKAN UNTUK VOTE DAN KOMEN DI SETIAP CHAP ↪UP? SESUAI MOOD ... Anak sma pacaran sama mahasiswa? "Kita tak pernah mengerti..." "Kau dan aku menyakitkan... "