[4] 🄺🄰🄼🄿 🄿🄴🄻🄰🅃🄸🄷🄰🄽

304 64 12
                                    

(author POV)

saat itu ketiga bocah tersebut tengah bermain di rumah kediaman kenma.

mereka bermain game dengan anteng di dalam kamar kenma.

mamanya kenma ikut senang melihat anaknya berteman baik dengan kuroo dan (f/n), ia membawakan cemilan untuk mereka.

tok tok tok...

" kenma-kun ? okaa-san bawakan cemilan "

" masuk saja kaa-san "

mamanya kenma pun masuk dan menaruh cemilan tersebut di hadapan mereka, di nampan tersebut terdapat onigiri, kue pasta kacang, dan ocha dingin.

" terimakasih sudah repot-repot obaa-san " kata (f/n) sambil tersenyum

" ah tidak kok, silahkan dinikmati " balas mamanya kenma

kemudian mereka bertiga menyantap cemilan tersebut sambil main game.

" hei...kenma, apa kamu luang akhir pekan ini? "

tiba-tiba kuroo bertanya pada kenma.

" kenapa? "

" mau ikut kamp pelatihan bola voli? "

kenma nampak berpikir sejenak, kemudian dia mengangguk.

" baiklah "

(f/n) yang mendengar percakapan mereka melihat ke arah kuroo dengan tatapan yang menandakan ia ingin diajak juga.

tapi dia tau bahwa kamp itu hanya untuk laki-laki saja.

" huh... " (f/n) merasa sedikit kesal

" kenapa? " tanya kuroo

" aku pengen ikut... " kata (f/n) dengan nada sedih sambil cemberut

" tapi... ini isinya cowo semua lo " jawab kuroo

" iya... " kata (f/n) dengan sedih

tiba-tiba kenma mengutarakan sebuah ide.

" kenapa tidak menyamar saja? "

" menyamar? " jawab (f/n)

" lagian umur segini perempuan atau laki-laki tidak berbeda jauh "

" hmm... "

(f/n) berpikir mungkin saja dia bisa mengikuti kamp itu dengan menyamar sebagai laki-laki. lagipula ia juga masih datar alias tepos.

" apa tidak apa-apa? " tanya (f/n) ragu

" kalau ragu... tidak usah saja " balas kenma

tapi (f/n) tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

" baiklah, tetsu-kun aku boleh ikut? "

" boleh saja " jawab kuroo

walaupun sedikit ketakutan jika identitasnya akan terbongkar (f/n) tetap nekat mengikuti kamp pelatihan itu.
.
.
.
.
.
.

akhir pekan.

(f/n) sedang bercermin di depan kaca kamarnya untuk memastikan apa penyamarannya sudah sempurna.

ia mengenakan kaos yang longgar, celana longgar yang panjangnya di atas lutut, rambutnya juga dikucir tapi tidak seluruhnya agar terlihat lebih pendek saja.

ia juga menggunakan jaket dan juga topi.

" yosh! sepertinya sudah sempurna "

chasing unreal guy [ kuroo tetsurou x reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang