Setiap malam kupikirkan,
Haruskan kubelikan sarung tangan beruang?
Esok lusa saat ulang tahunnya tiba,
Apa mungkin kuhadiahkan pita ungu saja?Setiap hari, setiap saat aku memikirkan.
Kamu satu-satunya objek yang menetap di kepalaku.
Karna kita tertawa dan saling menggoda,
Kupikir kita sangat dekat.Selama ini aku menyalahkan takdir.
Padahal cuma soal aku yang tidak memahami.
Berharap padamu juga sama.
Tentang kesabaran untuk menerima, Juga kesenangan saat jadi nyata.Sudah lama aku berhenti berharap, juga percaya.
Karena kupikir satu-satunya harapku sudah jadi nyata.
Juga, berharap butuh banyak tenaga.Kupikir, kupikir, dan kupikir.
Aku sadar selama ini cuma tentang aku dan bukan kamu.
Dan hari ini, kamu menyadarkan bahwa memang 'cuma' aku yang berpikir begitu.Kamu bilang suka kelinci daripada beruang.
Dan aku benci mengakui bahwa aku tak tau.
Kamu berteriak, "bukan ungu tapi merah muda!"
maaf, rupanya aku tidak tau banyak hal.Padahal kupikirkan tiap malam.
Membayangkanmu memelukku dan bilang 'terimakasih' itu rasanya candu.Apa karna aku bukan lagi perempuan pintar yang kau banggakan?
Juga aku ternyata tidak bisa dalam banyak hal?Iya, aku benar-benar tak bisa apa-apa.
Tapi setiap hari kupaksakan untuk bisa.
Begadang sebentar aja mataku sudah lelah.
Tapi aku bisa, supaya kamu tak terbebani.Aku menangisi banyak hal.
Kenyataan bahwa rupanya kita masih bukan siapa-siapa.
Buru-buru kuurungkan impian yang aku buat sendirian.
Karena aku tau, kau tidak ingin mewujudkannya bersama.Pasti sesak.
Juga tertekan.
Bukan aku,
Tapi kamu yang pura-pura gembira setiap waktu.Ada banyak fase dalam kesedihan.
Mulanya, aku tak percaya dan bertanya-tanya "sejak kapan semua ini retak?"
Kedua, aku menangis dan berteriak tak terima.
Ketiga, putus asa.Jika bisa, aku ingin menjauh.
Menghilang dan melupakanmu.
Membenci dan mengutukmu.
Tapi tidak bisa, karna aku terlalu banyak menyayangimu.
Juga banyak waktu yang kita lalui bersama.Sakit hati sudah pasti.
karna aku membuang banyak peruntungan untuk percaya padamu.
tapi tak kusangka akan sesesak ini.
야.. 너무 아빠..
KAMU SEDANG MEMBACA
POEM
PoetryKadang, orang lebih suka bercerita atau memendam. Memilih untuk membagi sesaknya bersama atau berusaha melupakannya. Mungkin menurutnya, menulis pun untuk apa. Hanya jadi tumpukan sampah. Makanya kalau kalian lihat cover ini, hurufnya berantakan. Ka...