PROLOG

242 33 3
                                    

play bgm : ken and barbie ㅡ kate gill

"Sajak ganteng yah, pasti pas dewasa nanti banyak cewe yang suka sama dia" seisi ruangan yang semuanya adalah wanita langsung menoleh kearah satu anak laki-laki kecil yang hanya menampakan wajah datarnya.

Dia sedari tadi merotasikan matanya malas saat mendengar ucapan salah satu teman ibunya. Selalu seperti ini jika dia terpaksa harus ikut ibunya arisan.

Sedangkan ibunya hanya tertawa kecil, sepertinya bangga mendengar pujian teman satu arisannya sedangkan yang dibicarakan mendengus kesal.

"Bu, Sajak mau main ditaman depan" ibunya yang sibuk membicarakan hal yang tidak dia mengerti langsung menoleh kepadanya dan tidak lupa sambil tersenyum dan mengelus rambutnya sayang. Pencitraan didepan semua temannya, dia tau itu tapi dia memilih tidak perduli.

"Aduh anak ibu bosen yah? yaudah boleh tapi jangan jauh-jauh yah sayang" anak itu mengangguk malas, untuk anak usia lima tahun dia sudah sedikit paham dengan 'cara kerja' manusia dan itu berkat ibunya yang selalu lembut ketika bersama temannya tapi ketika dirumah dia saja tidak diperdulikan.

Anak itu akhirnya keluar dari cafe tempat ibu dan teman-temannya berkumpul. Kebetulan didepan cafe tersebut memang ada taman bermain karena teman dibelakangnya ada apartement.

Anak itu duduk disalah satu ayunan, kaki mungilnya tidak sampai untuk mendorong ayunan dan itu membuatnya berdecak kesal.

Baru saja ingin turun dan bermain permainan yang lain, tiba-tiba saja ayunannya didorong oleh seseorang.

Dia menoleh kebelakang dan menemukan anak lelaki kecil dengan pipi gembil yang tersenyum cerah sehingga membuat matanya menghilang yang membuatnya kelihatan manis dan juga cantik.

"Kamu siapa?" anak lelaki itu bertanya dengan wajah datarnya dan sedikit membuat si gembil hampir menangis karna takut.

"Kata mama aku manusia" anak gembil itu menjawab dengan wajah tanpa dosanya, sedangkan anak lelaki itu menepuk jidatnya.

"Aku juga tau kamu manusia, maksud aku nama kamu" si gembil hanya mengganguk kecil.

"Kata bunda aku ndak boleh kenalan sama olang asing" anak lelaki itu mengelus dadanya, bocah dihadapannya ini polos atau bego sih? dia tidak menyadari bahwa dirinya juga seorang bocah.

"Oke kita kenalan. Aku Sajak Senanta panggil aja Sajak atau terserah dan sekarang kamu kenal aku jadi siapa nama kamu" si gembil hanya mengejapkan matanya lalu sedetik kemudian senyum kembali terbit diwajahnya.

"Aku Saka" anak lelaki itu mengeryitkan dahinya bingung karena nama si gembil sependek itu.

"Nama kamu pendek banget" mendengar itu si gembil hanya menunjukan cengirannya.

"Saka lupa nama panjang Saka, hehe" anak lelaki itu menggeleng kecil.

"Oh iya kamu udah sekolah?" si gembil menggeleng.

"kata bunda, saka sekolah tahun depan" anak lelaki mengangguk.

"Kalau gitu panggil aku kakak, karena aku udah masuk sd dan artinya tuaan aku" sigembil mendelik, peraturan dari mana itu? pikirnya.

𝐁UTTERFLY ៸៸ 𝐒UNGNOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang