02: After I Meet U

339 26 4
                                    

Sebelumnya mohon maaf sekali aku telat up ╥_╥

Aku tunggu notifikasi vote dan komen dari kalian.

Note : part ini mungkin agak cukup panjang, dan Toneri akan lebih banyak muncul.

Naruto-nya aku culik dulu, hihihi

Terima kasih  ❤️

***

Salju turun dengan lebat, kota Tokyo yang indah itu terselimuti oleh gumpalan salju pertama yang turun. Hal itu mengawali pertanda musim dingin telah datang, dan juga semakin dekat dengan perayaan natal. Semua orang yang tetap melakukan aktivitas di hari salju pertama turun harus mengenakan pakaian tebal yang hangat akibat suhu udara yang turun drastis.

Gadis malang itu berjalan dengan gontai tanpa mengenakan pakaian dingin. Syal yang tadinya ia kenakan, terlepas dan menggantung asal di lehernya. Mata dan pipi seputih porselen itu memerah, bibirnya terkatup erat. Entah karena dirinya kedinginan atau karena suatu hal. Tak ada orang-orang yang terlihat peduli saat dirinya berjalan melewati mereka begitu saja.

Tangannya terkepal erat. Sesuatu yang sejak tadi ia tahan tak kunjung keluar karena dinginnya udara. Kakinya yang hanya memakai alas kaki biasa terasa kaku, gadis itu tetap memaksakan diri berjalan. Pikirannya tak tentu arah dan kacau, sama seperti keadaan dan penampilannya.

Butir-butir salju yang turun menempel pada pakaian serta surai indigo-nya. Tetapi dia terlihat tidak memperdulikan hal tersebut. Sejak dua jam yang lalu, ia merasa dunia seolah sudah tak berputar pada porosnya. Harapan dan impiannya pupus. Semua yang gadis itu bayangkan menjadi sirna dalam sekejap.

Ia menghela nafas berat, "apanya yang bahagia bersama." gumamnya lirih.

Seharusnya hari ini ia dan kekasihnya duduk manis berdua seraya menikmati coklat panas di depan perapian, saling menautkan jari-jemari, dan berbagi kehangatan di atas ranjang berdua. Tetapi semua itu hanyalah angan-angannya saja. Semua sirna dalam sekejap, ia ditampar oleh kenyataan, dan di jatuhkan oleh harapan yang ia buat sendiri.

Kenyataan pilu yang di dapatkan. Harapannya pupus saat ia malah mendapati kekasihnya sedang bercumbu dengan wanita lain. Entah sebuah kesalahpahaman atau kesengajaan, hal tersebut membuat wanita itu tak bisa berfikir jernih. Kepercayaan yang sudah ia taruh pada kekasihnya lenyap begitu saja. Mereka bertengkar hebat dan berujung memutuskan untuk berpisah, menyelesaikan lembaran kisah yang mereka jalin lamanya.

Bruk!

Bahu rapuhnya menabrak sesuatu yang keras, matanya mendongak menatap sesuatu yang baru saja ia tabrak. Dirinya menatap kosong seorang pria yang berdiri di hadapannya, sedangkan pria yang berdiri di ujung sana menatap gadis itu dengan prihatin.

"Apa?" gadis itu mengeluarkan suara yang terdengar parau. "Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu," ucapnya lirih.

Pria yang tak ia kenal itu berjalan menghampirinya, memegang masing-masing ujung syal yang ia kenakan. Pria itu membenarkan syal yang semula ia biarkan menggantung asal menjadi melingkar dengan rapi di lehernya.

"Penampilanmu buruk," kata pria itu berkomentar. "Seharusnya jika kau memang ingin mati, tidak dengan cara seperti ini. Kau hanya akan terlihat mati konyol."

Hinata mengerutkan dahinya, pria yang tak di kenalinya ini mengomentari keadaannya yang memang terlihat memprihatinkan. "Siapa peduli?" tanya Hinata sinis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Break Up [NaruHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang