yoongi terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap. ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamar jungkook. gelap, itu yang yoongi lihat. tak ada sedikitpun cahaya yang menerangi kamar tersebut. dapat yoongi pastikan, malam sudah tiba. itu berarti ia tertidur dari siang hingga malam.
yoongi menghela nafasnya. ia mencoba bangkit, namun tak bisa. sebuah lengan kekar bertengger apik di perutnya, memeluk posesif dan erat. ia mencoba menyingkirkan lengan tersebut namun tak bisa, jungkook semakin mengerat kala akan di pindahkan.
'aku lapar' batin yoongi meronta
yoongi memikirkan cara agar ia bisa terbebas dari jeratan lengan kekar jungkook tanpa membangunkan sang empu.
'uh.. aku sangat lapar' keluhnya, ia sedikit meringis saat perutnya berbunyi.
"kau lapar?" tanya jungkook tiba-tiba, membuat yoongi terkejut. yoongi memerah malu saat jungkook mengetahui bahwa dirinya lapar.
yoongi langsung menoleh ke arah jungkook yang entah sudah membuka matanya atau belum. sudah ia bilang kan, tak ada cahaya yang menerangi kamar itu.
jungkook segera bangkit dari baringnya, ia menyalakan lampu nakas dan seketika cahaya lampu menyinari seluruh isi kamar. kamar bercat abu-abu gelap dengan furniture mahal serba putih yang tersusun estetik. terlihat sederhana namun tetap elegan dan mewah.
yoongi mengedarkan pandangannya melihat sekeliling kamar jungkook, tanpa ia sadari kakinya melangkah menuruni ranjang dan berjalan mengelilingi kamar tersebut.
sampai ia berhenti di depan meja belajar, terdapat foto seorang gadis kecil dengan rambut di cempol dan poni yang menutupi dahinya, gadis kecil itu memakai kostum ballerina berwarna biru laut disandingkan dengan sepatu ballet berwarna putih tengah tersenyum lebar menampakkan senyum gummy dan gigi biji mentimunnya. itu dirinya, saat itu ia baru saja selesai berlatih ballerina dan jungkook menghampirinya untuk mengajaknya berkencan, kencan pertama mereka. haha.. tentu itu hanyalah permainan anak-anak.
yoongi duduk di kursi lalu mengambil frame foto tersebut. ia mengusap foto itu pelan sembari mengingat kenangan masa kecilnya. ia tersenyum kala mengingat kenangan manisnya bersama jungkook. mereka setiap hari selalu bersama, bermain, tidur, bahkan tak jarang mereka mandi bersama.
yoongi terkekeh pelan mengingat itu. lucu dan manis sekali masa kecilnya dulu sampai kejadian mengerikan itu terjadi, merenggut semua kebahagiaan dan kesenangannya. merenggut kedua orang tuanya dan juga jungkooknya, sejak kejadian itu jungkooknya pergi entah kemana, tanpa kabar ataupun mengirim surat.
tapi sekarang ia kembali bertemu dengan jungkooknya dalam bentuk yang berbeda, lebih tampan dan kekar. emm.. masih bisakah disebut jungkooknya?
yoongi menengok ke belakang, melihat jungkook yang juga tengah menatapnya.
jungkook tak bergeming, hanya diam tersenyum tampan sembari duduk di ranjang dengan bersandar di headboard. memandangi bidadarinya yang tengah berkeliling di kamar mereka nanti.
kamar mereka? itu hanya pikiran konyol jungkook saja.
yoongi kikuk, ia salah tingkah. ia segera mengembalikan frame foto tersebut di tempatnya. ia kembali mengedarkan pandangannya, lalu matanya fokus ke pojok kamar yang ada box kaca transparan dengan banyak sekali foto di dalamnya. bukan hanya foto, ada juga beberapa barang kecil yang tersusun rapi di dalamnya.
yoongi melangkah mendekati box kaca tersebut, menatap setiap foto yang terpajang. ah.. itu foto dirinya juga foto jungkook di masa kecil, tapi tentu lebih dominan fotonya.
yoongi kembali memerah kala melihat boneka beruang kecil berwarna coklat dengan kedua tangannya memegang hati berwarna merah maroon dengan tulisan 'kookie dan suga' yang di rajut dengan benang wol. ia ingat, saat itu mereka pergi ke pasar malam, mereka memenangkan game dan mendapatkan boneka couple lalu ibu min merajutkan nama mereka di masing-masing hati beruang.
lalu ia mengedarkan pandangannya lagi, dan ia memerah untuk kedua kalinya. ia melihat sepasang sarung tangan rajut musim dingin dengan tulisan 'I Love You Suga' di sarung tangan kanan dan 'I Love You Kookie' di sarung tangan kiri. saat itu mereka tengah berlibur musim dingin di jeju, dan mereka secara kompak lupa membawa sarung tangan, akhirnya ibu jeon membuatkan sarung tangan couple untuk mereka dan untuk tulisan itu, jungkook yang meminta. waktu itu ia bilang bahwa jungkook akan selalu mengingat dan mencintainya. tentu saja yoongi biasa saja, karna memang waktu itu mereka masih anak-anak.
ia tersenyum sangat senang kala itu.
yoongi kembali mengedarkan pandangannya, kali ini ia melihat miniatur rumah sederhana hasil rancangannya dengan jungkook. rumah dengan nuansa tradisional korea namun tetap terlihat modern. rumah yang berbahan dasar kayu yang di plitur hingga mengkilap dengan taman bunga di sebelah kanan rumah tersebut dan air mancur di tengah-tengah taman. ada juga kolam ikan di sisi belakang rumah. oh, jangan lupa halaman depan rumah yang luas yang bisa di gunakan kala ingin berpiknik tapi tak ada waktu untuk pergi keluar, juga di sebelah sisi kiri rumah, ada beberapa objek mainan seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, dan lain sebagainya. semuanya sudah diatur begitu matang. karna jungkook bilang, nanti rumah masa depan mereka akan berbentuk seperti itu.
dan lagi-lagi yoongi memerah memikirkan itu. ia tak habis pikir bagaimana bisa mereka berpikir seperti itu dulu.
yoongi menyentuh box kaca tersebut. ingin sekali rasanya menyentuh barang-barang itu, namun ia juga tak terlalu berharap bisa menyentuhnya.
ia senang, jungkook masih menyimpan kenangan masa kecil mereka. bahkan dengan niat hati jungkook mengabadikan barang-barang itu dalam kotak box yang tentu tidak sembarangan orang dapat menyentuhnya.
berbeda dengan dirinya, ia tak memiliki barang-barang itu. semuanya hangus terbakar bersama dengan kedua orang tuanya. hanya satu yang dapat ia selamatkan, yaitu kalung berbandul huruf 'JY', inisial namanya dan jungkook. ya, hanya itu. bahkan sampai sekarang ia masih memakainya. tapi ia selalu menyembunyikannya di balik bajunya atau sesekali melepasnya dan menyimpannya di kotak kayu kecil dengan plituran mengkilap.
yoongi mengusap lehernya tempat dimana kalungnya bertengger. ia mengeluarkan kalung itu dari dalam bajunya. menatapnya sembari mengelus lembut bandul kalung tersebut.
ia mengedarkan pandangan mencari pasangannya. kalung milik jungkook, tapi sepertinya tidak ada. ia tak melihat adanya kalung maupun kotak perhiasan di dalam box kaca tersebut. sepertinya jungkook tak menyimpan kalungnya.
yoongi tersenyum kecut.
tiba-tiba sebuah tangan terjulur ke depan wajahnya dengan kalung yang sama dengan miliknya.
yoongi terkejut, ia menoleh ke samping.
"ini yang kau cari, hm?" bisikan jungkook mengalun di telinganya.
yoongi mematung sembari menatap kalung di depannya itu.
"aku tak menyimpannya di box, aku selalu membawanya bersamaku" ucap jungkook yang masih berbisik di telinga yoongi.
yoongi memutar tubuhnya berhadapan langsung dengan jungkook. sedikit mendongak untuk menatap lelaki jangkung di depannya itu.
"terimakasih" gumam yoongi disertai senyuman gummy andalannya.
END
beneran lho ini, END alias finish.
sequel(book kedua), cek profil eno ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
chaebol yang tsundere[END]
Fanfickisah si chaebol dan si anak baru *baca juga book keduanya