Prolog

11 1 0
                                    

Kringg... Kringggg

"Siall!!! Gue telat lagi!! " pekik gadis remaja 17tahun bernama Bella.

Bella berlari tergesa-gesa dari gerbang sekolah denga tas yang di gendongnya melewati koridor samping menuju kelas.

"Fiuhh, untung aja guru belum masuk" keluh Bella dengan berjalan lelah menuju kursi deretan tengah.

"Hai Bel" sapa lelaki tampan dan manis yang sangat di sukai Bella. Wijaya adalah nama lelaki yang sangat disukai Bella dari kelas 10. Seketika hati Bella berdegup kencang seakan dunia berhenti sejenak.

Wijaya berjalan dengan tampan nya menuju kursi sebelah Bella sambil tersenyum manis.

Dag...dig.. Dug..

"Gilaa udah jam berapa ini. Telat mulu lo!! Dasarr!!" omel Bella.

"Ngapain dateng pagi-pagi. Rajin amat" jawab Wijaya.

Tiba-tiba Bu Mariska datang, Guru yang mengajar mata pelajaran fisika. Guru ter-killer di SMAN 01 Bina Putra. Suasana seketika hening, lain hal nya dengan siswa deretan belakang yang dengan asik nya masih bermain game online.

"Yessss menang!" teriak serempak Aldi, Tana, Faizal, dan Roni.

"Heh.. Sstt.. Sttt" tegur Laras. "Bu Mariska udah masukkkk!! Masih aja main game"

"PR fisika kemarin semua di kumpul! Sekarang! Gofar kumpulin semua PR nya bawa kedepan" pinta Mariska.

"Baik bu" jawab Gofar, selaku ketua kelas di kelas 11 IPA 4.

Semua murid pada riuh, masih mengerjakan PR dari hasil contek-mencontek. Beda halnya dengan siswi terpintar di kelas itu, Sindy. Dia dengan santai nya dan acuh mengumpulkan hasil kerja kerasnya.

"Aduhhhh, bagi dong!! Jaya, sini bagi gue! Gue belum ni 4 soal lagi" tarik Bella dari bangku Wijaya.

"Bentar dulu!! Gue belum sama sekali!!" saut Wijaya. Alhasil terjadi lah saling tarik menarik diantara keduanya.

"Heh! Jangan tarik-tarikannn!!  Buku gue robekkk" teriak Laras dengan lantang.

Tok.. Tok.. Tokk

Suara penggaris berhasil menbisukan ruangan itu dalam tiga kali ketukan. Semua pasang mata menuju ke arah Mariska dan menundukkan kepala. Beda dengan Wijaya dan Bella yang dengan asikknya duduk berdua mencontek dari hasil kerja keras orang lain.

"Saya hitung sampai tiga, semua harus udah di kumpul di depan!"

"Satu...."

"Eh buruannn bawa sini buku gue jay!!"

"Bentar-bentar"

"Iya bentar Ras, dikit lagi!" pinta Bella"

"Dua..."

"Eh lo di belakang bisa diem gak si!  Jangan gerak-gerakin kursi gueee! Gue ga bisa nulis!!" pekik Bella.

"Gue bagii" pinta Aldo.

"Tiga!!..  Kumpul sekarang!!" teriak Mariska.

"Aarghhhhhh, satu soal lagii" keluh Bella dengan melirik ke arah Wijaya "gara-gara lo ni gue kurang satu soal lagi".

"Bodo amatt, yang penting gue selesai" siul Wiajaya tenang.

Setelah hasil dari PR yang di kerjakan semua murid di kumpul. Mariska menerangkan bab baru. Dan itu membuat seisi kelas jadi bosan. Ada yang tidur di balik buku, ada yang makan, ngobrol. Terutama murid bagian paling belakang yang memang udah menjadi tradisi turun menurun.

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang