8. Hening

592 79 156
                                    

Meluncurkan missil kegaringan yang hqq🚀🚀🚀🚀









Soobin menghela nafasnya, dia sudah lima belas menit membangunkan kembarannya untuk mengajak pergi sholat ke masjid.

Tapi Sanha masih saja memejamkan matanya dengan mulut yang terbuka dan tangan yang menggaruk perutnya.

"SANHAAAAA!!!!!!!!"Pekik Soobin sambil menarik kaki kembarannya hingga terjatuh terjerembab ke lantai.

BRUKKKK!!!

Tapi bukannya bangun, Sanha malah menyamankan diri di lantai dan lanjut tertidur lelap.

"BANGUN!!!!"Soobin yang kesal menarik kaki kembarannya kearah luar kamar.

"Astaghfirullah, itu dia kenapa, Bin?"Tanya Seungmin yang sedang menyeret Hyunjin dengan cara mengalungkan sarung ke leher Hyunjin dan menariknya.

Hyunjin seperti kambing yang ingin dikurban.

"UDAH OY!"Pekik Hyunjin dengan wajah nelangsanya, padahal dia tinggal lepasin sarungnya kelar, dianya aja yang kebanyakan drama.

Soobin mendengus pelan. "Gatau tadi aku udah teriak teriak, nendangin sampe jatuhin dari kasur ga bangun, yaudah aku seret aja."

Seungmin pun mengangguk dan mengaitkan sarung ke gagang pintu kamar kembar Nono & Nana.

Hyunjin pun hanya terdiam sambil sedikit merunduk, bukannya melepaskan diri dia malah membiarkannya. Tolol.

Seungmin sedikit merunduk dan membisikkan sesuatu ke telinga Sanha.

Soobin hanya diam membiarkannya, siapa tau ada keajaiban yang membuat kebo Shaun the sheep itu sadar. Omong-omong memang di film Shaun the sheep ada kebo?

"Jin, kamu udah cocok banget kayak gitu, makin keren, kayak kambing di film Shaun the sheep yang pemakan segala,"Ucap Soobin sambil menarik-narik pelan sarung yang dikalungkan di leher Hyunjin.

"Ya Allah,"Hyunjin hanya bisa mengelus dadanya sabar.

"ASTAGHFIRULLAH!!!"Terlihat Sanha langsung bangkit dan memelototkan matanya.

"ASTAGHFIRULLAH BERISIK!"Jaemin keluar dari kamarnya dan memukul kepala Sanha keras, dia kaget, Sanha tiba-tiba berteriak keras saat dia baru keluar pintu.

Orang mah keluar dari kamar ya di gelar karpet merah, ini mah di tereakin astaghfirullah, dipikir Jaemin apaan.

Jurig?

Jeno hanya menghela nafasnya, ditangannya terdapat dua sejadah, di lehernya dikalungkan dua sarung, dua peci diatas sajadahnya. Dia menjadi babu sang kembaran, biadab memang, ingin dia jual untuk TIDAK sayang, jadi tak dia jual.

Jeno dengan sifat tsunderenya datang.

Haechan buka pintu kamarnya sambil garuk perut rada ekhem berisinya ekhem dan mata yang masih setengah terbuka, jangan lupakan sarung wadidaw sudah dikalungkan olehnya dengan peci yang dipakai sembarangan, agaknya dia menjadi mirip kang Kabayan.

"Ribut pisan, masih enjing oge,"Omel Haechan dengan sebuah bekas banjir bandang di deket mulutnya.

Karena ucapan Haechan mereka semua akhirnya menggunakan otak karatan mereka.

Kayaknya Haechan lupa kalau orang-orang ini itu berasal dari beberapa daerah yang berbeda.

Goblok emang, tapi wajar aja masih pagi.

"Ga ngerti bahasa Prancis bay,"Hyunjin langsung narik tangan Seungmin buat lanjut narik dia kayak kambing.

Seungmin pun dengan senang hati menariknya, dia tau si Hyunjin tuh kayak gitu biar ga nyasar, soalnya beberapa Minggu lalu Hyunjin bukannya ke masjid malah nyasar ke gereja, aneh tapi nyata, goblok emang bener tolol.

Asrama D.C | Ft. 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang